Abdul Basith
Program Studi Farmasi, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi pemberian antibiotik untuk mengobati Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak di Puskesmas Dander. Hestya Duwi Praseteya; Ainu Zuhriyah; Abdul Basith
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Peradangan kronis pada saluran pernapasan sering disebut sebagai Peradangan Respiratori Kronis (IRK). IRK terdiri dari dua jenis yaitu IRK atas (IRKA) dan IRK dasar (IRKD). IRK merupakan penyebab utama kematian bayi di negara ini, terutama saat dikombinasikan dengan penyakit AIDS, malaria, dan campak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis antibiotik yang paling sering diresepkan untuk anak usia 5-10 tahun yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik yang tepat pada anak usia 5-10 tahun yang menderita ISPA di Puskesmas Dander dengan menggunakan parameter rekam medis, kuesioner, tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat durasi. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif pada 29 rekam medis pasien anak usia 5-10 tahun di Puskesmas Dander pada tahun 2020-2021 dengan teknik pengambilan data sampel secara proportionate stratified random sampling dan dijelaskan secara kuantitatif deskriptif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa dari 29 pasien ISPA di Puskesmas Dander pada tahun 2020-2021, antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah Amoxicillin sebanyak 28 (96,55%) dan Kotrimoksazol sebanyak 1 (3,44%). Simpulan: Penggunaan antibiotik pada pasien dinyatakan tepat pasien sebanyak 29 (100%), tepat indikasi sebanyak 29 (100%), tepat dosis sebanyak 19 (65,39%), dan tepat durasi sebanyak 21 (72,38%).
Penggunaan Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Dalam Penentuan Konsentrasi Parasetamol Dalam Sirup Obat Novia Laila Rahmawati; Akhmad Al-Bari; Abdul Basith
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Obat didefinisikan sebagai substansi yang dapat menyembuhkan suatu penyakit. Untuk memastikan keefektifan suatu obat, penting untuk menentukan kadar zat aktif dalam obat tersebut sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia. Dalam penetapan kadar obat, diperlukan metode yang dapat menghasilkan data yang akurat dan presisi. Metode HPLC dipilih karena memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi, serta waktu analisa yang cepat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan sirup obat sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi VI. Uji identifikasi menggunakan KLT dilakukan untuk memastikan adanya parasetamol dalam sediaan sirup obat, sedangkan metode HPLC digunakan untuk penetapan kadar zat aktif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar parasetamol dalam sirup obat adalah 94,29%. Simpulan: bahwa kadar parasetamol dalam sediaan sirup sampel telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi VI yaitu tidak kurang dari 90,00% dan tidak lebih dari 110,0%.