Dini Putri Saraswati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTAMINA AND SAUDI ARAMCO JOINT VENTURE PROJECT OF REFINERY BUILDING IN INDONESIA AS INDONESIAN STRATEGY FOR ENERGY SECURITY Dini Putri Saraswati; Arnaldi Nasrum
PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies Vol. 3 No. 2 (2022): PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies
Publisher : Prodi Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jpds.v3i2.6190

Abstract

Indonesia’s demand for energy to maintain its industrial development has grown significantly. As a consequence, Jakarta needs new energy sources to support the shortage of diesel and gasoline as the main resources. Saudi Aramco has been a vital partner to fulfil the energy supply considering its source and production capacity. This paper will scrutinise the joint venture project between Indonesian oil company, Pertamina and Saudi Arabian oil company, Saudi Aramco as an Indonesian strategy to overcome its growing need for oil and pursue its energy security. This qualitative research will employ the concept of the International Joint Venture (IJV to examine the role of the government of Indonesia in the negotiation and Implementation process and the challenges in implementing the project.
Analisis Reflektif pada Pendekatan Neo-institusional dalam Memahami ASEAN sebagai Organisasi Kontraterorisme di regional Asia Tenggara Muhammad Kamil Ghiffary Abdurrahman; Dini Putri Saraswati; Nurfarah Nidatya
PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies Vol. 4 No. 2 (2023): PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies
Publisher : Prodi Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jpds.v4i2.5969

Abstract

Stabilitas regional Asia Tenggara diuji tidak hanya oleh persaingan Kekuatan Besar global di kawasan ini, tetapi juga oleh berkembangnya kejahatan lintas batas yang berubah, yaitu jaringan terorisme terorganisir. Dalam perspektif Studi Keamanan, dapat dipahami bahwa hambatan-hambatan regional ini dapat berwujud dalam tindakan ekstrem yang dapat lebih mengancam stabilitas keamanan kawasan. Menangani dan mengelola kejahatan lintas batas sulit untuk ditangani secara independen; oleh karena itu, negara-negara anggota ASEAN di kawasan Asia Tenggara bergabung dan membentuk mekanisme keamanan regional melalui ASEAN sebagai sarana kerja sama regional dalam menekan ancaman lintas batas. Namun, banyak studi akademik dalam dekade terakhir masih menilai ASEAN sebagai organisasi keamanan internasional yang cacat, meskipun memiliki prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan kolaboratif dalam tugasnya untuk menekan kejahatan terorganisir lintas batas di kawasan ini. Artikel ini berargumen bahwa kesimpulan ini disebabkan oleh sudut pandang dalam menilai efektivitas ASEAN melalui pendekatan neo-institusionalisme. Dengan kata lain, makalah ini berargumen bahwa mengukur efektivitas sebuah institusi berdasarkan keterbatasan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan formal atau informalnya diyakini kurang kontekstual untuk mengevaluasi ASEAN dan mekanismenya dalam menghadapi kejahatan terorganisir lintas batas di tingkat regional. Secara keseluruhan, pendekatan neo-institusionalisme tidak sepenuhnya memperhatikan kepentingan politik domestik negara anggota ASEAN sebagai salah satu dari banyak elemen penting dalam pengembangan mekanisme ASEAN dalam menangani kejahatan lintas batas.