Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PADA IBU BERSALIN PESERTA JAMPERSAL DI RSUD DR.DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013 Purba, Juliani; Wahyuni, Tengku Sri; Sirait, Sri Hernawati
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.425 KB)

Abstract

Sumatera Utara dengan angka fertilitas 3,8 merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia. Sebagai upaya untuk pengendalian jumlah penduduk dan keterkaitannya dengan Jaminan Persalinan (Jampersal), maka pelayanan KB pada masa nifas perlu mendapatkan perhatian. Tatalaksana pelayanan KB mengacu kepada pedoman pelayanan KB dan KIA yang diarahkan pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau Kontrasepsi Mantap (Kontap). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakikutsertaan menjadi akseptor KB pada ibu bersalin peserta Jampersal di RSUD Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar. Penelitian ini merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 41 ibu bersalin peserta jampersal di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ditentukan dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data meliputi tahapan analisis univariat, analisis bivariat dengan  uji chi square, analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kemaknaan p<0,05 dan rasio prevalen dengan CI 95%. Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi ibu bersalin peserta Jampersal di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tahun 2013 ada 22  (53,7%) yang tidakikut menjadi akseptor KB. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor predisposisi yaitu umur dan paritas berhubungan dengan ketidakikutsertaannya menjadi akseptor KB dengan nilai p= 0,032; RP 0,50  dan CI 0,28-0,88 dan p= 0,003; RP 3,19; CI (1,31-7,74). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa paritas merupakan variabel  yang paling dominan dari ibu bersalin peserta  Jampersal dengan ketidakikutsertaannya menjadi akseptor KB. Diharapkan kepada kepada petugas kesehatan yang memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan dan nifas hendaknya memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu agar menggunakan alokontrasepsi tanpa harus menunggu selesai masa nifas dan bagi ibu dengan paritas ≤ 2 diharapkan tetap menggunakan MKJP dengan tujuan untuk mengatur waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak kehamilan dan menentukan jumlah anak.
HUBUNGAN KADAR HAEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPM PEMATANGSIANTAR Sirait, Sri Hernawati
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Data Riskesdas 2013 menunjukkan sebagian besar (78,5%) dari kematian neonatal terjadi dalam satu minggu pertama kehidupan bayi baru lahir, dan kematian tersebut paling banyak disebabkan oleh BBLR, asfiksia serta infeksi. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara kadar Hb ibu hamil dengan badan bayi baru lahir di Bidan Praktek Mandiri Kota Pematangsiantar tahun 2016. Jenis penelian explanatory research, populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil yang melakukan permeriksaan kehamilan dan mendapatkan pertolongan persalinan di 5 BPM Kota Pematangsiantar. Pengambilan sampel secara consecutive sampling, sebanyak 31 orang. Terdapat hubungan antara kadar Hb ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r=0,815 dan nilai p=0,000, tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir,tidak terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Ada perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru dengan nilai p= 0,00, dengan rerata perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru lahir yaitu 512 gr. Kepada bidan agar meningkatkan pelayanan dalam melakukan pemeriksaan Hb saat pemeriksaan kehamilan pertama dan tetap memantau pertambahan berat badan ibu selama hamil
HUBUNGAN STRESS DAN BERAT BADAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI TINGKAT I PROGRAM STUDI KEBIDANAN PEMATANGSIANTAR Sirait, Sri Hernawati
JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Health Reproductive
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyeban gangguan siklus menstruasi pada wanita adalah faktor stres, merupakan fenomena universal dimana setiap orang mengalaminya yang berdampak pada fisik, sosial, emosi, intelektual dan spiritual. Pada mahasiswa yang menghadapi atau menjalani perkuliahan yang terlalu padat, praktek klinik, yang sangat melelahkan, tugas yang banyak merupakan faktor pemicu stres sehingga menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan stress dan berat badan dengan siklus menstruasi mahasiswi tingkat I Prodi Kebidanan Pematangsiantar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis Explanatory Research, dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini dilakukan di Prodi Kebidanan Pematangsiantar. Populasi adalah semua mahasiswa tingkat I Prodi Kebidanan Pematangsiantar sebanyak 98 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, pengukuran berat badan dan tinggi badan. Instrumen penelitian berupa kuesioner DASS 42. Analisa data univariat untuk melihat distribusi frekwensi dari masing-maasing variabel, analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan a= 0,05. Mayoritas responden mengalami stress sedang yaitu sebanyak 45 orang (45,9%); mayoritas IMT responden normal sebanyak 78 orang (79,6%); mayoritas mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 69 orang (70,4%). Terdapat hubungan antara stres dengan siklus menstruasi yaitu sebanyak 69 orang (70,4%), dengan nilai (p<0,0001). Terdapat hubungan antara berat badan dengan siklus menstruasi yaitu sebanyak 69 orang (70,4%),dengan nilai (p=0,014). Bagi mahasiswa agar memotivasi diri tentang pentingnya pengetahuan mengenai stres dan bagaimana penanganannya perlu diketahui, dengan harapan dapat menyikapi stres dengan baik
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Sri Hernawati Sirait; Lenny Nainggolan
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 2 (2017): April 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.439 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Kehamilan merupakan periode kehidupan yang penting dan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup janin, karena ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu indikator bayi lahir sehat adalah memiliki berat badan lahir normal (Kosim, 2008). Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Hasil Riskesdas, 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Selain kadar Hb, penambahan berat badan juga merupakan salah satu indeks menentukan status gizi ibu selama hamil. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara kadar Hb dan pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Jenis penelitian explanatory research, populasi dalam penelitian semua ibu hamil yang melakukan permeriksaan kehamilan dan mendapatkan pertolongan persalinan di 5 BPM Kota Pematangsiantar. Pengambilan sampel secara consecutive sampling, sebanyak 31 orang. Terdapat hubungan antara kadar Hb ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir nilai r=0,815 dan nilai p=0,000,Terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir nilai r=0,399 dan nilai p=0,026, tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir,tidak terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Ada perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru nilai p= 0,00, rerata perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru lahir 512 gr. Kepada bidan agar meningkatkan pemeriksaan Hb saat pemeriksaan kehamilan pertama dan tetap memantau pertambahan berat badan ibu selama hamil. Kata Kunci: Kadar Hb, Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Berat Badan Bayi Baru Lahir
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BATITA DI PUSKESMAS SINGOSARI KOTA PEMATANGSIANTAR Sri Hernawati Sirait
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.076 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.46

Abstract

Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas pada anak. Kelompok usia 6 - 23 bulan adalah kelompok umur yang paling rentan untuk mengalami ISPA. Berdasarkan World Health Organization (WHO) dan Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2008, pneumonia yang merupakan salah satu jenis ISPA adalah penyebab paling banyak kematian balita di dunia dan juga di Indonesia. Penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbesar rawat jalan di Puskesmas Singosari Pematangsiantar. Terdapat 1.569 kasus ISPA untuk semua golongan umur. ISPA di Puskesmas Singosari pada bayi usia 6 - 23 bulan dari bulan Januari 2013 hingga Februari 2014 terdapat 296 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada anak batita di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Kota Pematangsiantar. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada anak batita. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian kohort retrosfektif. Populasi adalah seluruh anak batita yang berkunjung ke Puskesmas Singosari dari bulan Januari 2013 - Februari 2014 sebanyak 382 kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Pematangsiantar dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu : Anak batita yang datang berobat ke Puskesmas, Responden bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari dan Kriteria eksklusi dalam penapisan ini, yaitu : Anak yang menderita penyakit kronis dan Anak yang menderita gizi buruk. Metode pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling didapat sampel sebanyak 79 orang anak batita penderita ISPA. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil: Ada pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA, hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,002. Karakteristik anak dengan kejadian ISPA yang berhubungan yaitu anggota keluarga yang merokok, dengan nilai p=0.005. Saran: Diharapkan ibu-ibu yang memiliki batita untuk dapat memperhatikan atau menambah gizi pada anaknya dan memperhatikan kelengkapan imunisasinya dan kepada petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif diperlukan monitoring langsung dari bidan terhadap ibu nifas untuk memberikan ASI eksklusif.
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BATITA DI PUSKESMAS SINGOSARI KOTA PEMATANGSIANTAR Sri Hernawati Sirait
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 3 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.792 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i3.100

Abstract

Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas pada anak. Kelompok usia 6 - 23 bulan adalah kelompok umur yang paling rentan untuk mengalami ISPA. Berdasarkan World Health Organization (WHO) dan Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2008, pneumonia yang merupakan salah satu jenis ISPA adalah penyebab paling banyak kematian balita di dunia dan juga di Indonesia. Penyakit ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbesar rawat jalan di Puskesmas Singosari Pematangsiantar. Terdapat 1.569 kasus ISPA untuk semua golongan umur. ISPA di Puskesmas Singosari pada bayi usia 6 - 23 bulan dari bulan Januari 2013 hingga Februari 2014 terdapat 296 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada anak batita di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Kota Pematangsiantar. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada anak batita. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian kohort retrosfektif. Populasi adalah seluruh anak batita yang berkunjung ke Puskesmas Singosari dari bulan Januari 2013 - Februari 2014 sebanyak 382 kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Pematangsiantar dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu : Anak batita yang datang berobat ke Puskesmas, Responden bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari dan Kriteria eksklusi dalam penapisan ini, yaitu : Anak yang menderita penyakit kronis dan Anak yang menderita gizi buruk. Metode pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling didapat sampel sebanyak 79 orang anak batita penderita ISPA. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil: Ada pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA, hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,002. Karakteristik anak dengan kejadian ISPA yang berhubungan yaitu anggota keluarga yang merokok, dengan nilai p=0.005. Saran: Diharapkan ibu-ibu yang memiliki batita untuk dapat memperhatikan atau menambah gizi pada anaknya dan memperhatikan kelengkapan imunisasinya dan kepada petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif diperlukan monitoring langsung dari bidan terhadap ibu nifas untuk memberikan ASI eksklusif.
PENYULUHAN PEMBERIAN KOLANG KALING DAN SENAM TAICHI DAN PEMERIKSAAN DENSITAS TULANG PADA IBU POST MENOPAUSE DI KELURAHAN SETIA NEGARA KEC. SIANTAR SITALASARI KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2018 Sri Hernawati Sirait, S.Kep, Ns, M.Kes; Safrina, SST, MPH dan Ribka Nova Sembiring, SST, M.Kes
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.977 KB)

Abstract

Artikel
Pelatihan Pijat Kaki Ibu Hamil dengan Minyak Kencur pada Kader Posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Sri Hernawati Sirait; Tengku Sri Wahyuni; Safrina Safrina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.5836

Abstract

ABSTRAK Tujuan pelatihan ini daharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu  melakukan pijat kaki ibu hamil dengan minyak kencur  dalam  meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Dan mengaplikasikan hasil penelitian dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam  upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Metode : Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pijat kaki pada kader posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan kegiatan pengabdian masyarakat serta pengisian informed consent dan menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan tentang pijat kaki dan pelatihan  pijat kaki dengan minyak kencur sebanyak 3 kali pada kader posyandu. Evaluasi pelatihan dilakukan pada pertemuan ketiga setelah 1 minggu dengan menggunakan format lembar cheklist pijat kaki dengan minyak kencur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bulan September 2021. Hasil : Terdapat peningkatan kemampuan dalam melakukan pijat kaki  dengan minyak kencur dengan hasil (100 %) dapat melaksanakan pelatihan  dengan baik.  Saran :  Diharapkan kader yang telah dilatih agar dapat menjadi  agent perpanjangan tangan untuk menjadi sumber informasi tentang pijat kaki dengan minyak kencur untuk mengurangi bengkak kaki pada ibu hamil dilingkungan tempat tinggal masing masing  kader dan diharapkan peran Puskesmas ikut mendorong kader posyandu menginformasikannya sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Kata Kunci: Pijat Kaki Ibu Hamil, Minyak Kencur, Kader Posyandu  ABSTRACT The purpose of this training is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres to perform foot massage for pregnant women with kencur oil in improving the health of pregnant women through community-based health services. And apply research results in community service activities in an effort to realize optimal public health degrees. Methods: The form of community service activities is in the form of foot massage training for posyandu cadres in Sinaksak Village, Tapian Dolok District, Simalungun Regency. The first activity began with an explanation of community service activities as well as filling out informed consent and determining the schedule for the implementation of activities followed by counseling about foot massage and training on foot massage with kencur oil for 3 times to posyandu cadres. The evaluation of the training was carried out at the third meeting after 1 week using a foot massage checklist sheet format with kencur oil. This community service activity was carried out in September 2021. Results: There was an increase in the ability to do foot massage with kencur oil with the results (100%) being able to carry out training well. Suggestion: It is hoped that cadres who have been trained can become agents of extension of the arm to be a source of information about foot massage with kencur oil to reduce leg swelling in pregnant women in the environment where each cadre lives and it is hoped that the role of the Puskesmas will encourage posyandu cadres to inform it as an effort to improve health. pregnant women through community-based health services. Keywords: Foot Massage For Pregnant Women, Kencur Oil, Posyandu Cadre 
Pengolahan dan Konsumsi Nugget Ikan Tongkol Untuk Meningkatkan Asupan Omega 3 Pada Ibu Premenopause Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Masa Menopause Di Kelurahan Sinaksak Kec. Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Sri Hernawati Sirait; Tengku Sri Wahyuni; Safrina Safrina
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 8, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v8i1.5620

Abstract

Sebagian wanita menopause mengalami gejala-gejala menopause yang cukup parah sehingga dapat mempengaruhi aktivitas mereka sehari-hari yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Sayangnya, sebagian besar wanita menopause tidak menyadari akan perubahan-perubahan yang mereka alami ketika memasuki masa menopause. Memasuki masa menopause perlu dipersiapkan dengan baik sejak masa premenopause. Persiapan ini tidak hanya dari aspek pengetahuan saja, tetapi perlu juga dari makanan yang dikonsumsi yang sesuai dengan kebutuhan gizi karena banyak keluhan masa menopause yang bisa dikurangi dengan mengkonsumsi minyak ikan.  Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan  aplikasi hasil penelitian penulis, untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan lokal di masyarakat maka tim pengabdi menggunakan ikan tongkol sebagai alternatif minyak ikan karena   diketahui dalam 1 gr ikan tongkol terdapat 1,5 gr kandungan lemak omega 3, disamping ikan tongkol mudah didapat dan harganya  terjangkau di masyarakat dan juga banyak dijumpai di Kota Pematangsiantar. Tujuan kegiatan pengabdian untuk  meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang perlunya  mengkonsumsi omega 3 untuk meningkatkan kualitas hidup ketika menopause. Sejalan dengan hasil penelitian penulis didapatkan bahwa pemberian  fish oil dapat meningkatkan kualitas hidup wanita menopause. Namun alternatif lain, dapat diperoleh dari hasil olahan ikan yaitu nugget ikan. Bentuk kegiatan pertama pemberian penyuluhan dengan mendatangkan ibu premenopause ke lokasi kegiatan dan selanjutnya diikuti kegiatan penyuluhan dan pengolahan nugget ikan tongkol dalam bentuk video yang disampaikan dalam bentuk daring sehubungan dengan kondisi new normal covid-19. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan tentang menopause dan peningkatan kualitas hidup ibu premenopause.
Pembentukan Kader Deteksi Dini Risiko Tinggi Kia Dengan Menggunakan KSPR di Nagori Moho Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun Sri Hernawati Sirait; Zuraidah Zuraidah; Sukaisi Sukaisi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4696

Abstract

ABSTRAK Kematian ibu dan bayi baru lahir masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan  ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Kader kesehatan mempunyai peran besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan kemampuan kader dalam  upaya deteksi dini, rujukan  kasus  resiko tinggi  kesehatan  maternal  khususnya ibu  hamil  dan  neonatal dalam  rangka kesiapan dan kesiagaan  komplikasi  bagi  ibu dan bayi baru  lahir (KIA)  melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. kegatan pengabdian masyarakat berupa pembentukan kader deteksi dini risiko tinggi KIA dengan menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) dilaksanakan April-Agustus 2017. Metode pelaksanaan berupa pembentukan kelas kader, pelatihan,  demonstrasi dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan diikuti oleh 20 orang kader pada Nagori Moho Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun. Sebelum dilakukan pelatihan yang dilakukan dalam empat sesi pertemuan terlebih dahulu diberi pre test mengenai topik yang akan dilatih dan setelah dilakukan pelatihan dan demonstrasi dilakukan post test. Kegiatan pengabdian masyarakat ditutup dengan praktek langsung di poskesdes dan penyerahan sertifikat bagi kader. Kegiatan pengabdian pembentukan kader deteksi dini resiko tinggi KIA dengan menggunakan KSPR berjalan dengan baik dan lancar dan telah dilaksanakan di 5 Posyandu di Nagori Moho, Kec. Jawa Maraja Kab. Simalungun. Kata Kunci: Deteksi dini risiko KIA, Kader, Posyandu  ABSTRACT Maternal and newborn deaths are still a public health problem in Indonesia. Early detection of pregnancy with risk factors is an activity carried out to find pregnant women who have risk factors and obstetric complications. Health cadres have a big role in efforts to improve the community's ability to help themselves to achieve optimal health status. The purpose of this community service is to increase the ability of cadres in early detection efforts, referral of high-risk cases of maternal health, especially pregnant and neonatal women in the context of readiness and preparedness for complications for mothers and newborns (KIA) through community-based health services. Community service activities in the form of forming cadres for early detection of high risk of MCH by using the Poedji Rochjati Score Card (KSPR) were carried out April-August 2017. The method of implementation was the formation of cadre classes, training, demonstrations and evaluations. Community service activities in the form of training were attended by 20 cadres at Nagori Moho, Jawa Maraja District, Simalungun Regency. Prior to the training, which was conducted in four meeting sessions, a pre-test was given on the topic to be trained and after the training and demonstration a post-test was conducted. Community service activities were closed with hands-on practice at the Posyandu and the delivery of certificates for cadres. Service activities for the formation of high risk early detection cadres of MCH by using KSPR went well and smoothly and have been carried out in 5 Posyandu in Nagori Moho, Kec. Java Maraja Kab. Simalungun.  Keywords: Early detection of MCH risk, Cadres, Posyandu