Sofyan Salam, Sofyan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Symbolic Meanings of Toraja Carving Motifs Salam, Sofyan; Husain, Muh. Saleh Husain; Tangsi, Tangsi
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.280

Abstract

ABSTRACTThe study on the symbolic meaning of the Toraja ornamental design was conducted in a traditional wood-carver community at Tonga, Kesu District of North-Toraja Regency. The study question was stimulated by the fact that, nowadays, there are no more wood-carver teachers with tomanarang status (expert in Toraja culture) at Tonga and surrounding areas as there were happened in the past. The method of this study was survey by using indept-interviews technique. The interview was conducted with the traditional wood-carvers at Tonga. The result of study explained that the traditional wood-carvers at Tonga have a meager understanding on the symbolic meaning of the Toraja ornamental-designs. This lack of understanding is caused by the traditional wood-carvers’ view that it is not neccessary to understand the symbolic meaning of the toraja ornamental designs. For them, technical skills in wood-carving are more important to be mastered. The results of the research indicate the occurence of value orientation changes of Toraja wood-carvers.Key words: Wood-carving, symbolic meanings, Toraja ornamental design.ABSTRAKPenelitian makna simbolik motif hias ukir Toraja ini dilaksanakan di sebuah komunitas pengukir-kayu tradisional di Tonga Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja-Utara.Pertanyaan penelitian dipicu oleh kenyataan tidak adanya lagi pengukir-kayu yang berstatus tomanarang(ahli ukir dan sekaligus ahli budaya Toraja) di Tonga dan daerah sekitarnya yang berfungsi sebagai guru-ukir sebagaimana yang terjadi pada masa lalu. Metode penelitian ini adalah survey dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap pengukir-kayu tradisional Toraja yang bermukim di Tonga. Hasil penelitian ini menjelaskan para pengukir-kayu tradisional di Tonga memiliki pemahaman yang amat kurang terhadap makna simbolik dari motif-hias ukir-kayu tradisional Toraja. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh karena pengukir menganggap tidak perlu memahami makna simbolik tersebut. Bagi mereka, yang perlu dimiliki adalah kemampuan teknis dalam membuat ukiran-kayu. Temuan penelitian ini menunjukkan telah terjadinya perubahan orientasi nilai dari pengukir-kayu tradisional Toraja.Kata kunci: Seni ukir-kayu, makna simbolik, motif hias Toraja
Kajian Kelayakan Isi Materi Pameran Karya Seni Rupa Pada Buku Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 Izmi, Siti Asmaulul; Irfan, Irfan; Salam, Sofyan
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v5i2.23180

Abstract

Seni Budaya merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan pada peserta didik, karena Pendidikan Seni Budaya memiliki fungsi untuk mengembangakan kemampuan peserta didik dalam menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) agar dapat menjadi pribadi yang utuh. Pendidikan Seni Budaya juga menjadi upaya dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya di Indonesia. Salah satu penunjang pendidikan Seni Budaya ialah adanya buku teks yang memadai. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji komponen kelayakan isi Buku Seni Budaya untuk Siswa SMA/MA/SMK Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2016. Khususnya materi Pameran Karya Seni Rupa pada Bab 9. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen terkait kelayakan isi berdasarkan teori-teori yang relevan. Analisis dilakukan berdasarkan instrumen penilaian buku teks untuk kelayakan isi. Hal ini sejalan dengan ketetapan BSNP 2006 yang meliputi: cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran, mengandung wawasan kewirausahaan, merangsang keingintahuan, mengandung kecakapan hidup, wawasan kebhinekaan, dan wawasan kontekstual. Teknik analisis data menggunakan analisis mengalir (flow model of analysis) yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
UNSUR VISUAL PADA LUKISAN DINDING SMA NEGERI 2 MAJENE SULAWESI BARAT Haris, Nur Iskandar; Salam, Sofyan; M, Yabu
JURNAL IMAJINASI Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v5i2.29580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lukisan dinding pada SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat yang difokuskan unsur-unsur visualnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dengan guru seni budaya dan beberapa siswa SMA Negeri 2 Majene. Data penelitian ini adalah lukisan yang terdapat pada dinding SMA Negeri 2 Majene. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) lukisan dinding karya siswa SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat menampilkan tema-tema budaya lokal, pemandangan alam, dan pendidikan yang dirangkum dalam beberapa tema khusus. Tema budaya lokal dapat dilihat pada lukisan dengan tema khusus “Perahu Bercadik”, “Pemain Musik” pada lukisan dengan khusus “Alat Musik Tradisional Mandar”, tema pendidikan dapat dilihat pada lukisan dengan tema khusus “Perjuangan Menuju Sukses” dan pada lukisan dengan tema khusus “Belajar Tak Kenal Usia”; (2) dari segi gaya, lukisan dinding karya siswa SMA Negeri 2 Majene cenderung mengacu pada gaya realis-naturalis dan gaya ilustratif. Gaya realis-naturalis dapat dilihat dari bentuk-bentuk objek yang ditampilkan serta teknik pewarnaannya. Diharapkan: (1) kepada guru mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 2 Majene Sulawesi Barat terus menggalakkan kegiatan melalui pembuatan mural bagi siswa, baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler; (2) tema lukisan dinding perlu dipilih dengan cermat, terutama tema yang berkaitan dengan pendidikan maupun tema budaya; (3) agar lukisan mural tersebut lebih menarik, selain memperhatikan nilai akademik juga harus memperhatikan nilai keindahan (estetis) agar tetap mencirikan sebuah produk kesenian.Kata Kunci : karakteristik, unsur visual, lukisan dinding ABSTRACT This study aims to paint a wall at SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi, which describes its visual elements. This type of research is qualitative research. Sources of data were obtained from observations and interviews with art and culture teachers and several students of SMA Negeri 2 Majene. The data for this research are paintings on the walls of SMA Negeri 2 Majene. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that: (1) wall paintings by students of SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi show the themes of local culture, natural scenery, and education which are summarized in several specific themes. The theme of local culture can be seen in the painting with a special theme "Boats with Vessels", "Music Player" in the painting with a special "Mandar Traditional Musical Instruments", the educational theme can be seen in the painting with the special theme "The Struggle to Success" and in the painting with a special theme. “Learning knows no age”; (2) in terms of style, wall paintings by students of SMA Negeri 2 Majene tend to refer to the realist-naturalist style and the illustrative style. Realist-natural style can be seen from the shapes of objects displayed and their coloring techniques. It is hoped that: (1) teachers of arts and culture subjects at SMA Negeri 2 Majene, West Sulawesi, continue to promote activities through the creation of murals for students, both in intracurricular and extracurricular activities; (2) the theme of the wall painting needs to be chosen carefully, especially themes related to education and cultural themes; (3) to make the mural more attractive, in addition to paying attention to academic value, it must also pay attention to the value of beauty (aesthetics) so that it still characterizes an artistic product. Keywords: characteristics, visual elements, wall painting