Wisda Hartati
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN SUB DAS PANJARATAN DI DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT Wisda Hartati; Syarifuddin Kadir; Badaruddin Badaruddin
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 4 Edisi Agustus 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i4.10021

Abstract

Changes in land use in an area are caused by direct land use. Land degradation due to land use changes that are not accompanied by visible damage prevention measures cause high levels of erosion and sedimentation and low levels of rainwater infiltration cause several problems.Tanah Laut Regency is an area where there is a lot of land conversion, so its not functioning properly. The goal of this study was to calculate the amount of erosion based on the type of land cover in the Panjaratan sub-watershed and to analyze the level of erosion hazard (TBE) in various land covers in the Panjaratan sub-watershed. Method that used is the method proposed by Wischmeier & Smith, namely the Universal Soil Loss Equation (USLE) and data collection by purposive sampling. The results was obtained show that the number of suspected erosion in the Panjaratan Sub-Watershed was 60.97 tonsa/ahaa/ayr with an average of 6.77 tonsa/ahaa/ayr and categorized as very light erosion with details The highest amount of erosion value was in Land Unit 3 in wood tuber farming with an of 14.47 tonsa/ahaa/ayr erosion with erosion hazard class I, while the lowest value was in Land Unit 4 in Jackfruit Plantations with 1.99 tonsa/ahaa/ayr erosion with erosion hazard class I. While the erosion hazard level in all land units shows TBE class 0-SR (very light) is found in UL 1 Corn plantation, UL 2 reeds, UL 4 Jackfruit Plantation, UL 5 Shrubs, UL 6 alang- alang, dryland agriculture at UL 3, Oil palm plantations at UL 7 and 8 While TBE class I-R (light) there is UL 9 on open landPerubahan tata guna lahan di suatu wilayah disebabkan karena adanya pemanfaatan lahan secara langsung. Degradasi lahan akibat dari perubahan tata guna lahan yang tidak disertai dengan tindakan pencegahan kerusakan secara kasat mata menimbulkan tingginya tingkat erosi dan sedimentasi serta rendahnya tingkat resapan air hujan menimbulkan beberapa permasalahan. Kabupaten Tanah Laut merupakan daerah yang banyak terjadi alih fungsi lahan sehingga tidak berfungsi baik. Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya erosi berdasarkan tipe tutupan lahan di Sub DAS Panjaratan dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di berbagai tutupan lahan di Sub DAS Panjaratan. Metode yang digunakan adalah metode yang dikenalkan Wischmeier & Smith berupa Universal Soil Loss Equation (USLE) dan pengambilan datanya dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Jumlah dugaan erosi di Sub DAS Panjaratan adalah 60,97 ton./.ha/.thn dengan rata rata 6,77 ton./.ha/.thn dan dikategori erosi sangat ringan dengan rincian. Jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada Pertanian umbi kayu dengan nilai 14,47 ton./.ha/.thn dengan kelas bahaya erosi I, Sedangkan nilai terendah ada pada Unit Lahan 4 pada Perkebunan Nangka dengan nilai 1,99 ton./.ha/.thn dengan kelas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada semua unit menunjukkan TBE kelas 0-SR (sangat ringan) terdapat pada UL 1  Perkebunan jagung,  UL 2 alang-alang, UL 4 Perkebunan Nangka, UL 5 Semak Belukar, UL 6 alang- alang , pertanian lahan kering pada UL 3, Perkebunan sawit pada UL 7 dan 8 Sedangkan TBE kelas I-R (ringan) ada UL 9 pada lahan terbuka