Rahmayana Rahmayana
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia, Sumatera Barat, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Hasil Pemeriksaan Mikroskopis BTA Pada Pasien TB Paru Sebelum dan Sesudah Pengobatan Fixed-Dose Combination (FDC) Fase Intensif Chairani Chairani; Putra Rahmadea Utami; Sri Indrayati; Almurdi Almurdi; Rahmayana Rahmayana
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.969

Abstract

Penegakan diagnosis tuberkulosis salah satunya dilakukan dengan uji mikroskopik BTA. Obat anti Tuberkolusis Fixed-Dose Combination (OAT-FDC) diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis dalam jumlah yang cukup dan dosis yang tepat. Perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan sangatlah penting untuk menentukan angka keberhasilan pengobatan TB. Perubahan BTA dari positif sebelum pengobatan ke negatif setelah pengobatan fase intensif menunjukkan angka konversi BTA yang merupakan salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan penanggulangan TB. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam pada pasien Tuberkolusis paru sebelum dan sesudah pengobatan FDC fase intensif di Puskesmas Bandar Seikijang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosa TB Paru pada tahun 2021- 2022 di Puskesmas Bandar Seikijang. Metode penelitian dengan pendekatan cross sectional study. Perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA pada pasien TB Paru, diperoleh sebelum pengobatan 100 % pasien positif setelah pengobatan 98 % negatif dengan jumlah dari 35 pasien , 31 negatif , 2 scanty dan 1 positif 1 Kesimpulan : ada perbedaan hasil pemeriksaan BTA sebelum pengobatan FDC intensif dengan sesudah pengobatan Fixed Dose Combination intesif.
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Mikroskopis BTA Pada Pasien TB Paru Sebelum dan Sesudah Pengobatan Fixed-Dose Combination (FDC) Fase Intensif Chairani Chairani; Putra Rahmadea Utami; Sri Indrayati; Almurdi Almurdi; Rahmayana Rahmayana
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.969

Abstract

Penegakan diagnosis tuberkulosis salah satunya dilakukan dengan uji mikroskopik BTA. Obat anti Tuberkolusis Fixed-Dose Combination (OAT-FDC) diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis dalam jumlah yang cukup dan dosis yang tepat. Perbedaan BTA sebelum dan sesudah pengobatan sangatlah penting untuk menentukan angka keberhasilan pengobatan TB. Perubahan BTA dari positif sebelum pengobatan ke negatif setelah pengobatan fase intensif menunjukkan angka konversi BTA yang merupakan salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan penanggulangan TB. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam pada pasien Tuberkolusis paru sebelum dan sesudah pengobatan FDC fase intensif di Puskesmas Bandar Seikijang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosa TB Paru pada tahun 2021- 2022 di Puskesmas Bandar Seikijang. Metode penelitian dengan pendekatan cross sectional study. Perbedaan hasil pemeriksaan mikroskopis BTA pada pasien TB Paru, diperoleh sebelum pengobatan 100 % pasien positif setelah pengobatan 98 % negatif dengan jumlah dari 35 pasien , 31 negatif , 2 scanty dan 1 positif 1 Kesimpulan : ada perbedaan hasil pemeriksaan BTA sebelum pengobatan FDC intensif dengan sesudah pengobatan Fixed Dose Combination intesif.