Alfikhairina Jamil
Jurusan Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dimensi Kesadaran dan Perilaku Pekerja Terhadap Penghematan Energi di Kantor Alfikhairina Jamil; Hanson E. Kusuma; Angela Upitya Paramitasari
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10 No. 3 (2021): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.373 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v10i03.60

Abstract

Penelitian mengenai penghematan energi selama ini masih terfokus kepada penghematan yang dilakukan pada tingkat rumah tangga. Namun, faktanya adalah, bangunan komersil, terutama bangunan perkantoran adalah salah satu pengguna energi terbesar di dunia. Oleh sebab itu, permasalahan mengenai penghematan energi di kantor seharusnya lebih diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dimensi kesadaran dan perilaku yang berhubungan dengan penghematan energi di kantor. Hasil dari dimensi ini juga bertujuan untuk dijadikan landasan apabila sebuah bangunan ingin menerapkan intervensi untuk membantu mengurangi penggunaan energi. Pada penelitian ini, dibahas mengenai dimensi kesadaran dan perilaku pekerja terhadap penghematan energi di kantor. Kesadaran pada penelitian ini lebih merujuk kepada motivasi dan alasan seseorang mengapa melakukan atau tidak melakukan kegiatan penghematan energi, dan perilaku adalah hal yang dilakukan dan dibutuhkan yang berkaitan dengan penghematan energi itu sendiri. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring dengan metode non-random sampling dengan teknik snow-ball. Analisis data pada pendekatan ini menggunakan analisis komponen prinsip dan analisis faktor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada 10 kelompok kesadaran, yaitu ‘Sadar akan Penghematan’, ‘Pencegah’, ‘Perbaikan lingkungan’, ‘Penghematan di rumah’,’ Keuangan’, ‘Penghematan di kantor’, ‘Moral’, ‘Sumber dana dan biaya’, ‘Sumber energi’, dan ‘Kewajiban’. Sedangkan pada kelompok perilaku ada lima kelompok, yaitu ‘Konektivitas’, ‘Kebutuhan listrik’, ‘Ketergantungan energi’, ‘Kebutuhan energi’, dan ‘Alat elektronik’.
Kajian Faktor Perubahan Fungsi Ruang Permukiman [Studi Kasus: Perumahan Dago Asri, Bandung] Alfikhairina Jamil
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (REKATEK) Vol 7 No 2: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (Rekatek), Juli, 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Al Muslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/rkt.v7i2.2033

Abstract

Perkembangan sebuah kota akan selalu mempengaruhi aspek kehidupan penduduknya, tidak terkecuali aspek permukiman. Kota Bandung yang merupakan salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia, dan juga merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Jawa Barat pun tidak luput dari permasalahan tersebut. Banyak sekali kawasan yang awalnya diperuntukkan sebagai kawasan perumahan dan permukiman kini berubah fungsinya menjadi area komersil. Transformasi ini pun terjadi di kawasan Perumahan Dago Asri, sebuah area perumahan yang berada di pusat Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan fungsi lahan permukiman menjadi lokasi komersil pada Perumahan Dago Asri Bandung. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu observasi dan pengambilan databasesecara mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses dan lebar jalan menjadi salah satu faktor pendorong beralihnya fungsi hunian menjadi lokasi usaha. Tingkat kepuasan konsumen yang didapatkan dari aplikasi layanan online juga dapat dijadikan rujukan untuk melihat berhasil atau tidaknya sebuah usaha dijalankan dari perumahan ini.
Analisis Semiotika Pada Karakter VIsual Masjid Tuha Gunong Kleng Aceh Barat Alfikhairina Jamil; Destri Wulanda; Karya Mansyah
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v6i2.16294

Abstract

Bangunan memiliki sebuah karakteristik khusus yang dapat membedakannya dari objek-objek lainnya. Bangunan memiliki karakter visual, yaitu karakter yang dapat dilihat dan diamati langsung oleh mata secara umum. Masjid merupakan salah satu hasil karya arsitektur yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Masjid hadir diantara masyarakat luas sebagai sebuah tempat yang tidak hanya berfungsi untuk tempat beribadah umat muslim, tapi masjid juga mampu menjadi sebuah pusat kegiatan masyarakat. Keberadaan masjid yang lekat dengan masyarakat setempat inilah yang melahirkan bentuk dan tampilan masjid yang beragam dari satu daerah ke daerah lainnya, hal tersebut tergantung dengan adat istiadat, kebudayaan, dan kebiasaan di lingkungan tempat masjid tersebut berdiri. Masjid Gunong Kleng merupakan salah satu yang dapat mewakili perkembangan arsitektur masjid tradisional dari masa ke masa. Meskipun sudah ditetapkan menjadi salah satu cagar budaya Provinsi Aceh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh, kajian ataupun studi yang membahas mengenai Masjid Tuha Gunong Kleng ini masih masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan juga menganalisis makna yang ada pada Masjid Tuha Gunong Kleng dengan pendekatan semiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian dan kajian lebih lanjut mengenai Masjid Tuha Gunong Kleng sebagai salah satu warisan arsitektur Islam di Aceh dan budaya Indonesia.
Identifikasi Karakteristik Masjid Kuno Indonesia Pada Masjid Tuha Gunong Kleng Aceh Barat Alfikhairina Jamil
Bayt ElHikmah: Journal of Islamic Architecture and Locality Vol 1 No 2 (2023): Bayt El Hikmah
Publisher : Prodi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jial.v1i2.4139

Abstract

Abstract. Mosques are works of Islamic architecture that are closest to our everyday life. Masjid Tuha Gunong Kleng is located in West Aceh, and is one of the mosques that can represent the development of ancient Indonesian mosque architecture from time to time. Visually, Masjid Tuha Gunong Kleng shows many similarities with other ancient mosques in Indonesia. Eventhough Masjid Tuha Gunong Kleng has been designated as a cultural heritage site by the Aceh Cultural Heritage Conservation Center, in-depth studies about Masjid Tuha Gunong Kleng is still difficult to get, both from either architectural or historical perspective. This research aims to identify the characteristics of ancient Indonesian mosques that can be found at Masjid Tuha Gunong Kleng. The implementation of this research also has the purpose to support and give contribution towards the efforts to preserve Masjid Tuha Gunong Kleng’s cultural heritage site. This research uses qualitative descriptive method and is exploratory in nature. Data collection techniques in this research were carried out using observation and interview methods. The results of this research shows that there are several characteristics of ancient Indonesian mosques that can be found in Masjid Tuha Gunong Kleng, namely the shape of the plan, foundation, roof, mihrab and porch. There are also several characteristics that are not relevant to Masjid Tuha Gunong Kleng, namely the fence dividing the mosque area, location, Qibla direction, and quality of mosque construction.
ESTETIKA SENI KALIGRAFI ISLAM PADA KUBAH MASJID AGUNG AL-MUNAWWARAH KOTA JANTHO Asdiana; Destri Wulanda; Alfikhairina Jamil
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v7i1.16585

Abstract

Estetika yang mengkaji tentang keindahan akan menurun nilainya jika dikaitkan dengan kesenangan sensual atau duniawi. Sebaliknya, jika estetika dikaitkan dengan moral dan agama maka nilainya akan semakin tinggi. Kita dapat menemukan nilai estetika ini di dalam karya seni seperti karya Seni Kaligrafi atau Seni Khat. Seni Kaligrafi merupakan salah satu cabang seni rupa yang mampu memikat daya tarik seseorang dengan keindahan tulisannya. Dengan model Khat yang bermacam-macam Kaligrafi kemudian menjadi ornament bagi Masjid atau tempat-tempat suci lain dan menjadi bagian dari seni Arsitektur Islam. Macam-macam ukiran yang terdapat pada sisi dinding, tiang, bahkan atap Masjid menjadi Ikon ciri khas dari agama Islam. Kaligrafi mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh karya seni lainnya. Khat murni lahir dari Seni Islam yang merupakan pengejawantahan firman Allah Swt yang suci. Tidak seperti karya seni lainnya yang mendapat pengaruh dari budaya non muslim seperti Musik, Arsitektur, Lukis dan lain sebagainya. Indonesia is a country rich in diversity, be it religion, ethnicity and culture. Aceh is one of the areas in Indonesia where the majority of the population is Muslim. This makes the Aceh region have many mosques with various shapes and beauty. The author will analyze the aesthetics of calligraphy at the Al Munawwarah Mosque in Jantho City. This mosque has a unique shape with a semicircular building with a very large dome. This study aims to examine the background of each calligraphy found on the inside of the dome of the Al Munawwarah Mosque in Jantho City. The research method uses a qualitative method by collecting data, direct observation of the research object and conducting interviews with sources from the mosque administrators and creators, collecting photo documentation. The results of this study indicate that on the dome of the Al Munawwarah Mosque in Jantho City there are 2 (two) types of calligraphy, namely tsuluts khat and kufi khat because they are easy to apply, especially on curved areas such as the area on the dome of the mosque. Using a dominant green color is preferred in Islam. Consists of the Al-Fatihah letter at the top which means umbrella and the main points of the contents of the Al-Quran as a guideline in our lives as Muslims. At the foot of the dome there is the Verse of the Chair as a reminder of the oneness of Allah SWT. And between the two are placed Asmaul Husna.