This Author published in this journals
All Journal Ebers Papyrus
Erni Hermijanti
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Penurunan Insiden Demam Berdarah Dengue dengan Peningkatan Pengetahuan Warga dan Peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) di RT 03/ RW 06, Desa L, Kecamatan Legok, Provinsi Banten Periode 28 September 2014- 13 November 2014 Tom Surjadi; Erni Hermijanti; Sari Mariyati Dewi; Reza Adrian; Adinda Nourmalyta; Angelia Angelia
Ebers Papyrus Vol. 20 No. 2 (2014): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2012,tercatat ada 12 kasus baru DBD di Puskesmas L. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan insiden menjadi 31kasus baru dengan kenaikan terbanyak pada Desa L,dari yang tidak ada insiden DBD pada tahun 2012,menjadi13 kasus baru pada tahun 2013. Berdasarkan perhitungan  Angka Bebas Jentik (ABJ) Desa L pada tanggal 20 Juni 2014, ABJ terendah didapatkan pada RT 03/RW 06 sebanyak 40%. Jumlah persentase rata-rata ABJ Desa L adalah 62,3% (dengan targetABJ 96%). Diagnosis komunitas dilakukan dengan pendekatan paradigma  BLUM dan Fishbone Diagram untuk mencari faktor penyebab. Penetapan prioritas masalah dengan metode Non-scoringDelbeque dan pelaksanaan alternatif jalan keluarnya menggunakan Fishbone Diagram. Penetapan intervensi,Logframe Goals, Planning of Action {POA} dan indikator keberhasilan disusun secara sistematis. Berdasarkan hasil analisis masalah,didapatkan penyebabnya adafahlifestyleyaitu kurangnya pengetahuan warga akan DBD dan upaya-upaya pencegahan, maka dilakukan edukasi dan kegiatan Sabtu Bersih (SABSIH) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)-4M plus. Plan-Do-Check-Act(PDCA) cycle digunakan untuk monitoring. Hasil intervensi  yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan pengetahuan mencapai 70% dan partisipasi warga dalam kegiatan Sabtu Bersih(SABSIH)dan PSN-DBD sehingga berhasil meningkatkan ABJ di RT 03/ RW 06 mencapai e" 70% dalam waktu 3 minggu setelah intervensi, dengan monitoring setiap minggu. Disarankan penerapan SABSIH dan PSN-4M plusnya dilaksanakan  secara terus menerus.
Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Puskesmas Kelurahan KU, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKIJakarta, 5 Mei - 3 luni 201 Erni Hermijanti; Dewi Novianti; Tri Mulyati; Lupita Wijaya; Maria Marcella; Bill Kartolo
Ebers Papyrus Vol. 20 No. 2 (2014): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi balita gizi kurang di Puskesmas KU pada tahun 2013 sebesar 7,4% dan terjadi peningkatan dari Januari hingga April 2014 yaitu 6,47% mencapai 9%. Di tahun 2013 terdapat 1481balita di wilayah KU dengan 110 balita gizi kurang (7,4%). Oleh karena itu gizi kurang pada balita di daerah ini patut mendapat perhatian dan dilakukan program intervensi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Identifikasi masalah dengan paradigma Blum, untuk mengetahui faktor penyebab permasalahan, penentuan prioritas masalah dengan non-scoring technigueDe/beque,dan penentuan alternatif penatalaksanaan dengan Fishbone Diagram. Setelah ditetapkan alternatif penatalaksanaan sebagai intervensiyang akan dilaksanakan, tahap intervensi diawali dengan penetapan target menggunakan Logframe Goals, penyusunanPianning of Action {POA), penetapan indikator keberhasilan dan pengawasan rutin setiap minggunya denganPian-Do-Check-Act(PDCA)cycle. Darihasil analisis penyebab masalah adalah lifestyle berupa kebiasaan makan yang buruk mulai dari frekuensi, porsi dan jenis makanan yang kurang bergizi serta kebiasaan anak dan keluarganya yang sering jajan, tidak mencuci tangan, kurang menjaga kebersihan alat makan dan seringkali malas menyiapkan makanan. Subyek penelitiannya adalah 5 balita dengan gizi kurang.Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki permasalahan gizi kurang yang terjadipada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan KU. Intervensi  yang dilakukan berupa perbaikan pola makan dengan memberikan KIE (KomunikasiInformasi dan Edukasi) tentang makanan bergizi, cara cuci tangan yang benar dengan dipraktikkan langsung, kebersihan alat makan dan penimbangan balita gizi kurangnya setiap minggu selama waktu intervensi. Indikator keberhasilan apabila dalam makanan balita terpenuhi 4 komponen gizi sebanyak minimal 3 haritiap 7 hariselama 14 hari periode intervensi dengan harapan kenaikan berat badan minimal 100 gram setiap minggu. Hasilnya dari 5 orangtua balita semuanya memahami pola makan yang baik dan dari 5 balita,3 balita naik berat badannya. Disarankan agar para ibu tetap mempertahankan pemberian pola makan yang sehat dan kebiasaan cuci tangan serta kebersihan alat makan tetap dijaga.
UPAYA PENINGKATAN ANGKA BEBAS JENTIK DBD DENGAN PENGGUNAAN METODE MULTI LEVEL JUMATIK (MU) DlRT 06/ RW 01 KELURAHAN S, KECAMATAN KEMBANGAN, PROVINSI DKI JAKARTA, PERIODE 6 AGUSTUS - 22 AGUSTUS 2014 Dewi Novianti; Tom Surjadi; Erni Hermijanti; Rebekah Malik; Corrina Giovani; Tania Dewi; Thedi Darma Wijaya
Ebers Papyrus Vol. 20 No. 2 (2014): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Kelurahan S pada tahun 2013 menempatiurutan pertama di wilayah Kecamatan Kembangan dengan insiden 170 per 100.000 penduduk.DiRT 06/ RW 01Kecamatan Kembangan terdapat kasus DBD terbanyak (6 kasus) dengan kesenjangan dari tolok ukur Angka Bebas Jentik (ABJ) pada tahun yang sama (90% dari target > 96%).Berbagaiupaya untuk memberdayakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)-DBD sudah dilakukan,tetapihasilnya masih belum optimal. Berdasarkan kenyataan yang ada,perlu diketahui faktor penyebab keadaan iniagar dapat dilakukan upaya perbaikan yang efektif.Diagnosis komunitas dengan menerapkan paradigma BLUM dan Rshbone Diagramtelah dilakukan untuk mencarifaktor penyebab keadaan tersebut. Metode Non-scoring De/beque digunakan untuk menentukan prioritas masalah. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dan data dikumpulkan dengan observasi jentik serta wawancara. Penetapan intervensi, Logframe Goals, Planning of Action {POA}dan indikator keberhasilan disusun secara sistematis. Berdasarkan hasil identifikasi masalah didapatkan kurangnya pengetahuan dan partisipasi warga merupakan faktor penyebab keadaan tersebut, maka dilakukan penyuluhan masal dan edukasi Door-to-Doorserta pembentukan program Multi Leve/Jumantik (MLJ). Plan-Do-Check-Act(PDCA) cyc/edigunakan sebagai monitoring rutin. Hasil intervensi yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan partisipasi warga dalam kegiatan PSN-DBD sehingga berhasil meningkatkan ABJ diRT 06/ RW 01sebanyak 2.5% dalam kurun waktu 3 minggu intervensi. Disarankan penerapan MLJ dengan memperluas cakupan dan untuk jangka panjang.