Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCACATAN SIPIL KOTA DENPASAR DI TENGAH SITUASI PANDEMI COVID-19 Ni Nyoman Ariani; Anak Agung Putu Sugiantiningsih; Moch. Noor; I Gde Oka Saputra
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 35 No. 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52318/jisip.2021.v35.2.1

Abstract

Many people have adapted to the situation of covid-19 outbreak including public service providers. Government policies to prevent the spread of COVID-19 have an impact on public service standards implemented by the service providers. Regarding this matter, this study was conducted to analyze the quality of the service provided by Civil Registry Office of Denpasar during covid-19 pandemic. Interviews and direct observations were carried out to collect data. In this data collection process, five questions were given to six informants at this Office. The results of this study show that any declines in terms of the quality of the public services provided by this Office are not identified.
PERAN KARANG TARUNA DALAM KEGIATAN SOSIAL MASYARAKAT SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 I Gusti Agung Ayu Cintya Paramita Panji; Anak Agung Putu Sugiantiningsih; I Dewa Nyoman Juniasa; I Gde Oka Saputra
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 35 No. 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52318/jisip.2021.v35.2.3

Abstract

Kesadaran pemuda akan bahaya covid-19, yang telah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO, penting bagi usaha meminimalkan penyebaran virus ini melalui kegiatan sosial masyarakat. Kegiatan sosial masyarakat dapat dilihat antara lain di desa. Peran pemuda di dalam kegiatan sosial di desa sangat penting. Peran ini terakomodasi oleh sebuah organisasi kepemudaan bernama karang taruna. Organisasi yang berada di desa-desa ini ada yang aktif dan ada yang tidak aktif. Berkenaan dengan hal ini, tujuan penelitian ini adalah  mengetahui dan menganalisis peran karang taruna dalam kegiatan sosial masyarakat di Desa Bungkulan Kecamatan Sawan    Kabupaten Buleleng metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara. Metode ini memberikan jawaban–jawaban langsung dari informan. Dari hasil penelitian yang didapat, penulis menyimpulkan bahwa karang taruna di Desa Bungkulan berperan aktif dan efektif dalam kegiatan sosial masyarakat.  
YOGA INNER BEAUTY SEBAGAI GAYA HIDUP PEREMPUAN DI ASRAM GHANTA YOGA DESA KERTALANGU, DENPASAR TIMUR Ni Nengah Karuniati; Anak Agung Putu Sugiantiningsih
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 22 No 1 (2022): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v22i1.2758

Abstract

Ajaran yoga merupakan ajaran sakral. Menurut umat Hindu, ajaran ini bertujuan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan melalui tahapan astangga yoga. Namun, dewasa ini yoga yang dipratekkan adalah tahapan asanas dan pranayama saja atau sering disebut dengan yoga asanas. Perempuan Bali masa kini ingin merasa lebih cantik dan dapat diterima di masyarakat. Oleh karena itu, perempuan melakukan yoga inner beauty yang membuat para praktisi menjadi sehat, kecantikan seseorang akan terpancar dengan jelas dari dalam, seperti sikap, perilaku, etika, dan moral menyebabkan hidup sehat lahir batin dan harmonis. Di samping itu, perempuan juga membutuhkan aktualisasi diri berupa jenjang karier. Berdasarkan fenomena tersebut, artikel ini membahas yoga inner beauty di Asram Ghanta Yoga Denpasar dalam mengatasi permasalahan hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis-kualitatif dengan pendekatan interaktif. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut: alasan kalangan perempuan memilih yoga inner beauty di Asram Ghanta Yoga Denpasar adalah karena kalangan perempuan meyakini bahwa melaksanakan yoga dan meditasi inner beauty setiap hari dapat memancarkan energi inner beauty, tubuh menjadi sehat, cantik, dan awet muda. Proses penerapan yoga inner beauty bagi kalangan perempuan di Asram Ghanta Yoga Denpasar adalah dimulai dari sosialisasi, proses inisiasi, penglukatan, proses pelaksanaan yoga dilakukan dari level 1 sampai dengan level 5 dan level pemurnian.
POTENSI, KENDALA, DAN HARAPAN PETANI TERHADAP SUBAK ANGGABAYA SEBAGAI AGROWISATA I Dewa Nyoman Juniasa; Ronald Umbas; Anak Agung Putu Sugiantiningsih; I Nengah Merta; I Made Yunita; Ni Luh Putu Erma Mertaningrum
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.525 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i2.3603

Abstract

This research was conducted to find out the potential, constraints and expectations of farmers in Anggabaya Subak as a sustainable subak to become agro-tourism. The research method used is descriptive qualitative. A qualitative approach was used to analyze the data from a survey of the community in Anggabaya Village. From the interview, it can be seen that Anggabaya subak has the potential to be developed into an agro-tourism. The obstacles faced are infrastructure problems such as roads, parking, toilets, and other supporting facilities that are not sufficient. The hope is to be able to open new job opportunities for local communities and be able to increase added value for farmers in Anggabaya subak. All efforts to make Subak Anggabaya an agro-tourism must be carried out by preserving nature and culture. Water sources, rice fields, farmers, subak temples, and autonomous properties both inside and outside must remain but must also be present.
Pecalang Empowerment Model for Traditional Village Resilience in Denpasar City Anak Agung Putu Sugiantiningsih; Anak Agung Ketut Sudiana; I Made Gede Ray Misno; I Nengah Suriata; I Made Adiwidya Yowana; Moch. Noor
International Journal of Social Science and Business Vol. 6 No. 3 (2022): August
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijssb.v6i3.47996

Abstract

In securing traditional villages, the existence of Pecalang is very much needed, considering that Pecalang is the guardian and strength of the Balinese people. The current socio-cultural conditions of Bali are increasingly alarming and marginalized from the growing economy and industry. In the development of the existence of traditional villages, it seems that traditional villages affect the social life of the Balinese people, for the presence of Pecalang can awaken Balinese Taksu in the eyes of the world. The purpose of this study is to explore information and implement policies for sustainability related to Pecalang in their resilience to the existence of traditional villages. This type of research is qualitative research with a descriptive approach. Methods of collecting data using surveys, interviews, and questionnaires. The process of extracting data is carried out with the snowball technique. The data analysis technique used descriptive qualitative analysis. The study results show that pecalang has indeed been proven to maintain security and order in the customary village area. Pecalang's commitment to carrying out his duties is very high. Pecalang is steadfast in their commitment to self-defense of custom, religion, and state as long as they are given the trust to carry out their duties. Pecalang organizations will be able to finance all organizational resource needs, including improving the quality of human resources to be more professional, work facilities and infrastructure, work systems and procedures, technology, and others. Thus, the organization will be better able to improve the quality of service to the demands of the customer community needs.
Tata Kelola Administrasi Dan Sumber Pendapatan Wisata Edukasi Bersejarah Pada Taman Pujaan Bangsa Margarana Di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Anak Agung Putu Sugiantiningsih; I Made Gede Ray Misno; I Made Adiwidya Yowana
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Volume 5, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.751 KB)

Abstract

Artikel ini melaporkan hasil pengabdian kepada masyarakat mengenai pemberian materi (penyuluhan) tentang manajemen administrasi dan pengelolaan keuangan yang baik di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemberian materi (penyuluhan) tentang manajemen administrasi dan pengelolaan keuangan yang baik di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana mendapatkan respon yang antusias dari para pegawai TPB Margarana. Dari pengabdian masyarakat ini telah diperoleh hasil diskusi yang mana masih banyak yang perlu diperbaiki dalam sistem pengelolaan administrasi dan keuangan di TPB Margarana. Kegiatan pengabdian seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar membutuhkan pelayanan dalam hal administrasi terlebih lagi kampus STISPOL Wira Bhakti juga memiliki dua Program Studi yaitu Program Studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Publik yang dalam hal ini juga termasuk dalam cangkupan administrasi.
Political Broker Giving Money and Intimidating in Regional Head Elections in Indonesia Mohammad Hidayaturrahman; sudarman sudarman; Naili Adilah Hamhij; Anak Agung Putu Sugiantiningsih; Ahmad Hasan Ubaid; Elazhari Elazhari
Jurnal Studi Sosial dan Politik Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Studi Sosial dan Politik
Publisher : FISIP Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jssp.v6i2.10102

Abstract

The election of regional heads is actually a place to take choices directly by the people or voters in the regions. But in fact, the choice of voters is much influenced, even manipulated by political brokers. This study was conducted to reveal the models of political brokers and their operating patterns in regional head elections in Indonesia. Political brokers have hijacked direct democracy in local elections. The regional head should have a direct contract with the voters, related to the work program at the time of contestation and accountability at the time of election. But the process was hijacked midway by political brokers. Political brokers have long operated in the process in Indonesia, both general elections, presidential elections, village head elections, and regional head elections. This research used descriptive qualitative method. Data was collected through in-depth interviews with informants who were directly involved in the regional head election. From the research conducted, it is found that political brokers in regional head elections in Indonesia are village heads, and community leaders. Political brokers perform their role in two ways. First, by giving money to the head of the electorate. The money comes from regional head candidates who are given by the winning team for regional head candidates for political brokers. The money given by regional head candidates to political brokers consists of money for own political broker and operational money, as well as money to be distributed to voters. Second, political brokers also act to intimidate, threaten and frighten potential voters, if they do not vote for candidates who are supported by political brokers.
Konstruksi Konsep Pengelolaan Keamanaan Nasional Berbasis Masyarakat Adat di Bali Anak Agung Putu Sugiantiningsih; I Made Adiwidya Yowana; I Gede Putu Yasa; I Made Yunita; Moch. Noor; I Gde Oka Saputra
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 6 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v6i3.53958

Abstract

Bali merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang masih terus melestarikan adat dan budaya. Bali terkenal akan pariwisata, keberagamn budaya serta adat istiadatnya. Banyaknya terjadi kasus pencurian pratima, perkelahian, bahkan pembunuhan, menyebabkan kekhawatiran wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis konstruksi konsep pengelolaan keamanan nasional berbasis masyarakat adat di Bali. Identifikasi elemen-elemen yang memperkuat desa adat, untuk merekonstruksi pembangunan keamanan yang berskala Nasional tanpa meninggalkan budaya yang berbalut kearifan lokal Bali. Penelitian ini menggunakan perspektif pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, atau dokumentasi. Proses penggalian data dilakukan dengan Teknik snow-ball. Berdasarkan informasi potensi yang diperoleh pada tahap I, kemudian dianalisis konstruksi pengelolaan baik dalam tupoksi, sumber daya manusia, kesejahteraan dan sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan untuk tercapainya konsep pengelolaan keamanan nasional yang berbasis masyarakat adat di Bali. Yang ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keamanan nasional berbasis masyarakat adat di Bali telah berjalan sesuai dengan konsep falsafah Tri Hita Karana tanpa mengabaikan realita fenomena keamanan dunia. Mengingat Bali adalah objek utama tujuan wisatawan baik lokal maupun internasional.
Rekonstruksi Subak Lestari Desa Anggabaya Sebagai Warisan Budaya Dunia dalam Mewujudkan Pencapaian Ketahanan Pangan I Made Yunita; Anak Agung Putu Sugiantiningsih; Muhammad Noor; I Made Gede Ray Misno; I Gede Putu Yasa
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 6 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v6i3.53961

Abstract

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan dalam bercocok tanam padi. Subak memiliki pengaturan tersendiri, asosiasi-asosiasi yang demokratis dari petani dalam menetapkan penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekontruksi Subak Lestari sebagai warisan budaya dunia dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan. Jenis penelitian ini menggunakan perspektif pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan subak bagi masyarakat tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakyat Bali itu sendiri. Dalam pandangan rakyat Bali, Subak adalah gambaran langsung dari filosofi Tri Hita Karana tersebut. Sebagai suatu metode penataan hidup bersama, Subak mampu bertahan selama lebih dari satu abad karena masyarakatnya taat kepada tradisi leluhur. Pembagian air dilakukan secara adil dan merata, segala masalah dibicarakan dan dipecahkan bersama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis padi yang ditanam pun dilakukan bersama. Harmonisasi kehidupan seperti inilah yang menjadi kunci utama lestarinya budaya Subak di pulau dewata. Rekonstruksi inilah yang perlu untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan sebagai inventarisasi perda, pergub, dan dasar hukum termasuk awig-awig dalam penguatan subak sebagai kendali dalam peningkatan hasil pertanian yang berkualitas.
Pengelolaan Taman Pujaan Bangsa di Margarana Tabanan Bali Anak Agung Putu Sugiantiningsih; I Made Adiwidya Yowana; I Made Yunita; I Gede Putu Yasa; Moch.Noor; I Gde Oka Saputra
International Journal of Community Service Learning Vol. 7 No. 1 (2023): February 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v7i1.54300

Abstract

Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana yang merupakan sebuah monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang tragedi Puputan Margarana, di Desa Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Monumen ini seluas sembilan hektar, terbagi menjadi tiga bagian mengikuti konsep Tri Mandala yakni hulu, tengah dan hilir. Dibagian hulu (utara) dengan luas areal empat hektar, merupakan komplek bangunan suci yang disebut Taman Pujaan Bangsa, terdiri atas bangunan–bangunan seperti, Candi Pahlawan Margarana; berdiri megah setinggi 17 meter, dengan bentuk persegi lima. Disini terpahat secara berangkai isi surat Jawaban I Gusti Ngurah Rai (Pemimpin Dewan Pejuang Bali) kepada Overste Termeulen (Belanda), yang menggambarkan kebesaran jiwa perjuangan dan patriotisme bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Bali khususnya.