Ni Ketut Anggriani
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The Kehidupan Warga Pande Di Sekitar Danau Tamblingan Dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA (Tinjauan Tentang Prasasti Dan Tinggalan Arkeologi): Ni Ketut Anggriani; I Made Pageh; I Wayan Pardi
Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v11i2.58296

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah kajian terkait dengan sejarah lokasl di Bali, mengingat bahwa lebih banyak kajian yang membahas kebesaran dan kejayaan Raja-raja Jawa di Bali. Penelitian ini fokus membahas mengenai kehidupan warga pande besi di sekitar Danau Tamblingan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian sejarah yakni, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Pada pembahasan dijelaskan kehidupan warga pande besi dalam beberapa aspek, yakni keyakinan, sosial, politik, dan kesenian. Warga pande besi Tamblingan adalah satu kelompok klan yang tergabung dalam masyarakat Tamblingan dengan keahliannya memande atau membuat peralatan rumah tangga bahkan senjata perang pada saat itu. Keberadaan pande besi sangat diistimewakan oleh raja, terbukti dengan adanya pembebasan pajak untuk warga pande besi yang tertuang dalam prasasti. Namun keberadaan warga pande besi terancam setalah kedatangan Arya Cengceng yang mengganggu ketenangan warga pande besi, sehingga menyebabkan mereka meninggalkan Tamblingan. Upaya raja untuk mengembalikan warga pande besi ke Tamblingan di lakukan dengan mengeluarkan prasasti Tamblingan berangka tahun1306 Saka, yang isinya agar warga pande besi kembali ke Tamblingan, dan Arya Cengceng diperintahkan untuk tidak lagi mengganggu masyarakat Tamblingan dan bertempat tinggal di Lo Gajah. Namun perintah ini tidak berhasil membuat warga pande besi kembali ke Tamblingan. Kemudian tahun 1320 dikeluarkan prasasti dengan perintah serupa, dan tidak membuahkan hasil. Terbukti hingga saat ini di sekitar Danau Tamblingan tidak ada masyarakat yang berprofesi sebagai pande besi dan ataupun mengatakan dirinya keturunan pande Tamblingan. Kata kunci: pande besi, tamblingan, prasasti