Agnes Maria Sumargi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Sikap Terhadap Keperawanan dan Intensitas Perilaku Seksual pada Remaja Goenawan, Emanuela Aviana; Sumargi, Agnes Maria
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.001 KB) | DOI: 10.33508/exp.v4i1.906

Abstract

minat terhadap seks. Budaya sedikit banyak mempengaruhi perilaku seksual, termasuk perilaku seksual remaja. Budaya Indonesia mengharuskan wanita menjaga keperawanannya sampai menikah, hal ini membentuk sikap terhadap keperawanan yang positif yang selanjutnya mempengaruhi perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara sikap terhadap keperawanan dengan perilaku seksual pada remaja. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA di Surabaya yang terdiri dari 71 orang perempuan dan 72 orang laki-laki (N=143). Sampel dipilih dengan menggunakan metode sampling insidental. Hasil uji hipotesis hubungan antara sikap terhadap keperawanan dengan intensitas perilaku seksual pada remaja laki-laki dan remaja perempuan berdasarkan Kendall tau b menunjukkan nilai r = - 0,431 dengan p = 0,000 (p < 0,05) pada remaja laki-laki dan nilai r = - 0,319 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara intensitas perilaku seksual dengan sikap terhadap keperawanan.
DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPUASAN HIDUP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA YANG 1,2 BERASAL DARI LUAR JAWA Raharjo, Yosua Ong; Sumargi, Agnes Maria
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/exp.v6i1.1785

Abstract

ahasiswa yang berasal dari luar Jawa yang sedang menjalankan studi di Jawa harus melakukan penyesuaian diri yang cukup berat karena adanya perbedaan bahasa dan budaya. Kondisi ini mempengaruhi pergaulan sehari-hari yang kemudian dapat menurunkan kepuasan hidupnya. Dukungan sosial mungkin dapat mencegah menurunnya kepuasan hidup karena lingkungan yang mendukung akan mempercepat proses penyesuaian diri bagi mahasiswa yang berasal dari luar Jawa. Penelitian ini bermaksud untuk menguji ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan hidup pada mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) yang berasal dari luar Jawa. Lima puluh empat mahasiswa UKWMS yang berasal dari luar Jawa terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala dukungan sosial dan kepuasan hidup. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial, khususnya yang berasal dari teman, dengan kepuasan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa bagi mahasiswa luar Jawa, dukungan teman memiliki arti penting dalam hidupnya sehari-hari sehingga berpengaruh positif pada kepuasan hidupnya sebagai mahasiswa.
Well-Being Orang Tua, Pengasuhan Otoritatif, dan Perilaku Bermasalah pada Remaja Sumargi, Agnes Maria; Kristi, Alfonza Nugrahaning
Jurnal Psikologi Vol 44, No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.171 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.25381

Abstract

The presence of behavioral problems in adolescents is influenced by their parents. This study aimed to examine the relationships between parental well-being and adolescents’ behavioral problems with authoritative parenting as a mediator variable. It was hypothesized that parental well-being influenced adolescents’ behavioral problems through authoritative parenting. Participants were 142 parents (fathers or mothers) of X and Y Junior High School students in Surabaya. They were asked to complete well-being scale (Pemberton Happiness Index) and parenting scale (Parenting Style and Dimension Questionnaire), and rate the levels of behavioral problems of their child using the Strength and Difficulties Questionnaire. Simple mediation analyses showed that authoritative parenting mediated parental well-being and adolescents’ behavioral problems. Parents with higher levels of well-being tended to employ an authoritative parenting style that resulted in lower levels of adolescents’ behavioral problems.Abstrak : Munculnya perilaku bermasalah pada remaja dipengaruhi oleh kondisi orang tua. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara well-being orang tua dan perilaku bermasalah pada remaja dengan pengasuhan otoritatif sebagai variabel mediator. Hipotesis dalam penelitian ini adalah well-being orang tua memengaruhi perilaku bermasalah melalui pengasuhan otoritatif. Partisipan penelitian sejumlah 142 orang tua (ayah atau ibu) dari siswa-siswi SMP X dan Y di Surabaya, untuk mengisi skala well-being (Pemberton Happiness Index) dan pengasuhan (Parenting Style and Dimension Questionnaire), serta menilai perilaku bermasalah pada anak dengan menggunakan Strength and Difficulties Questionnaire. Hasil analisis mediasi sederhana menunjukkan bahwa well-being orang tua memengaruhi perilaku bermasalah pada remaja melalui perantaraan pengasuhan otoritatif. Orang tua dengan well-being yang baik cenderung menerapkan pengasuhan otoritatif yang berdampak pada rendahnya perilaku bermasalah pada remaja
Pengasuhan Ibu dan Nenek-Kakek: Keterkaitannya dengan Penyesuaian Keluarga dan Perilaku Bermasalah Anak Sumargi, Agnes Maria; Prasetyo, Eli; Andriono, Maria Angela
Mediapsi Vol 6, No 1 (2020): June
Publisher : MEDIAPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1819.87 KB) | DOI: 10.21776/ub.mps.2020.006.01.2

Abstract

As working mothers increase, more children are taken care of by their grandparents. At present, only a few studies have investigated the impact of grandparenting on young children’s misbehaviours. To fill this void, in this research we aimed to test the effect of maternal parenting and grandparenting on children’s misbehaviours. We also investigated the effect of family adjustment (i.e., stress, family relationships, caregivers’ teamwork) on maternal parenting and grandparenting. Participants were 188 pairs of caregivers (mothers and grandparents) who had 2-6 years old children. Results showed that mothers’ authoritarian parenting and grandparents’ permissive parenting significantly contributed to children’s misbehaviours. Maternal stress and family relationships were significant predictors of mothers’ authoritarian parenting, whereas grandparental stress was a significant predictor of grandparents’ permissive parenting. Dengan semakin meningkatnya jumlah ibu yang bekerja, semakin banyak anak diasuh oleh nenek-kakeknya. Saat ini belum banyak penelitian yang mengungkap dampak pengasuhan nenek-kakek terhadap perilaku bermasalah anak usia dini. Untuk menutupi kekurangan ini, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengasuhan ibu dan nenek-kakek terhadap perilaku bermasalah anak. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji sejauh mana faktor-faktor penyesuaian keluarga (yaitu: stres, relasi keluarga, kerjasama antar pengasuh) mempengaruhi pengasuhan ibu dan nenek-kakek. Partisipan penelitian adalah 188 pasang pengasuh (ibu dan nenek-kakek) yang memiliki anak atau cucu berusia 2-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan otoriter ibu dan pengasuhan permisif nenek-kakek memberikan sumbangan yang signifikan bagi masalah perilaku anak. Stres ibu dan relasi keluarga menentukan munculnya pengasuhan otoriter ibu. Pada nenek-kakek, stres menjadi prediktor utama bagi pengasuhan permisif. 
PARENTING STYLES AND THEIR IMPACTS ON CHILD PROBLEM BEHAVIORS Sumargi, Agnes Maria; Prasetyo, Eli; Ardelia, Benedicta Winona
Jurnal Psikologi Vol 19, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jp.19.3.269-285

Abstract

Managing child problem behaviors as early as possible is crucial. Several studies have shown the impact of parenting on child problem behavior; however, the studies did not investigate the influence of paternal and maternal parenting on child behavior separately. This study aimed to test the effect of mothers’ and fathers’ authoritative and authoritarian parenting on child problem behavior. Furthermore, this study examined the influence of family adjustment on parenting styles. Participants were 105 pairs of parents (fathers and mothers). They completed a set of questionnaires assessing their parenting styles, child problem behavior, and family adjustment. Multiple regression analyses resulted in a significant effect of mothers’ authoritative parenting on child emotional problems, as well as significant effects of fathers’ authoritative and authoritarian parenting on child behavioral problems. Another key finding was that parental teamwork predicted the effectiveness of parenting.
Strength-Based Parenting as a Predictor of Adolescent Self-Esteem Agnes Maria Sumargi; Sarah Firlita
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.309 KB) | DOI: 10.17977/um023v9i12020p28-38

Abstract

This study aimed to investigate whether strength-based parenting, in particular both aspects of parenting (strength knowledge and strength use), could predict adolescent self-esteem. Participants were 215 adolescents who were studied at a high school in Surabaya. Data were collected using the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure self-esteem and the Strength-Based Parenting scale (Strength Knowledge Scale and Strength Use Scale) to measure strength-based parenting. Based on correlation analysis, significant positive relationships were found between strength knowledge and self-esteem, and between strength use and self-esteem. The result of multiple regression analysis revealed that strength knowledge and strength use predicted adolescent self-esteem, but only strength knowledge made a significant unique contribution to adolescent self-esteem.Keywords: self-esteem; adolescents; strength-based parenting.
Challenging Behaviors in Young Children: The Role of Parenting Consistency in a Multigenerational Family Maria Angela Andriono; Agnes Maria Sumargi
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 34 No. 2 (2019): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 34, No. 2, 2019)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.498 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v34i2.2201

Abstract

This study aimed to examine differences in challenging behaviors between young children in multigenerational families whose caregivers had consistent and those with inconsistent parenting. Participants were 73 pairs of mothers and grandparents who had children between the age of 2-6 years old in Surabaya and Sidoarjo. Purposive sampling was used to select participants and two scales included were the PSDQ (Parenting Styles and Dimensions Questionnaire) and CAPES (Child Adjustment and Parent Efficacy Scales). A one-way ANOVA was performed to compare children’s challenging behaviors between caregiver groups with consistent-effective parenting, consistent-ineffective parenting, consistent-somewhat effective parenting, inconsistent-ineffective parenting, and inconsistent-somewhat effective parenting. Results showed that there was a significant difference of children’s challenging behaviors at the p < .05 level for the five groups [F(4.68) = 5.73; p = .00] . Compared to other parenting styles, caregivers with consistent-effective parenting had children with the lowest level of challenging behaviors.
Strength-Based Parenting and Well-Being in Adolescence [Strength-Based Parenting dan Kesejahteraan Remaja] Agnes Maria Sumargi; Jessica Giovanni
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 36 No. 1 (2021): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 36, No. 1, 2021)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v36i1.2788

Abstract

Adolescents’ well-being deserves attention as it promotes adolescents’ general health. Parenting is a factor that may influence adolescents’ well-being. Unfortunately, some parents provide only limited support to their adolescents and show ineffective parenting. Strength-based parenting (SBP) is a parenting style where parents seek to deliberately identify and develop positive conditions, processes, and qualities in their children. Research conducted in Western culture showed that strength-based parenting (SBP) was associated with adolescents’ subjective well-being, particularly life satisfaction. This present study extends the past research by involving adolescent sample from Eastern culture (Indonesia) and including the measure that combines both subjective and psychological well-being. Particularly, this study examined if strength-based parenting (SBP; strength knowledge and strength use) predicted adolescent well-being. Participants were 191 high school students in Surabaya (15-18 years old). Participants completed the Pemberton Happiness Index (PHI) and Strength-Based Parenting Scale (SBPS). Results showed that both strength knowledge and strength use were positively related to adolescent well-being. This indicates that parents’ recognition and encouragement to use adolescents’ strengths has helped adolescents to understand their own potentials and therefore, generate positive feelings and meaningful experiences. Thus, strength-based parenting (SBP) does not only benefit adolescents from Western culture, but also adolescents from Eastern culture (Indonesia). Kesejahteraan remaja perlu mendapat perhatian karena dapat meningkatkan kesehatan remaja secara umum. Pengasuhan orangtua merupakan salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi kesejahteraan remaja. Namun, sebagian orangtua memberikan dukungan yang terbatas kepada anak remajanya dan menerapkan pengasuhan yang kurang efektif. Strength-based parenting (SBP) merupakan gaya pengasuhan dimana orangtua secara sengaja mengidentifikasi dan mengembangkan kondisi, proses, dan kualitas positif anak. Riset yang dilakukan dalam budaya Barat menunjukkan bahwa strength-based parenting (SBP) berkorelasi dengan kesejahteraan subjektif remaja, khususnya kepuasan hidup. Penelitian ini memperluas penelitian sebelumnya dengan melibatkan sampel remaja dari budaya Timur (Indonesia) dan menggunakan alat ukur yang menggabungkan kesejahteraan subjektif dan psikologis. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah strength-based parenting (SBP; strength knowledge dan strength use) dapat memprediksi kesejahteraan remaja. Penelitian ini melibatkan 191 orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya (15-18 tahun). Partisipan mengisi Pemberton Happiness Index (PHI) dan Strength-Based Parenting Scale (SBPS). Hasilnya menunjukkan bahwa strength knowledge dan strength use berhubungan positif dengan kesejahteraan remaja. Hal ini menandakan bahwa pengetahuan orangtua tentang kekuatan remaja dan dorongan orangtua agar remaja menggunakannya dapat membantu remaja memahami potensi-potensinya dan karena itu, menumbuhkan perasaan positif dan pengalaman yang bermakna. Dengan demikian, strength-based parenting (SBP) tidak hanya bermanfaat bagi remaja dalam budaya Barat, tetapi juga remaja dari budaya Timur (Indonesia).
Pengetahuan Kanker Serviks pada Wanita Dewasa Awal Berdasarkan Tingkat Kesadaran Terhadap Kesehatan Claudya Yohrin Patila; Agnes Maria Sumargi
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.435 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v8i1.3856

Abstract

Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua setelah kanker payudara di kalangan wanita Indonesia. Sayangnya, tidak banyak wanita memiliki pengetahuan mengenai penyebab terjadinya kanker serviks, pencegahan dan penanganannya. Padahal pengetahuan ini dibutuhkan sebagai tindakan preventif atau deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks. Tinggi rendahnya pengetahuan mengenai kanker serviks diduga terkait dengan tingkat kesadaran wanita terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan pengetahuan kanker serviks pada wanita dewasa awal ditinjau dari tingkat kesadaran mereka pada kesehatan. Partisipan penelitian adalah 100 orang wanita dewasa awal di Surabaya yang berusia 18-40 tahun dan telah menikah. Mereka secara sukarela mengisi kuesioner online atau mendapat hardcopy dari peneliti (incidental sampling). Alat ukur yang digunakan adalah tes pengetahuan kanker serviks dan skala Health Consciousness. Hasil penelitian dengan menggunakan U-Mann Whitney menunjukkan nilai 803,500 dengan p = 0,002 (p kurang dari 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan kanker serviks antara wanita yang memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang tinggi dengan mereka yang memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang rendah.
Grit dan Innovative Work Behavior pada Anggota Organisasi Kemahasiswaan pada Masa Pandemi Covid-19 Christantia Agustin Gunawan; Agnes Maria Sumargi; Happy Cahaya Mulya
PSIKODIMENSIA Vol 21, No 1: Juni 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v21i1.4438

Abstract

AbstrakAnggota organisasi kemahasiswaan perlu mengembangkan innovative work behavior khususnya pada masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan ketekunan dalam menggali ide-ide baru yang merupakan bagian dari grit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara grit dengan innovative work behavior pada anggota organisasi kemahasiswaan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 171 orang mahasiswa anggota organisasi kemahasiswaan di sebuah universitas swasta di Surabaya. Skala dalam penelitian ini adalah 12-Item Grit Scale dan skala innovative work behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grit memiliki hubungan positif yang signifikan dengan innovative work behavior. Perseverance of effort, salah satu dimensi grit, merupakan prediktor yang signifikan bagi innovative work behavior. Hal ini berarti semakin gigih anggota organisasi, maka semakin sering mereka menciptakan, mempromosikan, dan merealisasikan inovasi dalam organisasi.Kata kunci: Grit, Innovative Work Behavior, Organisasi Kemahasiswaan. AbstractMembers of student organizations should have innovative work behavior, particularly during the Covid-19 pandemic. Therefore, they need to show perseverance in developing new ideas, which can be considered a part of grit. This study aimed to examine the relationship between grit and innovative work behavior among members of student organizations. Participants were members of student organizations at a private university in Surabaya. The scales used in the study were the 12-Item Grit Scale and the Innovative Work Behavior Scale. The result showed that grit had a significant positive relationship with innovative work behavior. Perseverance of effort as a dimension of grit was a significant predictor of innovative work behavior. This means that the more persistent the organization members are, the more frequently they generate, promote, and implement innovations in the organization.Keywords: Grit, Innovative Work Behavior, Student Organizations.