Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Negatif Pembelajaran Online dan Sosial Emosional Siswa di Era Digital Jaya Nainggolan
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 4 (2023): Mei
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8285995

Abstract

Sistem pembelajaran online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan secara online yang menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran ini berbasis teknologi yang menggunakan aplikasi layanan berupa media online yang memang dirancang dan dibuat untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran di dunia. Kegiatan pembelajaran online menuntut siswa untuk memiliki sosial emosional yang stabil. Namun jika semua kegiatan hanya dilakukan dirumah saja, juga akan bisa berdampak menimbulkan Psikosomatis, yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan yang dapat menimbulkan guncangan dalam diri seseorang, misal :  depresi, kecemasan, stress, lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi pikiran negatif. Hal ini tentu berdampak tidak hanya dalam bidang pendidikan namun juga kecerdasan sosial dan perilaku siswa. Selain itu, siswa menjadi tidak kooperatif karena tidak dapat bersosialisasi dengan teman-temannya. Tujuan peneliti untuk mengetahui dampak pembelajaran daring terhadap perilaku sosial emosional anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Studi literatur ialah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan pembelajaran online lebih mengarah pada sisi negatif. Dalam bidang pendidikan selama proses pembelajaran online siswa tidak fokus untuk belajar, bermain gadget dan tugas menumpuk sehingga menghambat sosial emosional siswa yang berdampak negatif.
Sikap Adaptif dalam Konteks Keragaman Hidup Beragama Dapot Damanik; Wilson Simanjuntak; Jaya Nainggolan; Antoni Ricardo Pasaribu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1384

Abstract

Abstract. The purpose of this article is to offer an adaptive attitude as a response to the reality of the diversity of religious life in Indonesia. Religious diversity in Indonesia, on the one hand, requires an attitude of acceptance towards the existence of other religions, but on the other hand, religious truth must also be maintained so as not to fall into an attitude of relativizing the truth. The method used in this study is a literature study method by examining several inclusive teachings from the Bible and the concept of adaptive attitudes. The results of this research showed that the adaptive attitude is a relevant attitude to be developed amidst religious pluralism in Indonesia, because it offers a religious attitude that is able to adapt to the context, but at the same time still maintains religious traditions.Abstrak. Tujuan tulisan ini adalah untuk menawarkan sikap adaptif sebagai suatu respons atas realitas keanekaragaman kehidupan beragama di Indonesia. Keanekaragaman agama di Indonesia, di satu sisi menuntut adanya sikap penerimaan terhadap keberadaan agama lainnya, namun di sisi lainnya, kebenaran agama juga harus dipertahankan agar tidak jatuh pada sikap merelatifkan kebenaran. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode studi literatur dengan memeriksa beberapa ajaran yang bernada inklusif dari Alkitab dan konsep sikap adaptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap adaptif adalah sikap yang relevan untuk dikembangkan di tengah-tengah kemajemukan agama di Indonesia, karena menawarkan sikap keberagamaan yang mampu menyesuaikan diri dengan konteks, namun sekaligus tetap mempertahankan tradisi keberagamaan tersebut.