Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Simetris

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) KOPI Pakpahan, Andy Victor; Doni, Doni
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 10, No 1 (2019): JURNAL SIMETRIS VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5057.139 KB) | DOI: 10.24176/simet.v10i1.2800

Abstract

Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah semua organisme yang dapat menyebabkan dan menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Penanggulangan dan pengendalian terhadap OPT harus dilakukan secara cepat dan tepat agar tidak menimbulkan permasalahan lain yang bersifat ekologi, sosial maupun ekonomi. Salah satu tanaman budidaya yang sering diserang oleh OPT adalah tanaman kopi. Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dan strategis di Jawa Barat yang mempunyai peran cukup penting dalam perekonomian masyarakat Jawa Barat. Edukasi pengendalian OPT di Jawa Barat belum berjalan secara merata dikarenakan letak geografis antar perkebunan sangat jauh satu sama lain. Hal ini berdampak terhadap minimnya pemahaman para petani terhadap pengendalian OPT dan buruknya kualitas kopi yang dihasilkan oleh para petani. Penulis bermaksud akan membuatkan aplikasi sistem pakar berbasis web untuk menjembatani dan mengakomodasi bentuk edukasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tidak terbatas oleh letak geografis. Melalui aplikasi ini petani dapat mendiagnosis, mendapatkan informasi gejala serta cara pengendalian OPT Kopi yang terjadi. Untuk melakukan diagnosis, penulis menggunakan teknik Forward Chaining dalam melakukan penelusuran kemungkinan gejala-gejala yang ada sampai dengan menemukan rekomendasi OPT yang berkesesuaian dengan hasil penelusuran gejala yang ditelusuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun dapat digunakan sebagai media konsultasi sekaligus memudahkan petani dalam menentukan cara pengendalian yang tepat terhadap serangan OPT Kopi yang terjadi tanpa harus berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak atau dinas terkait.
IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) KOPI Andy Victor Pakpahan; Doni Doni
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 10, No 1 (2019): JURNAL SIMETRIS VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v10i1.2800

Abstract

Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah semua organisme yang dapat menyebabkan dan menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Penanggulangan dan pengendalian terhadap OPT harus dilakukan secara cepat dan tepat agar tidak menimbulkan permasalahan lain yang bersifat ekologi, sosial maupun ekonomi. Salah satu tanaman budidaya yang sering diserang oleh OPT adalah tanaman kopi. Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dan strategis di Jawa Barat yang mempunyai peran cukup penting dalam perekonomian masyarakat Jawa Barat. Edukasi pengendalian OPT di Jawa Barat belum berjalan secara merata dikarenakan letak geografis antar perkebunan sangat jauh satu sama lain. Hal ini berdampak terhadap minimnya pemahaman para petani terhadap pengendalian OPT dan buruknya kualitas kopi yang dihasilkan oleh para petani. Penulis bermaksud akan membuatkan aplikasi sistem pakar berbasis web untuk menjembatani dan mengakomodasi bentuk edukasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tidak terbatas oleh letak geografis. Melalui aplikasi ini petani dapat mendiagnosis, mendapatkan informasi gejala serta cara pengendalian OPT Kopi yang terjadi. Untuk melakukan diagnosis, penulis menggunakan teknik Forward Chaining dalam melakukan penelusuran kemungkinan gejala-gejala yang ada sampai dengan menemukan rekomendasi OPT yang berkesesuaian dengan hasil penelusuran gejala yang ditelusuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun dapat digunakan sebagai media konsultasi sekaligus memudahkan petani dalam menentukan cara pengendalian yang tepat terhadap serangan OPT Kopi yang terjadi tanpa harus berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak atau dinas terkait.
IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK KEAMANAN LOGIN (STUDI KASUS: PERANGKAT LUNAK KEUANGAN PEMBERIAN TUNJANGAN DI KANTOR KOPERTIS WILAYAH IV) Andy Victor Pakpahan; Novi Fibriani Prayino
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 12, No 1 (2021): JURNAL SIMETRIS VOLUME 12 NO 1 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v12i1.4442

Abstract

Pada perangkat lunak bagian keuangan pengelolaan pemberian tunjangan di Kopertis Wilayah IV didalamnya menangani data – data sensitif yang tidak boleh diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. Maka, keamanan informasi pada perangkat lunak merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan. Salah satunya yaitu keamanan pada proses authentication, Dimana user melakukan login untuk masuk pada perangkat lunak dengan memasukan username dan password. Jika aspek keamanan tidak diperhatikan kemungkinan suatu perangkat lunak dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. Adapun serangan pada perangkat lunak yang dapat terjadi pada proses authentication yaitu penyadapan dengan tools sniffing. Proses penyadapan dengan tools sniffing digunakan untuk mendapatakan informasi yang ada pada sistem jaringan komputer. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan antara lain adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi. Algoritma Rijndael terpilih sebagai algoritma kriptografi yang dapat melindungi informasi dengan baik, Maka dari itu penulis melakukan penelitian tentang implementasi algoritma tersebut. Dari hasil pengujian Algoritma Rijndael di implementasikan menggunakan javascript pada view login mampu mengamankan data username dan password dan data mengamankan data password di database. Namun, terdapat titik lemah yaitu mengenai transmisi kunci awal dari proses enkripsi.