Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN TAPIN Tinjauan Terhadap Pemeriksaan Kehamilan, Penolong Persalinan dan Karakteristik Ibu Noorhalimah, Noorhalimah
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2712

Abstract

Abstrak Kematian neonatus  Kabupaten Tapin merupakan kematian yang tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu sebanyak 56 kasus. Penyebab utama kematian neonatal ini erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan pemeriksaan kesehatan ibu yang diperoleh sebelum, selama dan setelah melahirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis  faktor–faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal  di Kabupaten Tapin di tinjau dari pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan dan karakteristik ibu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan metode observasional dan pendekatan cross sectional, adapun sampel dari penelitian ini adalah seluruh neonatus mati di Kabupaten Tapin yaitu 56 kasus. Metode analisis menggunakan uji statistik chi- square pada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar (57%) kematian neonatal memiliki riwayat pemeriksaan yang tidak baik, hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,000, sebagian besar (62,5%) kematian neonatal memiliki riwayat penolong persalinan yang tidak baik dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,000, sebagian besar (55,4%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai risiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,571, sebagian besar (62,5%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai paritas berisiko untuk hamil dan hasil uji statistik didapatkan nilai P=1,000, sebagian besar (92,9%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai jarak kehamilan yang berisiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,359. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kematian neonatal dengan pemeriksaan kehamilan dan penolong persalinan. Kata-kata kunci: kematian neonatal, pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan dan karakteristik ibu AbstractTapin District neonatal death is the death of the highest in South Kalimantan as many as 56 cases. The main causes of neonatal mortality is closely related to maternal health and maternal health checks were obtained before, during and after childbirth. The purpose of this study was to analyze factors associated with neonatal mortality in Tapin district in 2010 in the review of antenatal care, birth attendants and maternal characteristics. The design of the study is observational analytic study method and approach cross sectional, while the samples of this study are all neonates die in Tapin district is 56 cases. The analysis method using test chi square statistic at the 95% significance level. The results of this study are mostly (57%) had a history of neonatal death was not a good inspection, statistical test results obtained P = 0.000, the majority (62.5%) had a history of neonatal mortality birth attendants were not good and the results of statistical tests in get the value of P = 0.000, the majority (55.4%) of neonatal mortality born to mothers who are at risk for pregnancy and statistical test results in getting the value of P = 0.571, the majority (62.5%) of neonatal mortality born to mothers who have parity risk of pregnancy and statistical test results obtained P = 1.000, the majority (92.9%) of neonatal mortality born to mothers who have a range of adverse pregnancy for pregnant and statistical test results in getting the value of P = 0.359. The conclusion from this study is there a significant relationship between neonatal mortality with pregnancy tests and birth attendants. Keywords : neonatal mortality, prenatal care, birth attendance and characteristics mother.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN TAPIN Tinjauan Terhadap Pemeriksaan Kehamilan, Penolong Persalinan dan Karakteristik Ibu Noorhalimah, Noorhalimah
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i2.2715

Abstract

AbstrakKematian neonatus Kabupaten Tapin merupakan kematian yang tertinggi di KalimantanSelatan yaitu sebanyak 56 kasus. Penyebab utama kematian neonatal ini erat kaitannya dengankesehatan ibu dan pemeriksaan kesehatan ibu yang diperoleh sebelum, selama dan setelahmelahirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor–faktor yang berhubungan dengankematian neonatal di Kabupaten Tapin di tinjau dari pemeriksaan kehamilan, penolong persalinandan karakteristik ibu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan metodeobservasional dan pendekatan cross sectional, adapun sampel dari penelitian ini adalah seluruhneonatus mati di Kabupaten Tapin yaitu 56 kasus. Metode analisis menggunakan uji statistik chisquarepada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar (57%) kematianneonatal memiliki riwayat pemeriksaan yang tidak baik, hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,000,sebagian besar (62,5%) kematian neonatal memiliki riwayat penolong persalinan yang tidak baik danhasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,000, sebagian besar (55,4%) kematian neonatal lahir dari ibuyang mempunyai risiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,571, sebagian besar(62,5%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai paritas berisiko untuk hamil dan hasil ujistatistik didapatkan nilai P=1,000, sebagian besar (92,9%) kematian neonatal lahir dari ibu yangmempunyai jarak kehamilan yang berisiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,359.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kematian neonataldengan pemeriksaan kehamilan dan penolong persalinan.Kata-kata kunci: kematian neonatal, pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan dan karakteristik Abstract Tapin District neonatal death is the death of the highest in South Kalimantan as many as 56cases. The main causes of neonatal mortality is closely related to maternal health and maternalhealth checks were obtained before, during and after childbirth. The purpose of this study was toanalyze factors associated with neonatal mortality in Tapin district in 2010 in the review of antenatalcare, birth attendants and maternal characteristics. The design of the study is observational analyticstudy method and approach cross sectional, while the samples of this study are all neonates die inTapin district is 56 cases. The analysis method using test chi square statistic at the 95% significancelevel. The results of this study are mostly (57%) had a history of neonatal death was not a goodinspection, statistical test results obtained P = 0.000, the majority (62.5%) had a history of neonatalmortality birth attendants were not good and the results of statistical tests in get the value of P =0.000, the majority (55.4%) of neonatal mortality born to mothers who are at risk for pregnancy andstatistical test results in getting the value of P = 0.571, the majority (62.5%) of neonatal mortality bornto mothers who have parity risk of pregnancy and statistical test results obtained P = 1.000, themajority (92.9%) of neonatal mortality born to mothers who have a range of adverse pregnancy forpregnant and statistical test results in getting the value of P = 0.359. The conclusion from this study isthere a significant relationship between neonatal mortality with pregnancy tests and birth attendants.Keywords : neonatal mortality, prenatal care, birth attendance and characteristics mother.
ANALISIS FINANSIAL CABANG USAHATANI TOMAT DI DESA TELAGA LANGSAT KECAMATAN TELAGA LANGSAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Noorhalimah, Noorhalimah; Azis, Yusuf; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.666

Abstract

Secara geografis Kalimantan Selatan merupakan dataran tinggi yang sangat cocok untuk dilakukan budidaya tanaman hortikultura. Salah satu komoditas yang hampir dibudidayakan diseluruh wilayah Kalimantan Selatan secara umum dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara khusus adalah tanaman tomat. Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran yang mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Dari segi harga, buah tomat memiliki potensi pasar yang baik karena harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar. Perubahan kuantitas produksi dan perubahan harga merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani tomat di Kecamatan Telaga Langsat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan cabang usahatani tomat, mengetahui besarnya biaya,penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diterima oleh petani dalam berusahatani tomat dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi petani dalam penyelenggaraan cabang usahatani tomat di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Jumlah sampel responden diambil sebanyak 30 orang petani dari 116 populasi pada semua kelompok tani yang ada dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara proportionated random sampling. Berdasarkan hasil penelitian penyelenggaraan cabang usahatani tomat meliputi pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemasangan ajir, perawatan tanaman dan panen. Biaya yang dikeluarkan keseluruhan oleh petani dalam cabang usahatani tomat sebesar Rp 10.697.272,- per usahatani per musim tanam, dengan penerimaan sebesar Rp 34.530.000,- per usahatani per musim tanam, pendapatan petani cabang usahatani tomat Rp 26.969.728,- per usahatani per musim tanam serta keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp 23.832.728,- per usahatani per musim tanam. Dalam hal ini maka dapat disimpulkan bahwa cabang usahatani tomat yang diusahakan menguntungkan. Kendala/permasalahan yang dihadapi petani cabang usahatani tomat yaitu adanya serangan hama penyakit yaitu kutu kebul, ulat grayak, layu dan busuk buah serta minimnya modal dalam pengadaan biaya sarana produksi.Kata kunci: penyelenggaraan, biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan