Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Non Specific and Specific Parameter Standardization of Banana Peel (Musa paradisciata Sapientum) and Andrographis Paniculata Jastria Pusmarani; Risky Juliansyah Putri; Citra Dewi; Setyo Purwono; Zullies Ikawati
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: The aim of this study is to standardize the methanol extract of banana peel (Musa paradisciata sapientum) and ethanolic extract of Andrographis Paniculata and Phytochemical screening of banana peel extract and Andrographis PaniculataMethodology: Standardization of the extract conducting with two parameters, they are specific and nonspecific parameters.Results: Content of water solvent of banana peel as many as 47.8% and as many as 35.79% in Andrographis Paniculata. Phytochemical screening result reveals that banana peel extract contains saponin, polyphenol, tannin, flavonoid, and terpenoid. Andrographis Paniculata extract contains alkaloid, steroid, terpenoid, flavonoid and saponin. Non-specific parameter can be observed based on water content, total ash content, non-soluble acid ash content and drying losses. Water content of methanol extract of banana peel as many as 8.47% and Andrographis Paniculata leaves as many as 7.91%. The result of total ash content of banana peel as many as 17.99% and Andrographis Paniculata leaves as many as 17.23%. Ash content of insoluble acid of banana peel as many as 3.15% and Andrographis Paniculata leaves as many as 5.10%. The result of drying loss determination of the extract of plantain peel is 9.37% and sambiloto leaves is8.82%.Applications/Originality/Value: Based on specific and non-specific standardization parameter assay which consist of methanol extract of banana peel and Andrographis Paniculata leaves meet the standardization of quality.
Hepatoprotector Effect of Banana Peel (Musa paradisiaca Sapientum) on Paracetamol Induced Rats: Efek Hepatoprptektor Kulit Pisang Raja pada Tikus Yang Diinduksi Parasetamol Jastria Pusmarani; Mus Ifaya; Risky Juliansyah Putri
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 8 No. 2 (2022): (October 2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2022.v8.i2.15968

Abstract

Background: Liver disease is generally still a high prevalence in Indonesia. One of drug-induced liver injury is paracetamol. Banana peel (Musa paradisiaca Sapientum) has flavonoid compounds that could increasing the production of glutathione enzymes in the liver. Objectives: This research aims to determine the activity of banana peel induced by paracetamol. This research is an experimental with pre and post test control group design method. Material and Methods: This research is an experimental with pre and post test control group design method. Group I was given 0.05% Na CMC as negative control, group II was given paracetamol 180 mg/kgBB as induction control group, group III was given banana peel extract at dose 700 mg / kgBB, group IV was given banana peel extract at dose 1400 mg/kgBB, and group V was given banana peel extract at dose 2100 mg/kgBW. Results: The liver damage can be measured by SGOT/SGPT serum levels of rats. SPSS data analysis with Paired sample T test obtained the value of p = 0.003 for SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) and p = 0.000 for SGPT. Conclusions: Both SGOT and SGPT values have p <0.05 which indicates that banana peel (Musa paradisiaca Sapientum) methanol extract has hepatoprotector effect on paracetamol-induced rats.
Pengembangan Healthy Agrowisata Berbasis Pendidikan Pertanian dan Kesehatan di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan: Pengembangan healthy agrowisata Tasnim Tasnim; Jastria Pusmarani; Ari Tjahyadi Rafiuddin; Ratnasari Ratnasari; Nurul Auliannisa; Selfiana Selfiana; Ullya Hasni; La Ode Keeke; Fandy Gatra
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.177 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.90

Abstract

Sebagian besar pendapatan masyarakat di desa Alebo dan Lebojaya, Kecamatan Konda adalah dari sektor pertanian. Dimana, keindahan alam menjadi potensi yang sangat besar yang bisa mendorong peningkatan pendapatan keluarga para petani. Disamping, itu hamparan pertanian dan keindahannya bisa menjadi pusat pendidikan pertanian dan kesehatan bagi anak sekolah mulai dari dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Oleh karena, pengembangan lahan pertanian menjadi healthy agrowisata berbasis pendidikan pertanian dan kesehatan sangat tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut ada bebarapa kegiatan yang dilakukan yaitu mulai dari koordinasi di tingkat kecamatan dan desa. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi program healthy agrowisata pada pemerintah desa dan para petani. Pemilihan pengurus dan pelatihan-pelatihan yang diarahkan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi pengurus dan petani juga dilakukan. Pelatihan pada pengurus meliputi pengembangan business master plan dan pengembangan pesan-pesan promosi di website dan social media. Pelatihan pada para petani meliputi tentang ilmu gizi dan penggunaan media komunikasi, informasi dan edukasi yang ditujukan pada pengunjung anak sekolah. Dengan pelatihan-pelatihan tersebut pengurus mampu mengembangkan program-program yang ada di healthy agrowisata. Demikian dengan para petani menjadi siap menerima pengunjung dengan baik yaitu melalui proses pemberian informasi tentang cara bercocok tanam sayuran dan buah-buahan. Disamping pendidikan tentang nilai gizi yang terkandung pada sayuran dan buah-buahan yang ada di lahannya.
Efek Nefroprotektif Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) terhadap Kadar Kreatinin Tikus yang Diinduksi Parasetamol Jastria Pusmarani; La Ode Novial Ashar; Mus Ifaya; Nur Hatidjah Awaliyah Khalid
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.320

Abstract

Gagal ginjal merupakan masalah Kesehatan dunia ditinjau dari insidensi, prevalensi dan tingkat kematian. Berdasarkan data dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa gagal ginjal kronik meningkat sebesar 20-25% setiap tahun. Pisang raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) merupakan spesies dari genus Musa yang digunakan sebagai pengobatan tradisional dan mengandung senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai nefroprotektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek nefropeotektif kulit pisang raja pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Kulit pisang raja diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut methanol. Penelitian ini adalah penelitian jenis eksperiment dengan metode pre and post test control design. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok hewan uji dan setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol negatif yang diberikan Na CMC 0,5%, kelompok 2 merupakan kelompok induksi parasetamol dosis toksik dengan dosis 180 mg/kgBB. Kelompok 3,4, dan 5 merupakan kelompok yang diberikan ekstrak metanol kulit pisang raja dengan masing-masing dosis sebesar 700 mg/kgBB, 1400 mg/kgBB dan 2100 mg/kgBB. Kerusakan sel ginjal disebabakan karena pemberian parasetamol dosis toksik dengan mengukur kadar serum kreatinin tikus. Anaslisis data SPSS dengan Paired sample T test menunjukkan nilai P sebesar 0,016<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit pisang raja dapat menurunkan kadar kreatinin serum tikus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol kulit pisang raja memiliki efek nefroprotektif pada tikus yang diinduksi parasetamol dosis toksik melalui penurunan kadar serum kreatinin tikus.
Formulation and Antioxidant Activity of Lip Balm Containing Banana Peel (Musa paradisiaca var. Sapientum) Methanol Extract Jastria Pusmarani Pusmarani
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 5, No. 1 (2023)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v0i0.46009

Abstract

Banana peel (Musa paradisiaca var. Sapientum) contains flavonoid, phenolic and tannin compounds as high source of antioxidant that can inhibit free radical reaction. Antioxidant were exhibited to hydrate, soften, and reduce dryness of the skin, and it can be potentially used as a lip balm formulation. This study investigated the stability of lip balm formulation contains banana peel methanol extract include pH test, homogeneity test, hedonic test, and evaluated antioxidant activity with DPPH method. This study used experiment laboratory method with banana peel methanol extract concentrations of 5%, 7.5%, and 10%, respectively. According to the results of this study, banana peel was made in form lip balm formulation, and it has homogeneous with suitable pH (5-6), no irritation and stable in storage at temperatures room (250). The hedonic test showed that lip balm contains banana peel with concentration of 7.5% and 10% were the most preferred by panelist. The antioxidant activity was exhibited an inhibition concentration of 50% (IC50). Lip balm of banana peel methanol extract of 5%, 7.5% and 10% were showed antioxidant activity with IC50 value of 44.910 ppm, 10.887 ppm and 61.930 ppm, respectively. Antioxidant activity of lip balm contains banana peel formulation with concentration of 5% and 7.5% were classified as very strong antioxidants. Lip balm containing banana peel formulation concentrations of 10% was categorized as a strong antioxidant. In this study, all lip balm formulation can be declared stable. In addition, lip balm contains banana peel methanol extract exhibited antioxidant properties and it can be made into a natural cosmetic formulation such as a lip balm.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIACNE SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK BATANG PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Risky Juliansyah Putri; Nesti Agnesia; Nur Hatidjah Awaliyah Halid; Jastria Pusmarani; Toto Surianto
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 4 (2023): MFF SPECIAL ISSUE
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i4.30051

Abstract

Kulit berminyak adalah salah satu penyebab terjadinya jerawat pada wajah disebabkan karena aktifnyakelenjar sebaseus dalam menghasilkan sebum sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit. Salah satu tanamanyang telah diketahui secara empiris dapat berperan sebagai agen antibakteri adalah Batang pisang ambon(Musa paradisiaca var. sapientum). Sediaan sabun batang pisang ambon diformulasikan dengan 3 variasikonsentrasi yaitu pada konsentrasi 15 %, 20%, dan 25%. Selanjutnya dilakukan pengujian uji aktivitasantibakteri dengan menggunakan metode difusi paper disk dan kestabilan fisik sediaan sabun batang pisangambon (Musa paradisiaca var. Sapientum) meliputi uji organoleptik, pH, tinggi busa, cycling test, dan uji kadarair. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan analisis SPSS One-Way ANNOVA. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ekstrak batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dalamformulasi sediaan sabun padat memenuhi syarat stabilitas fisik dimana sabun padat tersebut berwarna coklattua pada konsentrasi 15%, 20% dan 25%, bau khas ekstrak batang pisang serta bentuknya padat. Sabun padatekstrak batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dengan konsentrasi 15% memiliki dayahambat hambat 7,3 mm dengan kategori zona hambat sedang, konsentrasi 20% memiliki daya hambat 11,9mm dengan ketegori zona hambat kuat dan konsentrasi 25% memiliki daya hambat 14,8 mm dengan kategorizona hambat kuat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan diperoleh hasil analisis anova yangsignifikan 0,004 (p<0,05). Adapun kesimpulan dari penelitian formulasi sediaan sabun padat batang pisangambon (Musa paradisiaca var. Sapientum) bahwa ketiga formulasi memenuhi standar kestabilan fisik sediaanserta dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionobacterium acnes.
Rasionalitas Penggunaan Obat Antibiotik Pasien Penderita Ispa yang di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kolaka Timur Risky Putri; Niluh Firdayanti; Jastria Pusmarani; Nur Herlina Nasir; Nur Hatidjah
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 3 (2023): Volume 1 Issue 3 April 2023
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibiotik merupakan suatu golongan obat yang digunakan untuk terapi pencegahan infeksi yang disebabkan oleh bakteri namun tidak efektif untuk melawan virus. Dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang aman dan efektif bagi pasien, farmasis memiliki peran penting terutama dalam mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antibiotik yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka Timur. Jenis penelitian ini Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif dari bulan januari – desember 2021 yang berdasarkan melihat data rekam medik pasien. Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan data dengan literatur Pharmaceutical Care. Hasil penelitian menunjukan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antibiotik di Rumah sakit Umum Daerah Kolaka Timur dengan mengambil 33 pasien pada kategori Tepat Pasien 100%, Tepat Obat 100%, Tepat Indikasi 100%, Tepat Dosis 84,8%, Tepat lama pemberian 0bat 100%. Kata Kunci :Rasionalitas, Antibiotik, ISPA, Kolaka Timur
Aktivitas Gastroprotektif Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus lanatus L.) Pada Tikus (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aspirin La Ode Hasiadin Alwi; Jastria Pusmarani; Risky Juliansyah Putri
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i1.20

Abstract

Kulit semangka (Citrullus lanatus L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai gastroprotektif dengan kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid dan fenol yang diketahui dapat melindungi mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas gastroprotektif dan dosis efektif dari ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus L.) pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi aspirin. Jenis penelitian ini adalah analitik eksperimental. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi. Skrining metabolit sekunder terhadap alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Desain hewan uji dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi Na.CMC 0,5%; kelompok kontrol positif diberi sukralfat dosis 500 mg/5 ml; kelompok kontrol induksi diberi aspirin dosis 1000 mg/kgBB; kelompok perlakuan diberi ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus L.) dengan dosis masing-masing 200, 400 dan 800 mg/kgBB. Metode analisis menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil uji aktivitas gastroprotektif terhadap tikus (Rattus norvegicus) yang di induksi aspirin menunjukan nilai signifikan p = 0,005<0,05. Efek gastroprotektif ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus L.) menurut analisis data yang membandingkan skor lesi antara ekstrak dosis 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB dengan aspirin dosis 1000 mg/kgBB menunjukan nilai signifikan p = 0,037<0,05. Ekstrak kulit semangka (Citrullus lanatus L.) memiliki aktivitas gastroprotektif dengan dosis efektif 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi aspirin.
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Biji Keben (Barringtonia asiatica L.) Terhadap Jamur Malassezia furfur Muhammad Almuizzu Tilu; Jastria Pusmarani; Risky Juliansyah
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.23

Abstract

Perkembangan infeksi jamur di Indonesia cepat terutama karena udara lembab dan tingkat kesehatan yang kurang baik. Salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia yaitu jamur Malassezia furfur. Biji keben (Barringtonia asiatica L.) merupakan salah satu pilihan dalam memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan tradisional di Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif lain untuk pengobatan infeksi jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) terhadap pertumbuhan jamur Malassezia furfur dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) yang paling optimal untuk menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. Pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar. Sampel penelitian adalah jamur Malassezia furfur. Ekstrak biji keben dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% dengan pembanding positif Ketokonazol dan negatif DMSO. Analisis data dilakukan dengan metode One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil konsentrasi 15% memiliki aktivitas antijamur paling baik terhadap jamur Malassezia furfur dengan rata-rata zona hambat sebesar 16,22 mm yang hampir mendekati nilai rata-rata zona hambat ketokonazol sebagai kontrol positif sebesar 22,44 mm dibandingkan dengan ekstrak biji keben konsentrasi 5%  dengan rata-rata zona sebesar 10,77 mm, dan konsentrasi 5% dengan rata-rata zona hambat sebesar 12,44.
Formulasi dan Uji Aktivitas Masker Gel Peel-Off Ekstrak Etanol Bunga Asoka (Ixora coccinea L.) sebagai Antioksidan Shofiyyah Anandha kifli; Citra Dewi; Jastria Pusmarani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i5.185

Abstract

Penuaan kulit adalah proses biologis kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi endogen atau intrinsik (genetika, metabolisme seluler, hormon, dan proses metabolik) dan faktor ekstrinsik (faktor cahaya matahari kronis, polusi, radiasi pengion, kimiawi dan toksin). Ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid, steroid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik formula dengan beberapa variasi konsentrasi sediaan masker gel peel-off dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.). Pengujian dibuat dalam empat formula gel peel-off dengan variasi konsentrasi zat aktif ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) yang digunakan yaitu formula 0 (blanko), formula I (5%) dan formula II (10%) dan Formula III (15%). Pengolahan data menggunakan microsoft excel dan hasil penelitian antioksidan menggunakan rumus persamaan regresi linear sederhana. Formulasi sediaan gel peel-off ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) telah memenuhi standar karakteristik fisik yang dilihat dari warna, bau, bentuk, homogenitas, viskositas, waktu mengering, nilai pH dan daya sebar. Pada formula 0 (blanko) memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan nilai IC50 179,60 µg/mL, kemudian formula I (5%) dan formula II (10%) tidak terdapat aktivitas antioksidan berturut-turut memiliki nilai IC50 489,59 µg/mL, 300,99 µg/mL, aktivitas antioksidan ditunjukan pada formula III (15%) dengan nilai IC50 150,12 µg/mL (kategori sedang).