Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN NILAI KOHESI DAN SUDUT GESEK DALAM MATERIAL TANAH LIMONIT DAN SAPROLIT PADA PENAMBANGAN BIJIH NIKEL DESA BELALO, KECAMATAN LASOLO, KONAWE UTARA La Ode Dzakir; Hariono Hariono; Nurkhalis Mahmudah Dullah; Muhamad Karnoha Amir; Arman Hidayat; Muhammad Bottomi Masgode; Haerul Purnama
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 1 No 1 (2022): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.841 KB) | DOI: 10.2021/minetech journal.v1i1.291

Abstract

Zona limonit dan saprolit merupakan zona dimana kegiatan penambangan nikel dilakukan.Hal ini karena proses pengkayaan mineral terjadi pada zona limonit dan zona saprolit tersebut. Karena merupakan zona tempat kegiatan penambangan berlangsung, maka perlu dilakukan penanganan khusus terhadap kedua zona tersebut. Salah satunya dengan melakukan penelitian untuk mengetahui nilai kohesi dan sudut gesek dalam dari kedua material tersebut Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa material tanah pada zona limonit memiliki nilai kohesi dan sudut gesek dalam yang lebih besar dibandingkan dengan nilai kohesi dan sudut gesek dalam material tanah pada zona saprolit. Hal ini disebabkan oleh kerapatan butir material pada zona limonit lebih rapat dibandingkan dengan kerapatan material tanah pada zona saprolit.
Analisis Sifat Fisik Tanah Limonit Dan Saprolit Dengan Pengujian Konsistensi Atterberg La Ode Dzakir; Nurkhalis Mahmudah Dullah; Hariono Hariono
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 1 No 2 (2022): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.221 KB) | DOI: 10.2021/minetech journal.v1i2.379

Abstract

Pelapukan yang terjadi pada batuan ultramafik (batuan pembawa nikel) menyebabkan terjadinya perbedaan zona laterisasi. Perbedaan zona tersebut menyebabkan adanya perbedaan sifat fisik material tanah pada masing-masing zona laterisasi, khususnya material zona limonit dan saprolit. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat perbedaan sifat fisik tanah limonit dan saprolit dengan pengujian konsistensi Atterberg.Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic limit) dan Indeks Plastisitas (Plasticity Index) material tanah saprolit lebih besar dibandingkan dengan material tanah limonit. Hal ini menunjukan bahwa material tanah saprolit cenderung lebih plastis dibandingkan dengan material tanah limonit.
Analisis Zona Laterisasi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik (Resistivity) Nurkhalis Mahmudah Dullah; La Ode Dzakir; Muhamad Karnoha Amir
MINING SCIENCE AND TECHNOLOGY JOURNAL Vol 1 No 2 (2022): MINETECH JOURNAL
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015 KB) | DOI: 10.2021/minetech journal.v1i2.383

Abstract

Metode geolistrik resistivitas merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi resistivitas batuan ultramafik dibawah permukaan. Tujuan metode geolistrik resitivitas adalah untuk melihat kondisi endapan atau zona laterisasi nikel laterit dibawah permukaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lapisan atas dari zona laterisasi terdiri dari top soil dan batuan sedimen (batu lempung) yang dicitrakan dengan gradasi warna biru muda- biru tua. Pada beberapa titik pola upper resistivity yang tipis diatas lapisan batu lempung yang diinterpresikan sebagai topsoil. Zona limonit dicitrakan dengan warna ungu yang terdapat pada kedalaman 40 mdpl sampai dengan -20 mdpl dengan ketebalan lapisan ini adalah sekitar 3 meter. Lapisan berikutnya berupa lapisan saprolit yang dicitrakan dengan warna kuning dengan ketebalan hingga 13 meter dan pola endapan mengikuti bentukan pola endapan dari zona bedrock yang dicitrakan dengan warna merah.