N. Retno - Setiati, N. Retno -
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN LUMPUR SIDOARJO SEBAGAI AGREGAT RINGAN UNTUK BETON NON STRUKTURAL (THE DEVELOPMENT OF SIDOARJO MUD AS LIGHT WEIGHT AGGREGATE FOR NON STRUCTURAL CONCRETE) -, Lasino; Setiati, N. Retno -
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 34 No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.076 KB)

Abstract

Abstrak Lumpur Sidoarjo merupakan bahan mineral yang keluar dari dalam bumi akibat kegagalan teknis dalam eksplorasi migas di Porong Sidoarjo. Material tersebut dalam istilah geologi dapat dikategorikan sebagai produk erupsi mud volcano yang bisa terjadi di suatu kegiatan pengeboran. Bahan ini berbentuk cairan berbutir halus, berwarna abu-abu kehitaman, dan sangat plastis.  Hasil pemeriksaan terdahulu menunjukkan bahwa unsur kimia yang terkandung didominasi oleh silika (>50 %), alumina (>25 %), besi (>8 %) dan beberapa unsur lain seperti kalsium dan magnesium dengan jumlah relatif kecil. Dalam upaya peningkatan nilai guna dan pemanfaatannya, telah dikembangkan agregat ringan yang memenuhi syarat untuk beton non-struktural. Proses pembentukan agregat ringan dilakukan melalui pembakaran setelah bahan baku dikeringkan, di-crusher dan diayak sampai menjadi ukuran nominal 10 mm, selanjutnya proses pembakaran menggunakan tungku putar pada suhu sintering (900 – 1000) oC. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa agregat ringan dari lumpur Sidoarjo cukup baik, keras, ringan, dan kuat dengan nilai kekerasan 10 % crushing value 94,18 kN, dan densitas antara (6,1–7,0) kg/L, sedangkan mutu beton ringan yang dihasilkan baru mencapai  fc’ 15 MPa dengan densitas (1,3–1,4) kg/L. Untuk syarat pelaksanaan, penggunakan margin keamanan 7 MPa dengan kemungkinan cacad 5% masih perlu ditelusuri lebih lanjut.Kata kunci: Lumpur Sidoarjo, mineral alam, proses pembakaran, agregat ringan, beton ringan ABSTRACT The mud of Sidoarjo is a mineral that comes out of the earth due to technical failure in the exploration of oil and gas in Porong Sidoarjo. The material in geological terms can be categorized as a mud volcano eruption product that could occur in particular drilling activities. This material is finely granular, gray-black and very plastic. Previous investigation results showed that the chemical elements are dominated by silica (> 50 %), alumina (26 %), iron (8 %) and some other elements such as calcium and magnesium with a relatively small amount. In an effort to increase the use and practical application, a lightweight aggregate concrete is developed to meet the requirement of non-structural concrete. The lightweight aggregate formation process is done through burning the dried raw material, crushing, and sieved to be a nominal size of 10 mm, and subsequent combustion process in a rotary furnace at sintering temperatures of (900–1000) oC. The test results showed that lightweight aggregate of mud of Sidoarjo is good enough, hard, light, and strong in ten percent crushing value ( hardness value) of 94.18 kN, and a density between (6.1-7.0) kg /L, while the lightweight concrete quality in laboratory can reach fc’ 15 MPa  with a density of (1.3- 1.4) kg /L. However, in practice, the construction requirement of 7 MPa as safety margin and 5% diffectiveness are need to be studied further.Keywords:   Sidoarjo mud, natural mineral, combustion process, lightweight aggregates, lightweight concrete
EFEK REAKSI TEKAN GELEGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKOMPRESI Setiati, N. Retno -; Putra, Risma
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12649.349 KB)

Abstract

ABSTRAK Metode prakompresi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kapasitan dan daya layan jembatan komposit, yaitu dengan memberikan tegangan inisial pada pelat beton lantai jembatan atau gelagar baja. Jembatan jenis prakompresi merupakan hasil inovasi teknologi yang sudah pernah diterapkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya lawan lendutan yang dihasilkan pada gelagar baja komposit akibat pemberian bangkitan reaksi tekan pada komponen struktur gelagar tersebut. Metode prakompresi diberikan pada gelagar baja sebelum dilakukan pengecoran lantai jembatan. Analisis didukung dengan membuat beban uji berupa balok baja profil IWF 400.300.9.16 bentang 16 m dengan berat 202118,2 N. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa setelah gelagar diberi gaya prakompresi, lendutan yang terjadi akibat beban hidup lebih kecil dari lendutan sebelum prakompresi yaitu 0.0196 m < 0,058 m. jembatan dengan 16 meter standar dapat menjadi 20 meter prakompresi, sehingga terjadi kenaikan kapasitas struktur jembatan lebih besar 25%. Kata kunci : prakompresi, komposit, lendutan, tegangan, daya layan
PENGARUH BEBAN-IMPAK KAPAL TERHADAP BANGUNAN PENGAMAN PILAR JEMBATAN FENDER Setiati, N. Retno -; Aditya W, Bagus
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11516.866 KB)

Abstract

ABSTRAKTumbuhan terhadap kapal terhadap jembatan sering terjadi dan dapat mengakibatkan kerusakan maupun keruntuhan struktur jembatan. Runtuhnya jembatan dapat berakibat pada kerugian dari segi nilai ekonomis ataupun korban jiwa. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan tersebut diatas, perlu dirancang bangunan pengaman pilar jembatan terhadap lalu-lintas kapal. Sistem pelindung jembatan harus di desain tidak hanya melindungi struktur jembatan tetapi juga digunakan untuk melindungi kapal dan lingkungan yang dapat mengakibatkan kerusakan. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa ketentuan dalam kriteria desain terkait fender sesuai dengan kondisi dan lokasi jembatan tersebut. Sistem pengamanan jembatan di lokasi sungai berbeda dengan sistem pengamanan di laut. Dalam penulisan ini dibahas contoh studi kasus bangunan pengaman pada Jembatan Kutai Kartanegara yang berupa pile supported system. Analisis dilakukan dari evaluasi lalu-lintas air dan analisis terhadap struktur bangunan. Metodologi yang digunakan terdiri dari menentukan karakteristik lalu-lintas sungai Mahakam, jalur pelayaran, kecepatatan impak rencana, energi impak tongkang, dan analisis struktur dari bangunan pengaman Jembatan Kutai Kartanegara. Dari analisis diperoleh bahwa dengan beban impak sebesar 682,59 kN akibat tongkang tipe 300 feet menghasilkan defleksi (pergerakan0 maksimum pada fender sebesar 0,12 meter artinya bahwa fender yang tertumbuk tongkong tidak diperkenankan menyebabkan terjadinya defleksi dari 12%.Kata kunci :  tongkang, bangunan pengaman, pilar, impak, perpindahan, panjang keseluruhan kapal, bobot mati kapal