ABSTRAKLatar belakang: Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada tulang, penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko terjadinya patah tulang (Cosman, 2014). Prevalensinya osteoporosis di seluruh dunia yang terus meningkat. Badan dunia yang menangani masalah kesehatan, World Health Organization (WHO) memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah. Dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko terkena penyakit osteoporosis. Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir Departemen Kesehatan yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan perokok dinegeri ini urutan ke-2 dunia setelah Cina. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan konsumsi susu dengan upaya pencegahan osteoporosis. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita yang berumur 45-59 tahun diwilayah kerja UPTD Puskesmas Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian: Pada analisa bivariat didapatkan Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pra lansia dengan upaya pencegahan osteoporosis dengan p value = 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dengan upaya pencegahan osteoporosis dengan p value = 0,001. Saran: bagi petugas kesehatan diharapkan lebih aktif lagi memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan osteoporosis dan di wilayah kerjanya. Bagi masyarakat terutama wanita usia pra lansia agar lebih aktif mengikuti penyuluhan dan program posyandu. Kata Kunci : Osteoporosis, Pengetahuan, Konsumsi Susu