Eva Fitrianti
Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Ekasakti

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI ISI HIKAYAT DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG Deswita Eka Putri Putri; Zuraida Khairani; Eva Fitrianti
EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan siswa menuliskan kembali karakteristik hikayat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsi kemampuan menuliskan kembali karakteristik hikayat dengan bantuan media audiovisual siswa kelas X SMA Negeri 5 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode deskriptif. Sampel penelitian diambil sebanyak 25% dari 288 siswa yaitu 72 siswa menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan melalui tes unjuk kerja berupa menuliskan kembali karakteristik hikayat berbantuan media audiovisual. Data dianalisis berdasarkan langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil penelitian adalah siswa yang mampu menuliskan kemustahilan berada pada kualifikasi sempurna 44 orang (61%), nilai lebih dari cukup sebanyak 11 orang (15%), nilai kurang sekali 17 orang (24%). Siswa yang mampu menuliskan kembali kesaktian dengan kualifikasi nilai tertinggi sebanyak 21 orang (29%), nilai lebih dari cukup. sebanyak 16 orang (22%), nilai kurang sekali sebanyak 35 orang (49%). Kemampuan siswa menuliskan kembali istana sentris dengan kualifikasi nilai tertinggi sebanyak 66 orang (92%) dan nilai lebih dari cukup sebanyak 6 orang (8%).Kemampuan siswa menuliskan kembali kata arkais dengan kualifikasi nilai tertinggi sebanyak 41 orang (57%), nilai lebih dari cukup sebanyak 13 orang (18%), nilai kurang sekali sebanyak 18 orang (25%). Dengan demikian, secara keseluruhan kemampuan siswa menuliskan kembali karakteristik hikayat ada pada kualifikasi baik.
PROSES KREATIF DALAM KUMPULAN PUISI ONE BY ONE, LINE BY LINE KARYA RUSLI MARZUKI SARIA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Soni Hurianto; Eva Fitrianti; Susanti Marisya
EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh, bahwa kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini mendapat penghargaan SEA Write Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017. Kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini memudahkan pembaca asing dalam memahaminya, karena dalam kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini mempunyai dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, tahap-tahap dan kondisi kejiwaan penyair perlu diketahui oleh penikmat sastra maupun masyarakat umum, agar penikmat sastra maupun masyarakat umum lebih mudah dalam memahami puisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap-tahap dan kondisi kejiwaan penyair dalam penciptaan kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, teknik catat, teknik rekam, dan teknik pustaka. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini, diperoleh bahwa kumpulan puisi One by One, Line by Line merupakan pengalaman pribadi dari penyair Rusli Marzuki Saria. Kumpulan puisi One by One, Line by Line memiliki struktur batin. Bagian dari struktur batin puisi ada tiga, yaitu tema, nada, dan amanat. Dalam kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini ada bermacam-macam tema dan dalam kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini mempunyai berbagai nada, serta dalam kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria ini banyak mengandung amanat. Selain itu, Rusli Marzuki Saria memiliki kepribadian kreatif seperti: (a) imajinatif, (b) berprakarsa, berinisiatif (dapat memulai sesuatu sendiri), (c) mempunyai minat yang luas, keterbukaan terhadap rangsangan yang baru, (d) mandiri, berpikiran luas (bebas) dalam berpikir, (e) rasa ingin tahu yang kuat, (f) jiwa kepetualangan, (g) penuh (gairah) semangat, energik, (h) percaya diri, (i) bersedia mengambil resiko, dan (j) berani dalam berkeyakinan. Selain itu, proses kreatif dalam penciptaan kumpulan puisi One by One, Line by Line karya Rusli Marzuki Saria mengalami empat tahap psikologis dalam proses kreatif penciptaan puisi, yaitu; preparasi, inkubasi, iluminasi, dan evaluasi/verifikasi.
PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL GERHANA KARYA AA NAVIS Eron Musei Saroro; Eva Fitrianti; Yefrizon
EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Novel Gerhana karya AA Navis mempunyai gaya bahasa yang lugas, serta pencitraan yang terdapat dalam novel Gerhana yang mudah diekspresikan dan diinterpretasikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam novel Gerhana karya AA Navis serta mendeskripsikan fungsi gaya bahasa yang digunakan dalam novel Gerhana karya AA Navis. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa gaya bahasa dalam novel AA Navis. Gaya bahasa tersebut yaitu, gaya bahasa perbandingan meliputi: perumpamaan, personifikasi, pleonasme dan tautologi, metafora, dan koreksi atau epanortosis. Gaya bahasa pertentangan meliputi: ironi, hiperbola, dan paronomasia, klimaks. Gaya bahasa pertautan meliputi: eponim, dan gradasi. Gaya bahasa perulangan meliputi: kiasmus, dan simploke. Fungsi gaya bahasa dalam novel Gerhana adalah untuk menggambarkan suatu peristiwa dan perasaan manusia, menggambarkan penderitaan, menggambarkan keadaan, menggambarkan sifat manusia, menyindir suatu hal, memuji suatu hal, memberikan pesan moral, dan menekankan suatu hal.
KATA SAPAAN BAHASA MENTAWAI DIALEK SIMATALU KECAMATAN SIBERUT BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Leni Susanti Siribere; Zuraida Khairani; Eva Fitrianti
EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2023): EKASAKTI EDUCATIONAL SCIENTIFIC JOURNAL (JANUARY-JUNE2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sering terjadi kesalahan dalam memilih kata sapaan bagi . Hal ini disebabkan oleh pemahaman yang rendah terhadap jenis kata sapaan dan tujuan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan dalam bahasa Mentawai dialek Simatalu yang digunakan oleh Masyarakat Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik catat, teknik pustaka. Teknik analasisi data yang digunakan adalah menerjemahkan transkripsi, memilah-milah, mengklarifikasikan, menginterpretasi, menganalisis. Hasil penelitian, Sistem Sapaan kekerbatan adalah kata sapaan yang digunakan untuk menyapa seseorang yang termasuk dalam hubungan keluarga, sedangkan nonkekrabatan, kata sapaan umun merupakan kata sapaan yang sifatnya tidak resmi dalam hubungan kekerabatan maupun di luar kekerabatan yang dikaitkan dengan kedudukan seseorang baik dalam adat, agama, maupun jabatan yang tidak resmi. Penggunaan kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat di Desa Simatalu, Masyarakat Simatalu menganut sistem kekerabatan patrilineal, yaitu sistem kekerabatan berdasarkan garis keturunan ayah. Sistem patrilineal ini menunjukkan bahwa setiap anak mewarisi garis keturunan ayah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan di Desa Simatalu Kecanmatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai sekarang masih digunakan dalam komunikasi sehari-hari.