Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Biofaal Journal Rumphius Pattimura Biological Journal
La Eddy
Universitas Pattimura
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Education Immunology & microbiology Materials Science & Nanotechnology Medicine & Pharmacology

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
DIURNAL BIRD COMMUNITY STRUCTURE AROUND THE WAILOI RIVER, OF HILA KAITETU (LEIHITU DISTRICT) MALUKU Risna Saman; Mechiavel Moniharapon; La Eddy
RUMPHIUS Vol 1 No 1 (2019): RUMPHIUS Pattimura Biological Journal
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/rumphiusv1i1p018-024

Abstract

Birds are very dynamic and are found almost everywhere. The purpose of this study was to determine the community structure of diurnal birds around the Wailoi Negeri Hila Kaitetu River, Leihitu District, Central Maluku Regency. The type of this research was quantitative descriptive in nature. The method used is the station line method combined with the count point. The results showed that in the Wailoi River, Negeri Hila Kaitetu, with 2 stations and 11 counting points, several species of diurnal birds were found, namely the type of Trinil beach (Actitis hypoleucos), Tiger Kestrel (Falco severus), Gray Flycatcher (Myagra galeata), Red- cheeked Lorike. (Geoffroyus geoffroyi), Terkukur common (Streptopelia chinensis), Wiwik Jungle (Cacomantis variolosus), Hornbill Irian (Rhyticeros plicatus), Nuri Maluku (Eos borneo), King Prawn Erasia (Alcedo atthis), Pacific Baza (Aviceda subcristata), Small perling (Aplonis minor), Lazuli Checkfish (Halcyon lazuli), Dotted Flycatcher (Muscicapa griseisticta), Sriganti sunbird (Nectarinia jugularis), Asian Tuwur (Eudynamys cyanochepala), Black honey (Necterinia aspesia), Pergam tarut (Ducula concinna). The diversity index for the 2 stations was 1.74 and classified as moderate species diversity criteria. For the average dominance value of station I and station II, which is 0.24, it is included in the low dominance criteria. The evenness value of the two stations is 0.80 and is included in the criteria for a high level of evenness.
JUMLAH SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI TIKUS GALUR SPARAGUE-DAWLEY TERPAPAR SOPI PASCA DITERAPI EKSTRAK ETANOL SIRIH CINA (Peperomia pellucida L.) Adrien Jems Akiles Unitly; Amos Killay; Mechiavel Moniharapon; La Eddy; Veince B Silahooy; Laury Marcia Ch Huwae; Debby Dijola Moniharapon; Bella Frida Lakesubun
Biofaal Journal Vol 5 No 1 (2024): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v5i1pp010-018

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel Leydig dan sel Sertoli tikus terpapar sopi pasca diterapi ekstrak etanol sirih cina (Peperomia pellucida. L). Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini, dengan membagi 15 ekor tikus ke dalam 5 kelompok perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu kelompok 5.4 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4 ml/ekor/hari selama 14 hari (kontrol negatif), kelompok Vit. C 6.3 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4 ml/ekor/hari kemudian diberi Vitamin C 6.3 mg/ekor/hari selama 14 hari (kontrol positif), kelompok 0.71, 1.43 dan 2.86 adalah 3 ekor tikus yang diberi sopi 5.4ml/ekor/hari selama 14 hari kemudian kemudian masing-masing kelompok diberi ekstrak etanol sirih cina 0.71g/ekor/hari selama 14 hari, 1.43g/ekor/hari selama 14 hari dan 2.86g/ekor/hari selama 14 hari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi dan Mikroteknik Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura Ambon mencakup persiapan hewan model, pemberian minuman sopi, ekstraksi sirih cina, pembuatan preparat histologis dan pengamatan. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji duncan pada taraf nyata a = 0.05 menggunakan perangkat lunak SAS dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian sopi 5.4 ml dapat menyebabkan penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli dan setelah diberi ekstrak etanol sirih cina, jumlah sel Leydig dan sel Sertoli mengalami peningkatan, dimana dosis ekstrak etanol sirih cina yang baik untuk sel Leydig adalah 2.86g dan untuk sel Sertoli adalah dosis 1.43g.
Co-Authors Adrien Jems Akiles Unitly Amos Killay Bella Frida Lakesubun Debby Dijola Moniharapon Laury Marcia Ch Huwae Moniharapon, Mechiavel Risna Saman Veince B Silahooy