Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN POLA MAKAN REMAJA PUTERI SLTP/SEDERAJAT YANG MENDERITA ANEMIA DAN TIDAK ANEMIA DI KABUPATEN BANJAR Adenan, Adenan; Rahayu, Atikah; Yulidasari, Fahrini; Rosida, Azma; Noor, Meitria Syahadatina; Ismaya, Renny
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2702

Abstract

AbstrakAngka anemia di Indonesia sebanyak 72,3%. Prevalensi anemia pada remaja puteri di Indonesia adalah 26,5%. Berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kejadian anemia sebesar ≥ 65,21% pada remaja putri SMP/Mts di Kabupaten Banjar. Penyebabnya antara lainfaktor orangtua dan remaja.  Karena remaja sangat tergantung dengan orangtuanya, maka faktor orangtua sangat berperan terutama pola makan yang disediakan oleh orangtua.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pola makan remaja puteri SLTP/sederajat yang menderita anemia dan tidak anemia di Kabupaten Banjar Tahun 2014.Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitikmelalui pendekatancross-sectional.Populasipenelitianiniadalahorang tua remaja putri SMP wilayah Kabupaten Banjar.Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.Besar sampel yang didapatkan adalah 92 orang.Hasilpenelitianmenunjukkanremaja yang mengalami anemia sebanyak 19 responden (20,7%) dan yang tidak anemia sebanyak 73 responden (79,3%), dengan pola makan pada siswi SMP di Kabupaten Banjar tergolong baik sebanyak 37 responden (40,2%) dan tidak baik sebanyak 55 responden (59,8%).Hasil chi square menunjukkan p value 0,000, berarti dapat disimpulkan terdapat perbedaan pola makan remaja puteri SLTP/sederajat yang menderita anemia dan tidak di Kabupaten Banjar tahun 2014. Kata-kata kunci: pola makan, remaja putri, anemia AbstractAnaemia in Indonesia is about 72,3%. Prevalence of anaemia in teenagers especially girls is about 26,5%. The survey of Health Department of South Kalimantan in 2012 showed that anaemia in SMP/Mts was about ≥ 65,21%.  The causes were parent factor and teen factor.  Because of teenagers still depent to their parents, so parents factors influence more, especially eating pattern by their parents.  The goal of this research was analyzing the difference of eating pattern in girls with and without anaemia in Banjar District 2014.  This research used observational analytic with cross-sectional.  The population was all of the the girls’ parents in Banjar District 2014.  Sampling was using purposive sampling. Tha sample size that was gotten were 92 people. The result was the girls who got anaemia were 19 (20,7%) and normal were 73 (79,3%), eating pattern of girls in Banjar District was good for 37 people (40,2%) and not good for 55 people (59,8%).  Chi square test showed that p value was 0,000, so we could conclude that there was difference of eating pattern in girls with and without anaemia in Banjar Distric 2014.   Key words: eating pattern, girls, anaemia