Pendidikan, sebagai proses pengembangan potensi peserta didik dengan harapan membentuk karakter yang kuat pada setiap individu, sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan pendidikan dan faktor eksternal yang memadai. Lingkungan tempat tinggal siswa memegang peranan penting dalam menciptakan kondisi sebagai lingkungan belajar yang efektif, didukung oleh aktor, fasilitas, dan strategi yang sesuai. Oleh karena itu, penggunaan semua komponen lingkungan pendidikan (informal, formal, nonformal) dan kontennya menjadi kunci dalam mencapai tujuan pendidikan yang mulia, yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan karakter peserta didik melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK merupakan kebijakan pendidikan yang bertujuan mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo dalam sistem pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Perpres No 7 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Nilai-nilai yang tercakup dalam PPK melibatkan aspek religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki implementasi konsep Manajemen Tri Pusat Pendidikan dalam membentuk karakter anak usia dini di SD-IT As-Shiddiqin, Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Tri Pusat Pendidikan berhasil terimplementasi dan berjalan dengan baik melalui kolaborasi harmonis di tiga lingkungan pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan pendidikan keluarga memiliki peran utama dalam pengembangan pendidikan peserta didik, sementara lingkungan pendidikan sekolah dan masyarakat turut menentukan arah pengembangan pendidikan. Kolaborasi yang harmonis antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut menjadi kunci dalam mendukung penanaman nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik. Model kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam pendidikan karakter dapat dilihat melalui tiga model, yaitu model satu arah (linier), model dua arah (interactional), dan model segala arah (transactional). Keseluruhan kolaborasi ini mendukung proses pembentukan karakter siswa, menjadikan Tri Pusat Pendidikan sebagai fondasi yang kokoh dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.