Tasrif
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Makna Upacara “Kiri Loko” dalam Tradisi Suku Mbojo Di Desa Simpasai Junaidin; Tasrif
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 2 (2020): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dengan judul Makna Pada Upacara Kiri Loko Di Desa Simpasai, dengan permasalahan yang akan di kaji adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana Makna Pada Upacara Kiri Loko Dalam Tradisi Suku Mbojo Di Desa Simpasai. Adapun tujuan dari penelitian untuk mengeetahui Makna Pada Upacara Kiri Loko Di Desa Simpasai, dengan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dalam pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Terdapat beberapa makna dalam Hasil penelitian Makna Pada Upacara kiri loko yaitu makna simbolis dan makna esensi. Makna simbolis membuat rujak dari berbagai jenis buah-buahan memiliki makna bahwa orang yang sedang hamil sangat suka dengan rujak, oha mina (nasi minya) memiliki makna ungkapan rasa bahagia dan gembira keluarga sang bayi kepada Allah SWT, Sholawat Nabi maksudnya mengagung-agungkan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia ke jalan keselamatan (Islam). Dama loko (menyentuh perut/mengelus perut) memiliki makna selamatan bayi sampai tujuh keturunan., menghamburkan uang receh di depan pintu rumah memiliki makna membagi-bagikan rejeki, menaburkan bongi mona (beras kuning) memiliki makna kebahagiaan, Do’a/Dzikir melaksanakan dzikir maknanya manusia sebagai hamba Allah SWT harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya. Makna esensi, Kebahagiaan pada masa kehamilan yang memasuki usia 7 bulan adalah kebahgiaan yang sangat dinantikan oleh kedua keluarga sang bayi Keselamatan sangat diutamakan oleh kedua keluarga dengan acara tradisi kiri loko menyentuh/mengelus-elus dari tujuh kali keatas dan tujuh kali kebawah memiliki makna supaya bayi tersebut pada saat dilahirkan, dilahirkan dengan mudah (selamat) akhirat. Kesyukuran rasa syukur yang dipanjatkan oleh kedua keluarga yang berhajat kepada Allah SWT SAW karena telah dikaruniai seoranng bayi.Upaya Masyarakat mempertahankan tradisi kiri loko, Masyarakat di Desa Simpasai agar selalu mempertahankan, melestarikan dan untuk mencintai tradisi atau budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan tradisi atau budaya orang lain