Sambiloto (Androgaphis paniculata) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. A. paniculata dapat mengobati pilek, demam, radang tenggorokan, gangguan pencernaan dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, A. paniculata dapat menghasilkan metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenolik, terpenoid, dan steroid yang memiliki bioaktvitas sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakterial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari jamur RS-1 yang diisolasi dari A. paniculata menggunakan media beras hitam sebagai media pertumbuan. Pengujian aktivitas antioksidan jamur endofitik dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl) dengan tujuan untuk mengskrining aktivitas penangkap radikal dari beberapa senyawa dengan nilai IC50 72,38 ppm. Berdasarkan nilai IC50 tersebut, dapat diketahui bahwa isolat tunggal jamur RS-1 yang diisolasi dari tumbuhan A. paniculata yang dikultivasi menggunakan media beras hitam tergolong kuat. Hal ini disebabkan karena adanya metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur endofitik RS-1. Sambiloto (Androgaphis paniculata) is one of the herbal medicinal plants that is widely used as traditional medicinal in Indonesia. A. paniculata including to treat colds, fever, sore throat, digestive disorders and others. Based on the results of previous studies, A. paniculata can produce secondary metabolites including alkaloids, phenolics, terpenoids, and steroids which have bioactivity as antioxidant, anticancer, and antibacterial. Therefore, this study aims to determine the antioxidant activity of the fungal RS-1 isolated from the A. paniculata using black rice as the medium. Testing of antioxidant activity of endophytic fungi was carried out using the DPPH (1.1-diphenyl-2-picryhydrazil) method with the aims of screening the radical scavenging activity test obtaining an IC50 value of 72.38 ppm. Based on the IC50 value, it can be seen that a single isolate of endophytic fungus RS-1 isolated from the A. paniculata which was cultivated using black rice media was classified as strong. This is due to the presence of secondary metabolites produced by the endophytic fungus RS-1.