Pada tahun 2018, terjadinya bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat yang menyebabkan banyaknya korban jiwa hingga kerugian dari berbagai sektor baik dari sektor pendidikan, ekonomi, Kesehatan, politik serta sektor lainnya. Secara mekanisme, gempa 2018 di Nusa Tenggara Barat terjadi didasarkan oleh aktivitas sesar naik di utara Lombok yang merupakan bagian (detachment fault) dari zona Patahan Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Trust). Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui upaya mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural BPBD NTB guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling pada kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN). Informan yang ditunjuk sebagai sampel adalah Analis Kebencanaan BPBD Provinsi NTB. Kegiatan KKDN diselenggarakan oleh Prodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan secara daring (online) melalui aplikasi Zoom. Kegiatan KKDN diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Manajemen Bencana sebanyak 26 orang dan juga diikuti oleh Kepala Prodi Manajemen Bencana beserta staf prodi Manajemen Bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi BPBD Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan mitigasi structural dan non structural demi mendukung keamnaan nasional dari segi desa Tangguh bencana, keluarga Tangguh bencana hingga pariwisata yang Tangguh, sehingga menjadi NTB tangguh dan mantap. Serta upaya untuk mewujudkan dengan peningkatan kapasitas bukan hanya pemerintah namun seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat meningkatkan keamanan nasional.