Ni Made Rai Sunarini, Ni Made Rai
Indonesia Institute Of The Arts Denpasar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fenomena Reproduksi Kerajinan Gerabah Serang Banten Di Bali Mudra, I Wayan; Sunarini, Ni Made Rai
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.358 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.169

Abstract

Selama ini produk kerajinan gerabah yang dipasarkan di Bali terdiri dari berbagai jenis gerabah daerah yang langsung dipasarkan di Bali namun tidak diproduksi di Bali, seperti gerabah Lombok, Yogyakarta maupun gerabah dari Jawa Timur. Gerabah dengan ciri khas Serang Banten justru dibuat di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan reproduksi gerabah Serang Banten di Bali, seperti faktor-faktor yang menyebabkan direproduksi di Bali, pemasaran, peran pemerintah daerah dan tenaga kerja usaha kerajinan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teori porposive sampling dan snowballing sampling. Lokasi penelitian yaitu di Kota Denpasar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan gerabah Serang Banten direproduksi di Bali yaitu pemilik usaha menghindari kerugian akibat biaya transportasi yang tinggi dan produk sering pecah di jalan jika masih memesan di Serang Banten. Faktor yang lain adalah pemilik usaha dapat melayani pembuatan produk sesuai pesanan calon konsumen, dan gerabah Serang Banten memiliki keunikan. Peluang pasar produk gerabah Serang Banten di Bali sampai 2015 ini dapat dikatakan cukup baik, konsumennya dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah daerah belum berperan maksimal dalam meningkatkan usaha kerajinan ini. Tenaga kerja usaha kerajinan ini masih menghandalkan tenaga kerja dari daerah Serang Banten Jawa Barat.So far pottery products which are marketed in Bali consist of various types of local pottery areas that directly marketed in Bali, but is not produced in Bali, such as Lombok, Yogyakarta and East Java potteries. The characteristik of Serang Banten pottery is precisely made in Bali, the purpose of this research is to determine the various issues related to the reproduction of Serang Banten pottery in Bali, as factors that cause it reproduced in Bali, marketing, the role of local government and the craft industry workforce. The approaches used to determine the samples are purposive and snowballing sampling. The location of research is in Denpasar city. The data collection techniques used observation, interview and documentation techniques. The results obtained from this research are the factors that caused the Serang Banten pottery reproduced in Bali is that, the business owner avoiding losses caused by high transportation costs and the products are often broken on the street if still booked at Serang Banten. Another factor is that the business owner can serve the manufacture products to suit the prospective customer orders, and the Serang Banten pottery has a uniqueness. The Serang Banten pottery products market opportunities in Bali through 2015 are quite good, its consumers are from domestic and overseas. The local government has not maximally contribute in enhancing this craft industry. The craft business manpower still rely on the labor from Serang Banten, West Java.
Fenomena Reproduksi Kerajinan Gerabah Serang Banten Di Bali I Wayan Mudra; Ni Made Rai Sunarini
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.358 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.169

Abstract

Selama ini produk kerajinan gerabah yang dipasarkan di Bali terdiri dari berbagai jenis gerabah daerah yang langsung dipasarkan di Bali namun tidak diproduksi di Bali, seperti gerabah Lombok, Yogyakarta maupun gerabah dari Jawa Timur. Gerabah dengan ciri khas Serang Banten justru dibuat di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan reproduksi gerabah Serang Banten di Bali, seperti faktor-faktor yang menyebabkan direproduksi di Bali, pemasaran, peran pemerintah daerah dan tenaga kerja usaha kerajinan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teori porposive sampling dan snowballing sampling. Lokasi penelitian yaitu di Kota Denpasar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan gerabah Serang Banten direproduksi di Bali yaitu pemilik usaha menghindari kerugian akibat biaya transportasi yang tinggi dan produk sering pecah di jalan jika masih memesan di Serang Banten. Faktor yang lain adalah pemilik usaha dapat melayani pembuatan produk sesuai pesanan calon konsumen, dan gerabah Serang Banten memiliki keunikan. Peluang pasar produk gerabah Serang Banten di Bali sampai 2015 ini dapat dikatakan cukup baik, konsumennya dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah daerah belum berperan maksimal dalam meningkatkan usaha kerajinan ini. Tenaga kerja usaha kerajinan ini masih menghandalkan tenaga kerja dari daerah Serang Banten Jawa Barat.So far pottery products which are marketed in Bali consist of various types of local pottery areas that directly marketed in Bali, but is not produced in Bali, such as Lombok, Yogyakarta and East Java potteries. The characteristik of Serang Banten pottery is precisely made in Bali, the purpose of this research is to determine the various issues related to the reproduction of Serang Banten pottery in Bali, as factors that cause it reproduced in Bali, marketing, the role of local government and the craft industry workforce. The approaches used to determine the samples are purposive and snowballing sampling. The location of research is in Denpasar city. The data collection techniques used observation, interview and documentation techniques. The results obtained from this research are the factors that caused the Serang Banten pottery reproduced in Bali is that, the business owner avoiding losses caused by high transportation costs and the products are often broken on the street if still booked at Serang Banten. Another factor is that the business owner can serve the manufacture products to suit the prospective customer orders, and the Serang Banten pottery has a uniqueness. The Serang Banten pottery products market opportunities in Bali through 2015 are quite good, its consumers are from domestic and overseas. The local government has not maximally contribute in enhancing this craft industry. The craft business manpower still rely on the labor from Serang Banten, West Java.
Forms And Functions Of Sandstone Handicrafts In Singapadu Kaler Village In The Global Era I Ketut Muka; Ni Made Rai Sunarini
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 33 No 3 (2018): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v33i3.500

Abstract

In this era, the forms and functions of sandstone handicrafts in Singapadu Kaler Village have undergone very rapid development and change. This is marked by the emergence of various types of sandstone handicrafts, which enrich the arts and culture of Bali in particular and Indonesia in general. Several forms of sandstone handicrafts produced by craftspeople in Singapadu Kaler Village are very popular and much in demand by consumers. Among these are garden lampshades, wall lights, ventilation decor, flower pots, fauna and flora bas-relief, statues of the Buddha, and other sculpture motifs. These forms have a different function, style and aesthetic impression than traditional sandstone handicrafts in other regions. Overall, the products were created as a result of the influence of globalization, which gave birth to a wide variety of forms and innovations. Hence, it is important to write about so that the forms and functions as well as the messages contained within them can be clearly revealed. A qualitative interpretive method was used to analyze this phenomenon with a cultural studies approach utilizing deconstructivist theory and postmodern aesthetic theory. This lead the authors to the general conclusion that these new forms and functions of sandstone handicrafts have given rise to positive and negative impacts, which have not only been accepted by the craftspeople, but also the broader community of Singapadu Village and consumer society. In addition, these handicrafts also contain important creative, economic, aesthetic, and cultural change functions. This brief article hopes to be useful as a medium for study by secondary and higher education institutions of art or the general public about the field of sandstone handicrafts growing in Singapadu Kaler Village. It also hopes to be a useful reference for writers and researchers in other regions, so that the repertoire of scientific knowledge on sandstone handicrafts in Indonesia can become more widely known.Dewasa ini bentuk dan fungsi kerajinan batu padas di Desa Singapadu Kaler mengalami perkembangan dan perubahan sangat pesat. Hal ini ditandai munculnya berbagai jenis kerajinan batu padas dengan fungsi yang berbeda sehingga memperkaya khasanah seni budaya Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Ada beberapa bentuk dan fungsi kerajinan batu padas yang sangat populer dan diminati para konsumen merupakan produksi perajin-perajin dari Desa Singapadu Kaler Gianyar. Bentuk kerajian batu padas tersebut memiliki fungsi, gaya dan kesan estetis yang berbeda dengan bentuk kerajinan batu padas tradisional didaerah lain. Secara keseluruhan kerajinan yang diciptakan tersebut pada dasarnya akibat dari pengaruh globalisasi, sehingga melahirkan bentuk dan fungsi kerajinan batu padas yang sangat variatif dan inovatif. Hal tersebut berdampak positif dan negatif tidak saja diterima oleh para pengrajin, namun lebih luas, pada masyarakat desa dan masyarakat konsumen. Selain itu, bentuk dan fungsi kerajinan batu padas di Desa Singapadu Kaler secara umum mengandung fungsi yang bereka macam dan sangat penting, antara lain: fungsi kreatipvitas, ekonomi, estetis, dan fungsi perubahan budaya. Metode yang dipakai untuk menganalisis permasalahan adalah kualitatif dengan pendekatan kajian budaya, memanfaatkan, teori dekonstruksi, dan teori estetika postmodern. Tulisan ini diharapkan dapat dipakai sebagai media pembelajaran baik oleh lembaga pendidikan seni tingkat menengah dan perguruan tinggi atau masyarakat umum, khususnya dalam bidang kerajinan batu padas yang berkembang di Desa Singapadu Kaler Gianyar. Di samping itu tulisan ini juga dapat dijadikan acuan oleh para penulis dan peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah yang lain, agar khasanah ilmu pengetahuan seni kerajinan batu padas di Indonesia semakin diketahui dan berkembang dengan pesat. 
Sitilirisasi Daun Keladi pada Media Keramik Fungsional Ni Made Rai Sunarini Rai
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 1 (2021): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (Suku talas-talasan, araceace). Dalam bahasa sehari-hari keladi juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat, namun tidak termasuk golongan Caladium. Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Ciri khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih dari 1 meter. Bentuk daun Keladi yang sejati seperti jantung hati. Bentuk tersebut menjadi ketertarikan pencipta untuk menggali dan membangkitkan daun keladi itu sendiri, dilihat dari keindahan bentuk, garis-garis tulang daunnya, dan warna yang mewujudkan nuansa keindahan. Tujuan jangka panjang pencipta mengangkat topik ini adalah mewujudkan sebuah metafora dari hasil identifikasi dalam bentuk Stilirisasi Daun Keladi pada Media Keramik Fungsional yang diaplikasikan sebagai Dekorasi Keramik Hias. Sebagai target khusus, pencipta menginginkan sentuhan Stilirisasi Daun Keladi pada permukaan keramik. Penerapan ornamen Daun Keladi dengan berbagai Stilirisasi merupakan suatu hal yang baru, mengingat keramik tidak saja difungsikan sebagai alat upacara, tetapi difungsikan sebagai benda-benda kebutuhan profan, diantaranya termasuk keramik hias. Penciptaan karya Kriya Seni ini akan mengusung konsep inovatif dan kebaruan (Novelty) yang didukung oleh metode penciptaan seni, yaitu metode eksplorasi dan metode eksperimen. Lima buah karya yang akan diwujudkan adalah karya keramik tiga dimensional yang menggunakan berbagai bahan (media campur). Hal tersebut bertujuan agar pencipta dapat secara total mengeksplorasikan gagasan, mewujudkan suatu karya seni kriya yang unik dan artistik, menambah khasanah ide, bentuk maupun teknik penggarapan. Manfaat khusus serta urgensi (keutamaan) penciptaan Kriya Keramik ini diharapkan dapat menjadi konsumsi visual dalam penyajiannya untuk menumbuhkan apresiasi dalam penggalian seni tradisi.