Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Wacana Maskulinitas Dalam Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung Bramantyo Jaya Reza Pranata; Tirta Kencana; Hasan Sazali; Maulana Andinata
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.2187

Abstract

Film perempuan berkalung sorban adalah film garapan sutradara Hanung Bramantyo . Film ini mempresentasikan maskulinitas seorang laki laki terhadap perempuan. Dalam analisis ini menggunakan pendekatan analisis semiotika dari Roland Bhartes. Harapannya dengan adanya analisis ini bisa membuka mata kita terkait kesenjangan yang terjadi antara laki laki dan perempuan, membuka mata kita tentang ketidakadilan . Dari Analisis ini di temukan berbagai makna denotasi , konotasi , dan mitos .Perempuan digambarkan sosok yang lemah dan tidak berdaya sehingga sering dijadikan objek. Perempuan sering mendapatkan ketidakadilan , sedangkan seorang laki laki memiliki keistimewaan dibandingkan perempuan . Laki laki digambarkan sosok yang maskulin dan bisa berbuat apapun terhadap perempuan . Analisis ini memberikan kita pemahaman yang lebih luas lagi tentang bahwa laki laki seharusnya memberikan hak hak dan perlindunagn terhadap perempuan . Semoga analisis ini menjadikan kita lebih menghargai perempuan , dan kita sebagai laki laki bisa lebih sadar akan pentingnya peranan perempuan bagi kehidupan .
Analisis Komunikasi Digital Terhadap Moderasi Beragama Di Kalangan Mahasiswa Kota Medan Tirta Kencana; Winda Kustiawan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2400

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh komunikasi digital terhadap moderasi beragama di kota Medan. Tujuan penelitian ini untuk menganalis komunikasi digital terhadap moderasi beragama di kalangan mahasiswa kota Medan. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta metode observasi menggunakan kuisioner. Juga, menggunakan studi kepustakaan dengan mencari referensi-referensi yang sesuai dengan konteks penelitian baik dari buku, artikel jurnal maupun penelitian sebelumnya. Adapun subjek penelitian ini adalah beberapa mahasiswa di kota Medan. Hasil penelitian menemukan bahwa semakin pesatnya kemajuan zaman, maka segala aspek juga turut serta berubah menjadi digitalisasi. Teknologi atau digitalisasi bertransisi secara fundamen sehingga pergerakan manusia banyak yang menjadi diam. Pengaruh komunikasi digital terhadap moderasi beragama memang sangat terlihat. Seperti melakukan dakwah secara virtual, membaca kitab suci melalui handphone, mendengarkan ceramah melalui social media, dan lain sebagainya.
Wacana Maskulinitas Dalam Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung Bramantyo Jaya Reza Pranata; Tirta Kencana; Hasan Sazali; Maulana Andinata
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2559

Abstract

Film perempuan berkalung sorban adalah film garapan sutradara Hanung Bramantyo . Film ini mempresentasikan maskulinitas seorang laki laki terhadap perempuan. Dalam analisis ini menggunakan pendekatan analisis semiotika dari Roland Bhartes. Harapannya dengan adanya analisis ini bisa membuka mata kita terkait kesenjangan yang terjadi antara laki laki dan perempuan, membuka mata kita tentang ketidakadilan .Dari Analisis ini di temukan berbagai makna denotasi , konotasi , dan mitos .Perempuan digambarkan sosok yang lemah dan tidak berdaya sehingga sering dijadikan objek. Perempuan sering mendapatkan ketidakadilan , sedangkan seorang laki laki memiliki keistimewaan dibandingkan perempuan . Laki laki digambarkan sosok yang maskulin dan bisa berbuat apapun terhadap perempuan . Analisis ini memberikan kita pemahaman yang lebih luas lagi tentang bahwa laki laki seharusnya memberikan hak hak dan perlindunagn terhadap perempuan . Semoga analisis ini menjadikan kita lebih menghargai perempuan , dan kita sebagai laki laki bisa lebih sadar akan pentingnya peranan perempuan bagi kehidupan .
Analisis Komunikasi Interpersonal Antara Mahasiswa Perantauan dan Orangtua (Studi Kasus Mahasiswa Baru Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial UINSU) Elsa Fitria Anwar; Sahira Meidina Jasmin; Shakira Putri Anjeli; Syifa Anggaraini; Tirta Kencana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7440

Abstract

Ketika mahasiswa merantau, tentunya komunikasi harus tetap terjalin dengan anggota keluarga. Dengan adanya jarak yang cukup jauh terjadi perubahan pola komunikasi. Transformasi tersebut berimbas pada ikatan mahasiswa yang bahkan dapat menghadapi permasalahan dengan orangtua. Saat ini komunikasi jarak jauh sudah dipermudah dengan adanya ponsel dan aplikasi yang dapat menghubungkan. Namun tentunya tetap terjadi hambatan dalam komunikasi mahasiswa perantauan seperti: waktu mahasiswa dan orang tua yang tidak sesuai, gangguan sinyal dan juga kesibukan mahasiswa sendiri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis komunikasi interpersonal orang tua dan mahasiswa yang berada di perantauan, hambatan apa saja yang terjadi dalam komunikasi orang tua dengan mahasiswa perantauan serta solusi untuk komunikasi orang tua dan mahasiswa perantaun. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendeketan studi kasus diperdalam dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan angket. Wawancara dilakukan melalui whatsapp dan menyebarkan angket melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara mahasiswa perantauan dan orangtua menggunakan ponsel dapat berupa telpon ataupun whatsapp. Hambatan yang muncul adalah sinyal lemah, serta waktu yang tidak pas antara orang tua dan anak lanataran bekerj. Solusi terkait dengan sinyal, mahasiswa rantau mencari spot sinyal yang lebih kuat di tempat lain atau menggunakan data seluler, serta untuk mengatasi mengenai waktu orang tua dan anak membuat jadwal untuk berkomunikasi.
Analisis Gender dalam Iklan Sunlight dan Deterjen Sayang di Televisi Tirta Kencana; Nursapia Harahap
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 6 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i6.2670

Abstract

Gender is the result of a social construct that is built, understood, and upheld within society. It arises from society's perceptions of the roles, behaviors, and identities of each individual's gender. The division of gender roles, behaviors, and identities can also stem from misunderstandings of societal paradigms. This study aims to analyze the role of gender in Sunlight and Sayang detergent advertisements on television. The research utilizes a qualitative method focusing on observation and understanding of social phenomena. This method includes detailed descriptive approaches to depict all aspects related to the research subject. Data collection instruments and techniques in this study employ documentary studies. Data analysis techniques utilize Ferdinand de Saussure's semiotics theory to search for signifier and signified. The results of this study indicate that the Sunlight advertisement portrays men and women as mutually supportive, no longer strictly adhering to gender roles constructed by social norms. Meanwhile, the Sayang detergent advertisement reinforces gender roles, particularly for women, depicting laundry as a woman's task. This is reinforced by its slogan, "Karena Ibu Perlu Dikasih Sayang," and the predominant pink color.