Christian Fritz Wibisono
Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teologi Migrasi: Subjek Perjumpaan Teologi bagi Kaum Migran di Indonesia Christian Fritz Wibisono
Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 1, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/div.v1i1.6132

Abstract

AbstrakKaum migran seringkali menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan dalam pelbagai diskusi-diskusi tertentu. Kaum migran dengan segala ironi yang ada menjadi sebuah topik tersendiri untuk dijamah dan dirangkul dengan berbagai konteks yang ada. Salah satu media utama dalam merangkul kaum migran adalah teologi. Dalam hal ini, teologi diharapkan mampu merangkul kaum migran dengan segala keprihatinan yang mereka miliki. Teologi diharapkan tidak hanya sebatas pada perspektif teoritis saja tetapi juga mampu menyentuh harkat, martabat, situasi, perasaan kaum migran. Timbul suatu pertanyaan! Bagaimana bentuk teologi yang dapat merangkul kaum migran? Tulisan ini akan mencoba merumuskan sintesis tentang bentuk teologi yang dapat merangkul kaum migran dan menjawab sebuah pertanyaan dilematis tentang perlunya paradigma teologi ini di penjuru Nusantara.
Plural(Is)Me: Mungkinkah Kita Bersaudara? Merangkai Gerakan Persaudaraan Sebagai Arena Bersama, Belajar dari Jaringan Gusdurian Christian Fritz Wibisono; Martinus Joko Lelono
Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology Vol 2, No 1 (2024): Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/snf.v2i1.8493

Abstract

In the midst of inter-religious segregation, there are several inter-faith movements. Apparently, the movement developed over time. One of the interfaith movements currently present in implementing the values of fraternity is Jaringan Gusdurian. The presence of Jaringan Gusdurian gives a new color to the interfaith movement, because of this group move actively in fighting for justice, defending minority groups and carrying out peace campaigns. In its implementation, this group also prioritizes human values wrapped in interfaith movements.This article will specifically discuss the brotherhood movement as a common arena, learning from Jaringan Gudurian, using the perspective of Strategic Action Fields theory, where this theory explains the fields or arenas that gives a new possibility through the role of social actors. Through this theory, a guide will be founded to find out models of fraternal movements in Jaringan Gusdurian which are models of fraternal movements in living together.Abstrak Di tengah arus segregasi antar agama, terdapat beberapa gerakan lintas iman. Ternyata, gerakan tersebut berkembang seiring berjalannya waktu. Salah satu gerakan lintas iman yang hadir pada masa kini dalam mengimplementasi nilai persaudaraan adalah Jaringan Gusdurian. Hadirnya Jaringan Gusdurian memberikan warna baru bagi gerakan lintas iman, karena kelompok ini bergerak secara aktif dalam memperjuangkan keadilan, membela kelompok minoritas serta melakukan aksi kampanye perdamaian. Dalam pelaksanaannya, kelompok ini juga mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan yang dibalut dalam gerakan lintas iman. Tulisan ini akan secara khusus membahas mengenai gerakan persaudaraan sebagai arena bersama, belajar dari Jaringan Gusdurian dengan menggunakan perspektif teori Strategic Action Fields yang mana teori ini menjelaskan mengenai fields ataupun arena yang membentuk sebuah kemungkinan baru melalui peran aktor sosial. Melalui teori tersebut, ditemukan panduan untuk mengetahui model-model gerakan persaudaraan dalam Jaringan Gusdurian yang menjadi model gerakan persaudaraan dalam hidup bersama.