Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS MISKONSEPSI TERHADAP OPERASI MATRIKS PASCA PEMBELAJARAN DARING KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 16 MAKASSAR Seli Laen; Fathimah Az-Zahra Nasiruddin; Sundari Hamid
EMBRIO PENDIDIKAN: JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol. 8 No. 1 (2023): Embrio Pendidikan: Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Jurnal FKIP Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52208/embrio.v8i1.719

Abstract

Seli Laen. 2018. Analisis Miskonsepsi Tentang Operasi Matriks Pasca Pembelajaran Daring Kelas IX IPA di SMA Negeri 16 Makassar. Skripsi untuk Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bosowa. Dibimbing oleh Fathimah Az-Zahra N., S.Pd., M.Pd dan Dr. Sundari Hamid., S.Pd., M.Si. Dikarenakan setengah dari konsep matematika saling terkait, penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menguji miskonsepsi siswa dalam mengerjakan soal materi matriks dengan menggunakan Certainty of System Response Index (CRI), mengkaji penyebab miskonsepsi. Kesalah pahaman, dan mengidentifikasi upaya untuk meminimalkan kesalahpahaman. Penelitian ini diikuti oleh 32 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 16 Makassar. Tes deskriptif dan tes wawancara digunakan dalam tahap pengumpulan data. Soal tes diagnostik disertai dengan skala CRI dan panduan wawancara. Kemudian Hasil dari penelitian ini menunjukkan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 37,5%. Siswa yang mengalami miskonsepsi di mana siswa tersebut kesalahan dalam memahami urutan soal, miskonsepsi tentang konsep matriks, miskonsepsi tentang operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan penjumlahan-pengurangan-perkalian, miskonsepsi tentang menentukan. Penyebab terjadinya miskonsepsi adalah metode pembelajaran, penyampaian materi yang kurang optimal, prasangka yang salah, kurang teliti, kurang termotivasi belajar secara online. Pembelajaran melalui pertemuan Zoom, pengiriman video pembelajaran, kunjungan rumah, kelompok remedial dan pengayaan, dan kelompok tugas kerja semuanya dapat digunakan untuk mengurangi miskonsepsi.