Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk menyajikan hasil analisis butir soal satu parameter logistik (1-PL) menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Item Respons Thoery dan Rasch model. Analisis pendekatan model IRT menggunakan bantuan software BILOG_MG dan Model Rasch menggunakan bantuan software Winsteps. Analaisis satu parameter yang dimaksud adalah tingkat kesukaran butir soal. Subjek dalam penelitian penelititan ini adalah peserta didik yang mengikuti ujian akhir mata pelajaran matematika kelas XII. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 29 peserta. Pengumpulan data menggunakan pendekatan dokumentasi. Data diperoleh melalui google form yang berisi lembar jawaban dan kunci jawaban. Hasil penelitian mmenunjukan bahwa terdapat angka tingkat kesukaran butir soal pada model IRT lebih besar dari angka tingkat kesukaran butir pada model rasch. Sebanyak 35 butir soal yang dianalisis memiliki selisih yang berbeda. Selisih yang paling kecil terdapat pada butir soal nomor 3 sebesar 0,01. Indeks kesukaran pada model IRT sebesar 1,27 dan indeks kesukaran pada model Rasch sebesar 1,26. Selisih terbesar terdapat pada butir soal nomor 12 sebesar 1,25. Indeks kesukaran pada model IRT sebesar -0,29 dan indeks kesukaran pada model Rasch sebesar -1,54. Angka tingkat kesukaran butir soal semakin kecil maka selisih tingkat kesukaran IRT dan Rasch makin besar. Sebaliknya, Angka tingkat kesukaran butir soal semakin besar maka selisih tingkat kesukaran IRT dan Rasch makin kecil. Meskipun begitu, IRT dan Rasch memiliki kesamaanapabila butir soal diurutkan mulai dari angka terkecil hingga angka yang terbesar. Kedua model tersebut memiliki urutan soal yang sama yaitu terkecil mulai dari butir soal nomor 12 dan yang terbesar yaitu butir soal nomor 3.