Juwita Pakri
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Realisasi Prinsip Kesantunan Berbahasa Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Juwita Pakri; Azis; Idawati Garim
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.2509

Abstract

Realisasi Prinsip Kesantunan Berbahasa Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X dan Relevansinya dengan Kompetensi Sosial pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk tuturan kesantunan Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X yang relevan dengan kompetensi sosial pada pembelajaran Bahasa Indonesia. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan siswa dalam bentuk kata, klausa, dan kalimat yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan berbahasa berdasarkan teori Leech dan memiliki relevansi dengan kompetensi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi kesantunan berbahasa Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X terbagi atas tuturan yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan yang relevan dengan kompetensi sosial. Tuturan Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X yang mematuhi prinsip kesantunan terbagi atas enam maksim meliputi maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Adapun tuturan Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X yang melanggar prinsip kesantunan terbagi atas lima maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, dan maksim kesepakatan. Tuturan kesantunan Siswa Madrasah Aliyah Arifah Gowa Kelas X memiliki relevansi dengan kompetensi sosial meliputi tuturan pematuhan maksim pujian yang relevan kompetensi jujur. Tuturan kesantunan yang patuh pada maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, dan maksim kerendahan hati memiliki relevansi dengan kompetensi tanggungjawab. Beberapa tuturan kesantunan yang patuh pada maksim kedermawanan dan maksim simpati juga memiliki relevansi dengan kompetensi peduli. Tuturan kesantunan yang patuh pada maksim kesepakatan memiliki relevansi dengan kompetensi damai.