Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Dan Pendampingan Daur Ulang Limbah Perca Batik Menjadi Kalung Cantik Pada UMKM Dan Masyarakat Di Surakarta Nuryati Nuryati; Dian Nur Mastuti; Hariyanti Hariyanti; Murni Sulistyowati; Nunuk Herawati
WASANA NYATA Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36587/wasananyata.v7i1.1456

Abstract

   Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kessejahteraan keluarga. Adapun Mitra dari kegiatan pengabdian  masyarakat  ini terdiri dari: Mitra I, yaitu  masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin serta UMKM yang menghasilkan produk dengan bahan baku limbah perca batik  di Kota Surakarta; Mitra II, yaitu Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat “Mitra UMKM Indonesia (MUI)” yang didirikan sekaligus sebagai ketua oleh bapak Teguh Wiji Setyahadi tahun 2017 di Surakarta dan “Kinanti Craft” yang sudah ahli dalam pemanfaatan perca batik menjadi berbagai macam asesoris yang bisa dijual ke pasar nasional..   Mitra UMKM Indonesia merupakan lembaga yang bergerak dibidang pemberdayaan UMKM di Indonesia khususnya dalam pendampingan, pengembangan dan fasilitas pada aspek Branding, Training, Marketing dan bidang lain terkait dengan kuantitas dan kualitas UMKM secara komprehensif..             Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target diatas yaitu dilakukan pendampingan melalui observasi, ceramah, diskusi dan pelatihan, kemudian dalam tiap tahapan dilakukan evaluasi untuk memastikan tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan pengabdian sudah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 24 September 2022 di Griya Bujana “Yu Djasmo”, Jl. Sam Ratulangi Manahan, Banjarsari, Surakarta yang dihadiri 17 orang peserta masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin dan UMKM di Surakarta. Hasil yang diharapkan dari PKM ini adalah meningkatkan ketrampilan masyarakat khususnya ibu-ibu pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin dan UMKM dalam men-daur ulang limbah perca batik menjadi asesoris terutama “Kalung Cantik” yang bernilai jual. Apabila kegiatan ini ditekuni dan focus insyaaAllah dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
Pelatihan Dan Pendampingan Daur Ulang Limbah Perca Batik Menjadi Kalung Cantik Pada UMKM Dan Masyarakat Di Surakarta Nuryati Nuryati; Dian Nur Mastuti; Hariyanti Hariyanti; Murni Sulistyowati; Nunuk Herawati
WASANA NYATA Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36587/wasananyata.v7i1.1456

Abstract

   Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kessejahteraan keluarga. Adapun Mitra dari kegiatan pengabdian  masyarakat  ini terdiri dari: Mitra I, yaitu  masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin serta UMKM yang menghasilkan produk dengan bahan baku limbah perca batik  di Kota Surakarta; Mitra II, yaitu Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat “Mitra UMKM Indonesia (MUI)” yang didirikan sekaligus sebagai ketua oleh bapak Teguh Wiji Setyahadi tahun 2017 di Surakarta dan “Kinanti Craft” yang sudah ahli dalam pemanfaatan perca batik menjadi berbagai macam asesoris yang bisa dijual ke pasar nasional..   Mitra UMKM Indonesia merupakan lembaga yang bergerak dibidang pemberdayaan UMKM di Indonesia khususnya dalam pendampingan, pengembangan dan fasilitas pada aspek Branding, Training, Marketing dan bidang lain terkait dengan kuantitas dan kualitas UMKM secara komprehensif..             Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target diatas yaitu dilakukan pendampingan melalui observasi, ceramah, diskusi dan pelatihan, kemudian dalam tiap tahapan dilakukan evaluasi untuk memastikan tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan pengabdian sudah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 24 September 2022 di Griya Bujana “Yu Djasmo”, Jl. Sam Ratulangi Manahan, Banjarsari, Surakarta yang dihadiri 17 orang peserta masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin dan UMKM di Surakarta. Hasil yang diharapkan dari PKM ini adalah meningkatkan ketrampilan masyarakat khususnya ibu-ibu pengrajin atau yang berminat menjadi pengrajin dan UMKM dalam men-daur ulang limbah perca batik menjadi asesoris terutama “Kalung Cantik” yang bernilai jual. Apabila kegiatan ini ditekuni dan focus insyaaAllah dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
Peningkatan Kinerja Dengan Motivasi Hezberg, Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Komunikasi Antar Pekerja Nunuk Herawati; Dian Nurmastuti
KELOLA Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisis apakah Motivasi Hezberg, lingkungan kerja non Fisik dan Komuniukasi antar pegawai berperan dalam peningkatan  kinerja. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 responden dengan teknik pengambilan sampel metode sensus. Jenis dan sumber data yang diperoleh dari sumber data primer. Data dikumpulkan dengan cara membuat kuesioner mengenai Motivasi Hezberg, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Metode Analisa data yang digunakan dengan regresi linier berganda dan t testHasil dari regresi linier berganda, dan t test, yaitu Motivasi Hezberg, lingkungan kerja non Fisik dan Komuniukasi antar pegawai memiliki pengaruh positif dan signifikan sehingga dapat meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja dapat terjadi melalui Motivasi Hezberg dengan Peningkatan  suasana kerja yang senang dan nyaman., Mengembangkan diri Pegawai sesuai dengan potensinya. Meningkatkan kemampuan pegawai yang berhubungan dengan penguasaan teknik dan tata cara yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Peningkatan kinerja melalui peningkatan linkungan kerja non fisik yaitu meningkatkan bantuan penyelesaian masalah yang mempermudah pelaksanaan pekerjaan bila ada rekan kerja yang mengalami kesulitan. bertambahnya perasaan  ikut bertanggungjawab atas pekerjaan sejenis yang diberikan kepada rekan kerja dan meningkatkan kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja dengan jenis pekerjaan yang sama. Peningkatan komunikasi antar rekan sekerja yaitu dengan meningkatkan komunikasi antara pegawai tang dapat mempengaruhi sikap para pegawainya dalam bekerja, meningkatkan respon terhadap pegawai lainnya/atasan apabila terjadi kendala dalam pekerjaan, meningkatkan komunikasi sehari-hari yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.