Paulina Maria
Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERAN KATEKIS DALAM MEMBERIKAN KATEKESE KEPADA REMAJA MENGENAI DAMPAK MINUMAN KERAS DI STASI SANTO YAKOBUS PENDA ASAM Alan Paulus; Paulina Maria; Timotius Tote Jelathu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 2 (2020): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i2.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran katekis dalam memberikan katekese kepada remaja mengenai dampak minuman keras di Stasi Santo Yakobus Penda Asam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi, penentuan topik, profil informan,wawancara dengan informan, implikasi, sintesis, prospek atau kemungkinan yang akan terjadi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak semua remaja memahami dampak minuman keras kepada diri sendiri dan Gereja. Anak remaja juga belum mengetahui apa yang terjadi sehingga minat dalam kegiatan Gereja kurang aktif, padahal anak remaja punya tanggung jawab sebagai penerus Gereja yang akan datang. Temuan lain dari penelitian ini adalah katekis kurang berperan memberikan kegiatan katekese dalam membangkitkan semangat anak remaja dengan harapan dapat membantu remaja yang bermasalah agar semakin aktif. Semua pihak dapat mendukung dan bekerja sama dengan katekis atau petugas pastoral memberikan katekese untuk kehidupan Gereja di Stasi Santo Yakobus Penda Asam. Katekese hendaknya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan demi mengatasi permasalahan yang ada pada anak remaja. Oleh sebab itu, menjadi tugas para katekis supaya mampu membangkitkan minat dan semangat anak remaja bisa melakukan kegiatan positif.
KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN ANAK DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS AMPAH Ardi Anggara; Paulina Maria; Timotius Jelahu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 6 No. 2 (2020): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v6i2.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dominasi pola asuh, kendala yang dihadapi, dan cara yang dilakukan oleh orang tua dalam mengembangkan iman anak di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. Permasalahan yang terjadi pada anak yang diduga karena lemahnya pola asuh orang tua. Hal-hal kecil tentang agama yang tidak secara benar ditanamkan oleh orang tua melalui pola asuh dapat menimbulkan permasalahan yang besar di kemudian hari. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. dengan jumlah informan ada 13 orang yang terdiri dari pastor Paroki, Katekis, guru sekami, orang tua dan anak. Penelitian ini mengunakan teknik analisis data menggunakan model interaktif analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa di Paroki St. Petrus dan Ampah Khususnya di Stasi Wuran, Kalamus dan Tampa lebih banyak umat yang menerapkan pola asuh permisif. Kendala yang dihadapi oleh umat di Paroki St. Petrus dan Ampah tua untuk mengembangkan iman anak yaitu kurangnya daya tarik anak terhadap kegiatan iman, pengetahuan iman orang tua yang masih kurang, orang tua yang kurang aktif dalam kegiatan iman dan pekerjaan orang tua. Faktor-faktor permasalahan tersebut diatasi dengan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan gereja, memberikan pemahaman dan pengetahuan agama Katolik pada orang tua dan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas orang tua dan anak. Kontribusi pola asuh orang tua yang permissive membuka peluang bagi para pekerja pastoral dan gereja untuk memberikan cara-cara yang baik bagi perkembangan iman anak-anak ditengah minimnya pengetahuan, kesibukan dan kurangnya dukungan orang tua.
PERAN ORANG TUA SEBAGAI PELEKAT RELASI DALAM KELUARGA DI STASI LUWUK BUNTER PAROKI JOAN DON BOSCO SAMPIT Jefri Jefri; Paulina Maria; Silvester Adinuhgra
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 5 No. 1 (2019): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v5i1.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran orang tua sebagai pelekat relasi dalam keluarga Stasi Luwuk Bunter Paroki St. Joan Don Bosco Sampit. Dalam penelitian ini, orang tua menjadi guru utama di dalam keluarga untuk mempererat hubungan relasi antara anak-anak dengan orang tua melalui komunikasi yang baik dan lancar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis miles and Huberman yang terbagi atas tiga tahap yaitu, Data Reduction ( Reduksi Data), Data Display (Pengajian Data) dan Conclusion/Verification (Penarikan Kesimpulan). Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 orang tua dan 4 anak-anak. Hasil yang didapat melalui penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis bahwa peran orang tua sebagai pelekat relasi dalam keluarga di Stasi Luwuk Bunter berjalan dengan baik. Peran orang tua sebagai pengarah adalah sering memberikan masukan-masukan dan nasehat kepada anaknya seperti mendorong anak untuk mencapai cita-citanya. Dalam peran mendidik, orang tua sudah sebagai pendidik misalnya mendidik anak dengan disiplin dan tegas. Dan peran pengajar, orang tua sudah maksimal memberikan kemampuan mereka untuk mengajarkan tentang hal-hal baik seperti mengajak anak-anak untuk ikut ibadat hari minggu dan berdoa. Cara orang tua menjadi pelekat di dalam keluarga adalah orang tua menjalin relasi baik antara anak-anak misalnya, pergi berdoa bersama, ikut ibadat bersama, makan bersama dan nonton bersama.
TINJAUAN KRITIS RITUAL SANGIANG DALAM PERSPEKTIF KRISTIANI KHUSUSNYA SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT DI PAROKI SANTO FRANSISKUS ASISI PARENGGEAN Krisdiana Krisdiana; Timotius Tote Jelahu; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 5 No. 1 (2019): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v5i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan umat Katolikdalam Budaya Dayak Ngaju tentang Ritual Sangiang, bagaimana penghayatan dari masyarakat Dayak Ngaju beragama Katolik terhadap sakramen pengurapan orang sakit, dan bagaimana perbandingan pelaksanaan sakramen pengurapan orang sakit dan ritual sangiang dalam budaya Dayak Ngaju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakanMiles dan Huberman langkah-langkah yang digunakan melalui, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat bersuku Dayak Ngaju mengetahui tentang ritual sangiang sebagai ritual penyembuhan yang ada dalam budaya. Dan umat mengetahui tentang sakramen pengurapan orang sakit yang ada dalam Gereja Katolik sebagai salah satu sakramen yang memohon agar orang yang sedang mengalami sakit dikuatkan agar mampu melewati segala penyakitnya berkat pertolongan Tuhan. Kesimpulan ini adalah ritual sangiang memiliki dimensi sosial yang mengarahkan, dan membawa orang untuk menyadari bahwa hidup bersama sangat diperlukan rasa kepedulian anatara satu dengan yang lain. Nilai yang terdapat dalam ritual sangiang adalah nilai kebersamaan dan persaudaraan. Kehadiran Gereja dalam budaya tersebut merupakan pintu masuk untuk mewartakan tentang kerajaan Allah terutama memberikan katekse berkaitan dengan sakramen pengurapan orang sakit karena Allah sendirilah yang bekerja yang menyembuhkan terutama dalam ritual sangiang tersebut.
PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MENARIK MINAT ANAK SEKOLAH MINGGU DI PAROKI KATEDRAL SANTA MARIA PALANGKA RAYA Teresia Jeji Karlina; Paulina Maria; Silvester Adinuhgra; Widya Ariyani
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 5 No. 1 (2019): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v5i1.23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana penggunaan media gambar yang diterapkan mampu menarik minat anak Sekolah Minggu, khususnya pada saat mendengarkan Sabda Tuhan. Studi ini dapat menjadi pedoman bagi para pembina Sekolah Minggu dalam menggunakan metode dan sarana yang digunakan dalam menyampaikan pengajaran kepada anak dalam kegiatan Sekolah Minggu. Metode yang digunakan dalam proses penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data yang benar-benar akurat, langkah-langkah penelitian yang digunakan yakni : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak Sekolah Minggu sangat antusias dan tertarik ketika penyampaian sabda Tuhan menggunakan media gambar.Minat mereka bisa dilihat dari bagaimana fokus perhatian anak, ketertarikan anak, rasa senang dan keterlibatan anak dalam mengikuti Sekolah Minggu. Ada kerinduan tersendiri bagi mereka untuk mendengarkan sabda Tuhan pada Minggu berikutnya terlebih mereka menunggu dan penasaran gambar yang akan digunakan pembina dalam menyampaikan sabda Tuhan. Kurangnya sarana dan prasarana menjadi keterbatasan pembina dalam menyampaikan pengajaran Sekolah Minggu sehingga menjadi masalah dalam pemilihan metode yang digunakan pembina dalam pengajaran. Untuk itu perlu ada terobosan baru yang dibuat dengan cara sederhana dan se-kreatif mungkin dengan menggunkan media gambar agar anak mudah memahami makna dan pesan yang pembina sampaikan, agar sabda Tuhan yang disampaikan tidak hanya sebagai cerita dongeng biasa tetapi cerita yang memiliki banyak arti yang selalu mereka ingat baik dalam hati dan pikiran mereka.
PENTINGNYA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENCIPTAKAN SEMANGAT BELAJAR SEKAMI Herbi Kriswanto; Paulina Maria; Silvester Adinuhgra; Greget Widhiati
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 7 No. 1 (2021): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v7i1.40

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas tentang pentingnya penggunaan media audio visual dalam menciptakan semangat belajar anak sekami. Penulis melihat bahwa banyak anak sekami yang tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan sekami karena mereka merasa bosan dan tidak tertarik dengan apa yang dilihat, didengar, dan dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Teristimewa anak-anak sekami yang berada di stasi-stasi yang terpencil atau jarang ada kegiatan SEKAMI. Hal ini terlihat dari jumlah keaktifan anak sekami yang kurang aktif. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi pustaka yang menelaah tentang teori-teori media, teori audio visual, teori semangat belajar dan SEKAMI. Penelitian ini juga memberikan usulan program yang dapat digunakan oleh para Pembina sekami dalam pembinaan menggunkan media audio visual. Media merupakan alat bantu yang dapat digunakan seorang Pembina SEKAMI untuk menyampaikan materi pembinaan untuk anak SEKAMI. Media yang efektif dalam pembinaan iman ialah media audio visual. Media audio visual merupakan media yang memadukan unsur gambar dan suara. Penggunaan media audio visual dalam kegiatan SEKAMI dapat membantu anak SEKAMI untuk lebih mengenal peristiwa-peristiwa masa lampau dan dapat meningkatkan semangat belajar anak SEKAMI
PASTORAL KUNJUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN IMAN UMAT DALAM KELUARGA KATOLIK Leonarda Berkasa; Silvester Adinuhgra; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 7 No. 1 (2021): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v7i1.43

Abstract

Judul skripsi ini diangkat untuk mendeskripsikan pelaksanaan pastoral kunjungan keluarga sebagai upaya pembinaan iman umat dalam keluarga Katolik. Melalui studi ini, diharapkan model pastoral kunjungan keluarga menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan iman umat serta dapat membantu umat dalam mengatasi masalah hidup. Berdasarkan pengamatan penulis, keluarga Katolik mengalami sikap tanggungjawab yang semakin memudar terhadap nilai-nilai hidup kolektif dan kepentingan bersama. Individualisme juga telah membentuk pribadi mereka menjadi semakin tertutup bagi kepentingan sesama, serta semakin minimnya sikap solider. Disamping itu, keluarga Katolik juga menghadapi banyak tantangan berkenaan dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang telah melunturkan nilai-nilai luhur tradisional. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, dengan mengumpulkan informasi melalui buku-buku, ensiklopedia, jurnal, artikel, dokumen, serta penelitian-penelitian yang relevan dengan judul ini. Hasil dari penelitian ini, disimpulkan bahwa perlunya pastoral kunjungan keluarga untuk pembinaan iman umat dalam keluarga Katolik dewasa ini. Melalui pastoral kunjungan keluarga ini, keluarga-keluarga Katolik disapa dan diperhatikan oleh Gereja. Dengan demikian, keluarga-keluarga Katolik dapat merasakan kasih dan perhatian Allah melalui orang yang mengujungi mereka, sehingga iman mereka semakin diteguhkan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL GEREJA DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN Mikha Arya Dhana; Timotius Tote Jelahu; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 7 No. 1 (2021): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v7i1.47

Abstract

Skripsi ini memiliki tujuan untuk menjelaskan tanggung jawab Gereja sebagai organisasi cinta kasih dalam mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan perlu dituntaskan sebab kemiskinan memiliki dampak negatif terhadap kualitas hidup dan perkembangan sumber daya umat. Jika kemiskinan dituntaskan maka akan sangat membantu masyarakat miskin yang terkait. Namun, kemiskinan sulit untuk diselesaikan. Karena itu, Gereja perlu membantu menyelesaikan masalah kemiskinan masyarakat, sekalian juga mewartakan kerajaan Allah. Penelitian ini menggunakan studi Pustaka. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan sumber-sumber yang berkatian dengan tanggung jawab Gereja dan masalah kesejahteraan, serta mengumpulkan beberapa teori yang relevan untuk penelitian ini. Setiap teori yang dipilih adalah relevan dan dapat menjawab persoalan-persoalan berkaitan dengan tanggung jawab Gereja dan masalah kesejahteraan. Dari semua teori yang dikumpulkan lalu penulis mengambil simpulan. Gereja memang memiliki dasar-dasar tanggung jawab untuk membantu mengentaskan kemiskinan tanpa memandang etnis ataupun agama. Dasar-dasar untuk membantu mengentaskan kemiskinan dapat ditemukan baik dalam Kitab Suci, Dokumen Gereja maupun Katekismus Gereja Katolik. Gereja mengentaskan masalah kemiskinan agar masyarakat memiliki hidup yang lebih baik. Jika masyarakat sejahtera, maka sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat akan turut meningkat, menyebabkan daya saing ekonomi maysarakat juga turut meningkat. Selain pengentasan kemiskinan ini menguntungkan masyarakat yang dibantu, juga menguntungkan Gereja selaku organisasi cinta kasih yang ingin menghadirkan kerajaan Allah dan mewartakan cinta kasih Allah di tengah dunia.
KATEKESE KATEKUMENAT SEBAGAI MEDIA BAGI PEMBINAAN IMAN PARA CALON BAPTIS DI PAROKI SANTO FRANSISKUS ASISI PARENGGEAN Kris Sandra Dewi Uba; Silvester Adinuhgra; Paulina Maria; Titi Christiana
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 7 No. 1 (2021): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v7i1.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan katekese katekumenat sebagai media bagi pembinaan iman calon baptis di paroki Santo Fransiskus Asisi Parenggean. Permasalahannya adalah sebagian umat yang telah dibaptis namun jarang ke Gereja. Kebiasaan umat Katolik di paroki Santo Fransiskus Asisi Parenggean pergi ke Gereja hanya pada saat hari raya besar seperti Natal dan Paskah, sedangkan pada hari Minggu Biasa mereka jarang ke Gereja. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis kualitatif. Data yang diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yaitu menyajikan data dan menarik kesimpulan. Tempat pelaksanaan di paroki Santo Fransiskus Asisi Parenggean. Dengan informan yang berjumlah 8 orang yang dikelompokkan menjadi dua yaitu katekumen dan petugas pastoral yaitu pastor paroki, 1 katekis dan 1 pembina sebagai simpatisan yang membantu katekis serta 5 orang katekumen yang telah menerima sakramen baptis.
PERAN MUSIK LITURGI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI KAUM MUDA KATOLIK DALAM PERAYAAN EKARISTI Sepen Kristian; Silvester Adinuhgra; Paulina Maria
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 7 No. 1 (2021): Mei : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v7i1.50

Abstract

Skripsi ini berjudul Peran Musik Liturgi dalam Meningkatkan Partisipasi Kaum Muda Katolik dalam Perayaan Ekaristi. Penulis mengangkat judul ini berdasarkan pengamatan penulis bahwa kaum muda Katolik kurang berminat atau kurang bersemangat dalam mengikuti perayaan Ekaristi. Hal ini nampak dari kurangnya partisipasi mereka dalam mengikuti perayaan Ekaristi tersebut. Penyebab salah satunya ialah bahwa perayaan Ekaristi yang mereka ikuti kurang begitu hidup dan kurang menciptakan keindahan serta kemeriahan dalam suatu perayaan tersebut. Sementara kaum muda Katolik adalah generasi yang penuh dengan semangat dan dipenuhi dengan kreativitas yang tinggi. Maka dari itu, untuk menciptakan perayaan Ekaristi yang hidup dan penuh keindahan serta mampu menarik kaum muda Katolik untuk aktif berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi perlu adanya musik liturgi. Karena dengan adanya musik liturgi ini akan menyentuh perasaan bagi pemain dan siapapun yang mendengarkannya.