Elazhari Elazhari
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemiskinan Dan Peran Berlebih Perempuan Pembatik Di Indonesia Mohammad Hidayaturrahman; Enza Resdiana; Ida Syafriyani; Elazhari Elazhari; Anak Agung Putu Sugiantiningsih
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial
Publisher : Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v7i1.6094

Abstract

Sebagai negara yang masuk kategori berkembang, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih terbilang tinggi. Penduduk miskin di Indonesia juga terdiri dari perempuan. Perempuan miskin di Indonesia memiliki kerentanan terhadap berbagai persoalan ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dan menganalisis, bagaimana para perempuan di Indonesia yang berada di dalam kondisi miskin melakukan peran berlebih. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan berbagai informan. Selain itu dilakukan juga pengamatan langsung terhadap kegiatan membatik yang dilakukan perempuan di beberapa wilayah di Indonesia. Penelusuran dokumen juga dilakukan terhadap data dan sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan pembatik di Indonesia yang dalam kondisi miskin berusaha memperbaiki kualitas hidup dengan peran berlebih. Mereka tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tapi juga bekerja mencari nafkah dengan bekerja pada beberapa bidang seperti menjadi petani dan menjadi membatik. Pendapatan dari dua atau tiga pekerjaan belum menjadikan perempuan di Indonesia keluar dari kemiskinan. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah pendapatan dari membatik terbilang rendah, belum mencapai taraf layak. Pendapatan yang masih rendah dan belum layak yang diperoleh perempuan tersebut, tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, namun juga untuk kebutuhan keluarga termasuk suami dan anak. Sehingga perempuan tetap berada dalam kondisi miskin.