Akhmad Al-Bari
Program Studi Farmasi, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Dalam Penentuan Konsentrasi Parasetamol Dalam Sirup Obat Novia Laila Rahmawati; Akhmad Al-Bari; Abdul Basith
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Obat didefinisikan sebagai substansi yang dapat menyembuhkan suatu penyakit. Untuk memastikan keefektifan suatu obat, penting untuk menentukan kadar zat aktif dalam obat tersebut sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia. Dalam penetapan kadar obat, diperlukan metode yang dapat menghasilkan data yang akurat dan presisi. Metode HPLC dipilih karena memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi, serta waktu analisa yang cepat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan sirup obat sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi VI. Uji identifikasi menggunakan KLT dilakukan untuk memastikan adanya parasetamol dalam sediaan sirup obat, sedangkan metode HPLC digunakan untuk penetapan kadar zat aktif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar parasetamol dalam sirup obat adalah 94,29%. Simpulan: bahwa kadar parasetamol dalam sediaan sirup sampel telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi VI yaitu tidak kurang dari 90,00% dan tidak lebih dari 110,0%.
Uji Toksisitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharantus roseus L.) Menggunakan Metode BSLT Dengan Variasi Perbedaan Pelarut Ekstraksi Vera Dewi; Akhmad Al-Bari; Titi Agni Hutahaen
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tanaman Catharantus roseus L, yang juga dikenal sebagai tapak dara, diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Namun, meskipun telah diakui, dosis yang efektif dan aman belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati karena kandungan alkaloid dalam tanaman ini dapat menyebabkan efek toksik. Meskipun alkaloid bertindak sebagai penangkal racun dalam tubuh, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menjadi beracun. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan tingkat toksisitas antara ekstrak daun tapak dara yang diperoleh menggunakan pelarut etanol dan n-heksan. Metode: Uji toksisitas akut dilakukan pada larva Artemia salina Leach dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Potensi toksisitas suatu senyawa dapat diukur berdasarkan jumlah total kematian hewan uji dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode probit dalam software SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50 ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan daun tapak dara adalah 154,886 ppm dan 66,949 ppm, masing-masing. Simpulan: Ekstrak n-heksan daun tapak dara lebih toksik daripada ekstrak etanol daun tapak dara