remaja identik dengan masa sekolah karena para siswa pada umumnya mudah terpengaruh akan hal-hal yang menjadi populer pada masanya serta memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal diluar dugaan yang kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, salah satunya melakukan tindakan perundungan. Perundungan merupakan padanan dari bullying. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perundungan atau rundung adalah mengganggu, mengusik terus-menerus, mengusik, menimpa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan study literatur yang diartkan penelitian ini dilakukan memperoleh hasil dari berbagai rujuan, referensi atau penelitian terdahulu mengenai topik yang dibahas dalam penelitian metode kualitatif dengan pendekatan induktif yang mana dilakukan dengan analisa data yang mendalam dan melalui pemikiran yang berkaitan dengan teori yang disajikan juga dapat diteliti secara bertahap setiap kali mendapat data baru. Hasil pada penelitian ini yakni perilaku bullying verbal bahwa bentuk perilaku bullying yang sering terjadi yaitu verbal. Dampaknya korban merasa marah, sedih, tertekan, terpojok, malas pergi ke sekolah, bermusuhan dengan teman dan menyimpan rasa dendam terhadap pelaku. Bullying verbal dapat memberikan dampak buruk bagi korban dan pelakunya. Dampak bagi korban seperti kepercayaan diri yang rendah, tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik, mudah marah, dan cenderung menjadi pemurung. Bullying memiliki dampak fisik dan psikologis, secara fisik Sullivan (dalam Damayanti dkk, 2000:27) “menjelaskan bahwa perilaku bullying diantaranya adalah dampak yang mengakibatkan sakit secara fisik seperti patah tulang, gigi rusak, gagar otak, luka dimata bahkan kerusakan otak permanen”. Perilaku bullying yang dirasakan olehkorban akan memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan korban.