Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR NaOH PADA ARANG AKTIF TONGKOL JAGUNG TERHADAP ADSORPSI ION Pb2+ Melani Ganing
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.138 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.265

Abstract

Dampak dari banyaknya jagung yang dikonsumsi menyebabkan bertambahnya limbah tongkol jagung yang berpotensi mencemari lingkungan. Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif. Arang aktif merupakan senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses karbonasi dan aktivasi. Berdasarkan kandungan tongkol jagung yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, maka tongkol jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator NaOH dan waktu aktivasi arang aktif tongkol jagung terhadap adsorpsi ion Pb2+. Arang aktif dibuat dengan memvariasikan konsentrasi aktivator NaOH (0; 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 1,75; 2,00 %). Kemudian arang aktif yang dihasilkan digunakan untuk mengadsorpsi ion Pb2+. Banyaknya ion yang terserap diukur menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Konsentrasi aktivator maksimum yang diperoleh yaitu 1,75% NaOH dalam mengaktivasi arang tongkol jagung dengan daya adsorpsi sebesar 0.5491 mg/g. Hasil uji statistik pada taraf nyata 0,05 diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel ( 988,5033 > 2,51). Berdasarkan uji BNT diketahui bahwa ion Pb2+ yang teradsorpsi berbeda nyata pada setiap konsentrasi.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Roti Menjadi Pakan Ternak Pada UMKM Roti Achmad Qodim Syafaatullah; Sariwahyuni; Dwi Setyorini; Melani Ganing; Frabowo Prasetia
TAAWUN Vol. 3 No. 02 (2023): TA'AWUN AUGUST 2023
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v3i02.507

Abstract

The waste generated from the bread-making process has not been utilized optimally. The waste generated from SMEs making bread is only disposed of into the environment. Therefore, to make use of waste to reduce the amount of waste that is disposed of or to provide added value that can be used as a by-product. The method of processing leftover bread from leftover expired bread that is not utilized is fermented into animal feed that can be given to livestock. The target of this dedication is Bread MSME employees in Sumba Opu District, Gowa Regency. There are 3 stages in the implementation of community service operations, namely preparation, implementation, and evaluation. Preparation is carried out by providing raw materials for processing leftover bread left over from soaking bread, mixing with EM4 and granulated sugar, adding bran and meat concentrate, and fermenting. Implementation was carried out by providing opportunities for several participants to ask questions and review the presentations that had been made. The assessment was carried out by filling out a questionnaire given to participants.