Afina Askasaffanah
Fakultas Vokasi Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Indonesia Maju

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan antara edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi setelah menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi di Desa Pondok Panjang Afina Askasaffanah; Ageng Septarini
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): Pemanfaatan Fasilitas Persalinan Di Puskesmas
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v2i1.275

Abstract

Backgrounds: Regurgitation is the return of part of the contents of the stomach of the baby after a while given breast milk intake. The factors that influence regurgitation are health education, breastfeeding techniques and burping infants with the incidence of regurgitation in infants in Pondok Panjang Village, in 2022. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between health education, breastfeeding techniques and burping infants after breastfeeding with the incidence of regurgitation in infants in Pondok Panjang Village Sub-District, in 2019. Methods: The design of this research is descriptive analytic with cross sectional approach. The population in this study all mothers who have babies aged 0-6 months. The sample in this study were 95 babies and sampling using the Total Sampling Population. The analytical method uses Chi-Square Test using SPSS version 24.0. Results: That there is a relationship between health education and the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.001), there is a relationship between breastfeeding techniques with the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.031), there the relationship between burping the baby with the incidence of regurgitation in infants (P-Value 0.029). Conclusion: there is a significant relationship between health education, breastfeeding techniques, burping infants with the incidence of regurgitation in infants. Suggestions: are expected to the health workers to provide counseling or health education more often even during posyandu, baby regurgitation events so that mothers are more motivated to know how to deal with regurgitation and the husband is also encouraged to provide support to mothers in overcoming the regurgitation incident.   Pendahuluan: Regurgitasi ialah keluarnya kembali sebagian isi lambung bayi setelah beberapa saat diberi asupan ASI. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi regurgitasi adalah edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi di Desa Pondok Panjang Tahun 2022. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara edukasi kesehatan, teknik menyusui dan menyendawakan bayi setelah menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi Desa Pondok Panjang Tahun 2022. Metode: Desain Penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 bayi dan pengambilan sampel dengan menggunakan Total Populasi Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Chi-Square menggunakan SPSS versi 24.0 Hasil: Hasil statistic yaitu ada hubungan antara pendidikan kesehatan dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,001), ada hubungan antara teknik menyusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,031), ada hubungan antara menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi (P-Value 0,029). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara edukadi  kesehatan, teknik menyusui, menyendawakan bayi dengan kejadian regurgitasi pada bayi. Saran: Diharapkan kepada pihak tenaga kesehatan harus lebih sering memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan bahkan pada saat posyandu berlangsung, tentang kejadian regurgitasi bayi agar ibu lebih termotivasi untuk mengetahui cara mengatasi regurgitasi dan suami juga terdorong untuk memberikan dukungan kepada ibu dalam mengatasi kejadian regurgitasi tersebut.