Putri Mulia Hayati Sibarani
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Perilaku Berpacaran Pada Siswa Sma X Jakarta Barat Tahun 2021 Putri Mulia Hayati Sibarani; Raihana Nadra Alkaff; Narila Mutia Nasir; Minsarnawati Tahangnacca; Dela Aristi
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 1 No. 01 (2022): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pacaran merupakan salah satu pintu masuk untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Perilaku berpacaran yang mengarah kepada perilaku seksual dapat menyebakan berbagai masalah dan dampak kesehatan. Selain menyebabkan kehamilan tidak diinginkan, aborsi, dan infeksi menular seksual (IMS), perilaku seksual pranikah dapat menyebabkan dampak sosial lain, yaitu bagi remaja putri yang hamil maka akan berhenti sekolah, pertukaran peran menjadi orangtua, dikucilkan oleh lingkungan masyarakat, hingga penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku berpacaran pada siswa SMA X Jakarta Barat Tahun 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer, dengan total sampel berjumlah 128 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Variabel dependen yang dianalisis yaitu perilaku berpacaran, kemudian untuk variabel independen meliputi,jenis kelamin, pengetahuan, sikap, peran teman sebaya, peran media masa, dan peran orang tua. Hasil penelitian menyatakan sebesar 31,3% responden memiliki perilaku pacaran berisiko, yang diantaranya 30,5% berciuman bibir, 16,4% necking, 17,2% meraba/diraba organ sensitif, 10,2% petting, dan 10,9% sexual intercourse. Alasan responden melakukan perilaku tersebut saat berpacaran karena terjadi begitu saja 65,5% dan saling mencintai 25,0. Banyak pasangan yang melakukan aktivitas tersebut karena dapat membuat hubungan menjadi semakin hangat dan intim hingga mengakibatkan munculnya rangsangan-rangsangan seksual dalam diri individu.