Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH WAKTU DAN SUHU MASERASI TERHADAP STRENGTH GEL KARAGINAN Eucheuma Cottonii DENGAN NaOH SEBAGAI PELARUT Dwi Setyorini; Achmad Qodim Syafaatullah; Yeni Variyana
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.948 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.268

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang paling banyak diproduksi di Indonesia. Tingginya angka penjualan rumput laut Eucheuma cottonii dalam bentuk bahan mentah, mengakibatkan diperlukannya pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jualnya. Salah satu produk rumput laut yang diminati yaitu karaginan yang dapat dimanfaatkan oleh industry pangan maupun non pangan karena dapat digunakan sebagai penstabil, pengemulsi, maupun gelatasi. Untuk mendapatkan karaginan, perlu dilakukan proses lanjutan yaitu ekstraksi. Terdapat berbagai jenis metode ekstraksi salah satunya yaitu maserasi (perendaman). Sebelum dilakukan maserasi, rumput laut sebaiknya dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel untuk menghindari adanya kontaminasi sekaligus meningkatkan nilai kualitasnya. Solvent yang digunakan untuk proses maserasi sebaiknya merupakan solvent yang bersifat alkali, salah satunya yaitu NaOH. Waktu maserasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Sedangkan variasi suhu yang digunakan yaitu 60oC, 70oC dan 80oC. Hasil maserasi selanjutnya dikeringkan dan direduksi ukurannya. Untuk mengetahui kualitas dari karaginan yang dihasilkan, maka dilakukan Analisa viskositas dan strength gel. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai strength gel akan berbanding terbalik dengan viskositas. Karaginan dengan mutu terbaik, dihasilkan melalui proses maserasi menggunakan NaOH pada suhu 70oC selama 1 jam dengan nilai strength gel nya sebesar 575 gr/cm2 dan viskositasnya 227 cp.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Sekam Padi Menjadi Bahan Bakar Alternatif pada IKM Penggilingan Padi Dwi Setyorini; Achmad Qodim Syafaatullah; Muh Setiawan Sukardin; Enni Sulfiana; Iman Pradana A. Assagaf; Angger Bagus Prasetiyo
TAAWUN Vol. 3 No. 02 (2023): TA'AWUN AUGUST 2023
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v3i02.505

Abstract

Waste is a by-product that is produced in almost all industries, as well as in rice milling SMEs. The waste produced by IKM calling rice is rice husk. At this time rice husk waste is only sold at very cheap prices to other IKM. Whereas rice husk can be processed into various products, one of which is briquettes as an alternative fuel from biomass. Where briquettes are quite in demand by some people so that the selling price is also higher and the method of manufacture is quite easy. Therefore, the purpose of this community service is to provide socialization regarding the use of rice husk as an alternative fuel. The activity was carried out at rice milling IKM in Gowa district, with a total of 17 participants. Activities are divided into four stages including planning, preparation, implementation and evaluation. Planning and preparation is carried out with site surveys and interviews with partners regarding any problems encountered. At the implementation stage, participants received material exposure regarding the dangers of waste utilization and procedures for processing rice husks into briquettes, and submitted briquettes that had previously been made on campus as a reference. Furthermore, the evaluation stage is carried out through filling out questionnaires which are distributed during the implementation process. The target of carrying out this activity is that partners know the process of processing rice husk waste into a product that has high selling value in the form of briquettes.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Roti Menjadi Pakan Ternak Pada UMKM Roti Achmad Qodim Syafaatullah; Sariwahyuni; Dwi Setyorini; Melani Ganing; Frabowo Prasetia
TAAWUN Vol. 3 No. 02 (2023): TA'AWUN AUGUST 2023
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v3i02.507

Abstract

The waste generated from the bread-making process has not been utilized optimally. The waste generated from SMEs making bread is only disposed of into the environment. Therefore, to make use of waste to reduce the amount of waste that is disposed of or to provide added value that can be used as a by-product. The method of processing leftover bread from leftover expired bread that is not utilized is fermented into animal feed that can be given to livestock. The target of this dedication is Bread MSME employees in Sumba Opu District, Gowa Regency. There are 3 stages in the implementation of community service operations, namely preparation, implementation, and evaluation. Preparation is carried out by providing raw materials for processing leftover bread left over from soaking bread, mixing with EM4 and granulated sugar, adding bran and meat concentrate, and fermenting. Implementation was carried out by providing opportunities for several participants to ask questions and review the presentations that had been made. The assessment was carried out by filling out a questionnaire given to participants.
Penentuan Konstanta Isoterm Freundlich dan Kinetika Adsorpsi Karbon Aktif Terhadap Asam Asetat Dwi Setyorini; Andi Arninda; Achmad Qodim Syafaatullah; Renova Panjaitan
Eksergi Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10835

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering digunakan. Salah satu senyawa yang dapat diserap yaitu asam asetat. Untuk mengetahui kinerja adsoben lebih lanjut, maka diperlukan studi kinetika berdasarkan persamaan isotherm Freundlich. Isoterm Freundlich mampu menunjukkan jenis adsopsi apakah secara kimisorpsi atau fisisorpsi dan berlangsung secara multilayer. Studi kinetika pseudo first orde dan pseudo second orde dimaksudkan untuk mengetahui mekanisme dan karakteristik adsorpsi yang berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstanta isotherm Freundlich dan kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat. Konsentrasi asam asetat yang digunakan untuk mengetahui konstanta freundlich yaitu 0,5M, 0,25M, 0,125M, 0,0625M, 0,03125M dengan lama waktu kontak selama 10 menit. Sedangkan kinetika adsorpsi dilakukan dengan menggunakan asam asetat yang berkonsentrasi 0,5 M dengan waktu adsorpsi 2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan 10 menit. Kemudian filtrat di titrasi dengan NaOH 0,1N. Ukuran karbon aktif yang digunakan antara lain 180 mess, 420 mess dan 600 mess.  Data yang diperoleh dianalisis dengan persamaan freundlich, pseudo first orde dan pseudo second orde. Data analisis yang didapatkan nilai konstanta freundlich yaitu sebesar 50,00342 dan memenuhi kinetika orde dua yang artinya, proses adsorpsi dipengaruhi lebih dari satu faktor.