<![CDATA[Pengawasan perilaku dan mental terhadap anak sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah preventif dari tindakan kriminal yang marak terjadi. Program pembangunan anak Indonesia termasuk ke dalam target bagian dari komitmen pemerintah dalam program Sustainable Development Goals (SDG’s). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memandang bahwa salah satu pilar perlindungan anak ialah dalam ranah pendidikan ramah lingkungan namun sayangnya kasus pendidikan anak yang didominasi oleh kekerasan seksual dan perundungan menjadi marak terjadi. Dampak dari tindakan perundungan dapat mengubah perilaku dan mental anak sehingga memungkinkan terjadi tindakan kriminal. Perancangan pendeteksian bullying yang fokus pada jenis verbal bullying ditujukan sebagai bagian dari wujud partisipasi yang menentang keras tindakan perundungan. Perancangan sistem ini menggunakan Voice Recognition dengan metode natural language processing (NLP) yang diintergrasikan dengan sistem Internet of Things. Adapun komponen pendukung yang digunakan ialah Modul Recognition V3, Arduino Uno, NodeMCU-ESP32, MAX9814, dan SD Card Adapter Shield. Prinsip kerja dari sistem ini akan melakukan pendeteksian pada kata indikasi yang dikenali oleh modul Voice Recognition kemudian mengaktifkan proses perekaman dan penyimpanan audio suara kemudian mengirim data hasil rekaman audio pada sebuah database sehingga data dapat diakses dalam sebuah aplikasi smartphone. Persentase keterbacaan sistem dalam mendeteksi verbal bullying sebesar 67.81% dengan kesalahan rata-rata sistem sebesar 31.51%. Persentase proses perekaman audio dalam jangka waktu tertentu serta penyimpanan dan pengiriman data audio sampai ke server berhasil 100%. Perancangan sistem pendeteksi verbal bullying dan aplikasi smartphone telah berhasil dibuat dengan memanfaatkan sistem internet of things sebagai bagian dari inovasi pengembangan teknologi dalam upaya pengawasan dini terhadap intimidasi verbal bullying.]]>
