Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja Sutrisno Sutrisno; Diana Cahyaning Pratiwi; Istiqomah Istiqomah; Kristianus Jaha Baba; Lutfi Ema Rifani; Meri Anggun Ningtyas
Journal of Community Engagement in Health Vol 1 No 1 (2018): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v1i1.3

Abstract

Makan adalah kebutuhan utama manusia. Dengan makan manusia mendapatkan energi untuk beraktifitas tiap harinya. Makanan juga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah dimana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, yang kemudian zat disebut dirubah secara kimia maupun secara mekanik yang kemudian dirubah menjadi nutrisi ,dan dari nutrisitersebut berubah menjadi energi. Proses metabolismetersebut terjadi didalam alat pencernaan.Tentunya akan banyak berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Jika seharusnya dalam proses metabolisme menghasilkan nutrisi-nutrisi yang baik serta berguna untuk tubuh dengan catatan asupan makanannyajuga harus baik.akan lain cerita jika dalam makanan terlalu banyak zat-zat yang berbahaya tersebut dapat memicu datangnya berbagai macam penyakit.maka makanan tersebut tergolong makanan junk food atau makanan sampah. Tulisan ini berupaya mengupas apa itu sebenarnya junk food, kenapa madyarakat mengkonsumsi junk food , kandungan apa saja yang ada di junk food , penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan oleh junk food, hasilnya menunjukan bahwa remaja memilih makanan junk food karena makanan ii sangat praktis dalam penyajian dan enak rasanya, walau minim gizi. Faktor lain adalah maraknya peredaran makanan junk food dimasyarakat, iklan-iklan dimedia masa juga sangat berpegaruh terhadap antusias masyarakat terhadap produk-produk junk food. Sebagai konsumen kita harus selektif dan berfikir cerdas dalam memilih makanan yang kita konsumsi sehari-hari. memilih makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi yang ada dalam makanan. Bukan karena sedang trend,enak rasanya, ataupun hanya karena kepraktisannya saja. Karena kesehatan mahal harganya.