Armansyah Matondang, Armansyah
Program Studi Ilmu Kepemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial

Tertundanya Pembentukan Provinsi Tapanuli dalam Tinjauan Antropologis dan Historis matondang, armansyah
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 1 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tapanuli di masa pemerintahan kolonial Belanda adalah sebuah keresidenan yaitu daerah setingkat provinsi di masa kini. Namun setelah Indonesia memperoleh kemerdekaanya dari pemerintahan kolonial Belanda, wilayah Tapanuli tidak mendapatkan statusnya sebagai sebuah daerah setingkat provinsi. Tapanuli secara geografis terbagi dua, yaitu Selatan yang merupakan daerah terbuka dan Utara adalah wilayah terisolir. Dihuni berbagai puak yang dikenal sebagai bangsa Batak di masa kolonial dan kini etnis Batak dan dibagi ke dalam enam sub etnik Batak. Namun persoalan penamaan Batak tidak disepakati oleh berbagai sub etnik Batak yang ada, misalnya orang Karo yang tidak mau disebut sebagai Batak. Bahkan orang Mandailing paling keras menolak penyematan kata Batak Mandailing, dan tegas mengatakan Mandailing bukan Batak. Penolakan tersebut, kemudian diketahui telah menimbulkan konflik identitas dan memberikan dampak kepada kehidupan sosial-budaya dan politik di Tapanuli, semenjak masa kolonial hingga Indonesia merdeka. Menariknya,  konflik identitas ini pecah bermula di Tanah Rantau (Deli) dan kemudian muncul kekhasan yang mewakili kedua wilayah itu, yaitu Selatan adalah Islam dan Utara adalah Kristen.Terlihat seakan ada rivalitas antara dua wilayah tersebut, dimana kondisi itu tidak terlepas dari keberadaan kolonialisme di Tapanuli. Pembentukan provinsi Tapanuli yang tertunda tidak dapat dilepaskan dari dampak sosial-budaya, dan politik semenjak era kolonial bahkan sebelum kolonial.
Persepsi Masyarakat Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran mengenai Usulan Pemekaran Kabupaten Simalungun Suharyanto, Agung; Matondang, Armansyah; Ritonga, Syafruddin
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 9, No 2 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Mengenai Usulan Pemekaran Wilayah Kabupaten Simalungun. Untuk mengungkapkan data tersebut, digunakan metode deskriptif yang bersifat kualitatif dan pencarian data informasi secara akurat di lapangan melalui teknik observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumen untuk dapat membaca dan mengkaji secara mendalam. Persepsi masyarakat adalah cara pandang dari sekelompok manusia yang tinggal bersama dalam wilayah tertentu dan memiliki perasaan, pemikiran serta aturan dan mereka memberikan pandangan, tanggapan dan penginderaan terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi dilingkungannya melalui proses penglihatan atau interpretasi, melalui pengindraan terlebih dahulu. Persepsi masyarakat ini digunakan untuk mengungkap issue hangat tentang usulan pemekaran adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan ke wilayah yang selama ini tidak terjangkau dan menampung aspirasi masyarakat di wilayah yang menginginkan pelayanan yang sama dalam urusan pemerintahan. Di sisi lain, ada yang kontra terhadap ususlan pemekaran, karena dianggap sebagai kendaraan politik dan membuat pengkotak-kotakan serta perpecahan masyarakat. Persepsi masyarakat di kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran, adalah apatis terhadap pemekaran, karena jarak tempuhnya hanya 40 km ke Pematang Raya dan kehidupan mereka yang tidak berubah karena mata pencaharian mereka sebagian besar adalah petani padi dan hortikultura.
Aktualisasi dan Filosofi Konsep Kepemimpian Tradisional bagi Generasi Muda di Bale Marojahan Medan Suharyanto, Agung; Matondang, Armansyah; Hidayat, Taufik Wal
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang diberikan kepada generasi muda di Bale Marojahan Medan. Metode yang digunakan adalah dengan membantu salah satu acara yang tidak bisa dilaksanakan karena tidak adanya dana untuk menjalankan rencana kegiatan tersebut. Acara yang diselenggarakan adalah dengan mendanai acara seminar aktualisasi dan filosofi kepemimpinan tradisional yang tema kali ini memfokuskan pada tradisi Mandailing Angkola dan Minangkabau. Penyelenggaraan cara seminar ini diselenggarakan di Bale Marojahan Medan yang yang menjadi tempat berkumpulnya beberapa komunitas yang terdiri dari generasi muda untuk bisa meningkatkan rasa cinta terhadap tradisi dan nasionalisme bangsa. Target yang dibidik adalah generasi muda untuk tidak mengabaikan kearifan tradisi dan nilai-nilai budaya masyarakat lokal tentang kepemimpinan. Evaluasi kemudian dilakukan 3 bulan sesudah acara diselenggarakan untuk melihat bagaimana aplikasi dan semangat dari generasi muda untuk menggali konsep kepemimpinan tradisional sebagai salah satu alternative dan pilihan diantara berbagai bentuk pola kepemimpinan yang ada kepada komunitas masing-masing.