Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN GURU DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN YANG KUAT MELALUI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN SISWA, WALI PESERTA DIDIK DAN SESAMA GURU Netti Lorensia Turnip; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.490

Abstract

Jurnal ini membahas tentang pentingnya peran guru dalam membangun hubungan yang kuat dengan siswa, orang tua/wali siswa, serta guru dan dosen lain melalui  keterampilan komunikasi yang efektif. siswa yang sedang berkembang. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang positif, tetapi juga mendorong perkembangan akademik dan sosial siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan komunikasi guru dalam menghadapi siswa, orang tua dan guru lainnya. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library study), yang didalamnya dievaluasi berbagai aspek komunikasi guru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi guru berperan penting dalam penciptaan lingkungan belajar yang efektif. Guru yang dapat berkomunikasi dengan jelas, empati dan tanggap terhadap kebutuhan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa. Komunikasi yang efektif dengan orang tua siswa juga terbukti penting dalam menciptakan hubungan positif dan mendukung perkembangan akademik anak. Selain itu, interaksi positif antar guru lain dapat meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran. Implikasi Penelitian Mendukung pengembangan pelatihan keterampilan komunikasi guru untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
PENTINGNYA KOMPETENSI SOSIAL GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Louisa Silalahi; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.491

Abstract

Pendidikan merupakan Fondasi Utama pembentukan karakter dan potensi peserta didik. Dalam konteks ini, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak hanya berkutat pada penyampaian materi, tetapi juga melibatkan aspek sosial yang mendasar. Kompetensi sosial guru menjadi faktor krusial dalam membentuk lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik pesera didik. Tujuan penulis menulis artikel ini adalah untuk mengeksplorasi dan menyoroti pentingnya kompetensi soial guru dalam proses pembelajaran.
PERAN KOPETENSI SOSIAL GURU DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG INKLUSIF Riski Aprilia Lumban Tobing; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.493

Abstract

Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lebih jauh lagi, pendidikan berperan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, mencapai kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan masyarakat. Menurut Hermino (2013: 18), “Pendidikan merupakan inti kemajuan suatu bangsa dalam mewujudkan cita-citanya demi kelangsungan hidupnya.1” Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pendidikan mempunyai arti yang tidak hanya mencakup pendidikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi, tetapi juga pendidikan karakter, etika, dan moral.Selain mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi, kami juga memberikan pendidikan karakter, etika dan moralitas.Dalam penulisan karya ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan.Merupakan seperangkat metode pengumpulan data perpustakaan, atau dikumpulkan dari berbagai sumber (buku, ensiklopedia, jurnal ilmiah, surat kabar, terbitan berkala, dokumen).Penelitian kepustakaan atau literatur mengacu pada serangkaian kegiatan penelitian yang memperoleh data dari data perpustakaan, bukan data lapangan.Data yang diperoleh dari buku, majalah atau internet diolah dengan memilih data yang relevan dengan penelitian yang sedang dibahas. Tujuan dari penelitian kepustakaan adalah untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, komunikasi memegang peranan penting dalam kelancaran pembelajaran.Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki keterampilan sosial.Guru yang efektif secara sosial khawatir bahwa guru yang baik akan ditiru oleh siswanya.Dengan menciptakan lingkungan belajar inklusif, semua anak dapat memahami dan belajar bahwa pendekatan pembelajaran yang baik adalah 'learning by doing'.Inilah tepatnya yang dimaksud dengan ``pembelajaran aktif'' adalah ``melibatkan siswa dalam pembelajaran.'' Dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif..
STRATEGI GURU PAK DALAM MENUNJUKKAN INTEGRITAS PRIBADI YANG DAPAT MENGASIHI PESERTA DIDIK Pebrina Br Ginting Munthe; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.494

Abstract

Pendidikan Agama dan Kristen (PAK) merupakan mata pelajaran yang fokus pada pengembangan nilai-nilai agama, moral, dan etika. Strategi guru dalam mengajar PAK dapat berbeda-beda tergantung konteks sekolah, siswa, dan tujuan pembelajaran. Strategi guru mengacu pada pendekatan atau rencana yang digunakan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Strategi guru mencakup berbagai metode, teknik, dan pendekatan yang diterapkan dalam proses pengajaran untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Strategi guru mungkin juga melibatkan penggunaan sumber daya, alat pembelajaran, dan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Integritas pribadi merupakan kualitas moral dan etika yang mencerminkan keutuhan dan kesatuan seseorang. Hal ini mencakup konsistensi, kejujuran, dan sikap yang selaras dengan nilai dan prinsip yang diyakini individu. Integritas pribadi mencerminkan integritas moral dan etika seseorang, yang tercermin dalam tindakan, keputusan, dan perilaku sehari-hari.
PENTINGNYA PERAN SERTA TUGAS GURU SEBAGAI PROFESI Palentina Pebryanti Munte; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.495

Abstract

Guru merupakan profesi yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar untuk mendidik dan membentuk karakter anak bangsa. Oleh karena itu, guru perlu menyikapi tugasnya sebagai profesi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikapi tugas guru sebagai profesi, yaitu: Memiliki kompetensi profesional. Guru harus memiliki kompetensi profesional yang memadai, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun akademik, memiliki komitmen dan dedikasi tinggi, guru harus memiliki komitmen dan dedikasi tinggi untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Bersikap profesional guru harus bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya, baik di dalam maupun di luar kelas. Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar, oleh karena itu perlu menyikapi tugasnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyikapi tugas guru sebagai profesi adalah memiliki kompetensi profesional, memiliki komitmen dan dedikasi tinggi, serta bersikap profesional.
KOMITMEN TERHADAP TUGAS DAN PANGGILAN SEBAGAI GURU PAK YANG PROFESIONAL Deva Kusrini Br Manik; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.499

Abstract

Guru merupakan sosok yang begitu dihormati karena memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Namun menjadi seorang guru tidaklah mudah karena guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercaya. Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing dan membentuk kepribadian anak didik guna menyiapkan serta mengembangkan sumber daya yang dimiliki masing-masing peserta didik. Demikan besar tugas dan tanggung jawab seorang guru, sehingga dibutuhkan komitmen terhadap tugas dan panggilannya sehingga dapat disebut guru yang profesional.
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU DALAM MENYIAPKAN PEMBELAJARAN YANG BERMUTU Bertha Panggabean; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.500

Abstract

Artikel ini membahas tentang penyiapan guru profesional di bidangnya dan memiliki kompetensi dalam menyiapkan pembelajaran yang berkualitas. Pembahasan dilakukan dengan mengemukakan pentingnya peran guru dalam memajukan pendidikan, sehingga guru harus memperhatikan kompetensi yang harus dimiliki sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Guru merupakan unsur dominan dalam pembelajaran, dimana pembelajaran tidak akan berkualitas tanpa peran guru, sehingga kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan guru tidak sebatas menyampaikan materi melainkan mengembangkan 4 kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional. Simpulan dari kompetensi yang dikembangkan guru dalam menyiapkan pembelajaran yaitu: (1) mencerminkan nilai kepribadian; (2) menguasai peran guru dan mengembangkan kompetensi keahlian; (3) mampu memahami dan mengembangkan perangkat pembelajaran; (4) mampu menyusun dan melaksanakan program pembelajaran; (5) mampu menilai proses dan hasil pembelajaran; (6) menyusun administrasi; (7) menggunakan berbagai metode sesuai karakteristik peserta didik; (8) mengkaitkan pembelajaran terhadap masyarakat, industri, dan perguruan tinggi serta penyesuaian terhadap perkembangan teknologi; (9) melaksanakan penelitian tindakan kelas; dan (10) mempublikasi hasil penelitian.
“GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG MENGASIHI” Nathanael Elsadai Banjarnahor; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap karakteristik guru agama Kristen yang bersifat penuh kasih dan dampaknya terhadap proses belajar mengajar. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 3 guru agama Kristen dan 15 siswa di sebuah SMA di kota Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru agama Kristen yang memiliki sikap kasih menonjolkan karakteristik seperti kelembutan, kepedulian, kesabaran, kebijaksanaan, disiplin, dan ketegasan saat diperlukan. Guru agama Kristen yang menerapkan kasih mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, menjalin hubungan interpersonal yang hangat dengan peserta didik, dan memberikan inspirasi kepada mereka untuk bersemangat belajar. Implementasi nilai kasih dalam pendidikan agama Kristen memberikan dampak positif terhadap minat dan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar guru agama Kristen terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal karakteristik pribadi maupun aspek akademiknya. Hal ini bertujuan untuk memberikan teladan kasih yang optimal kepada peserta didiknya. Upaya peningkatan kualitas diri ini dapat mencakup pengembangan karakteristik seperti kelembutan, kepedulian, kesabaran, kebijaksanaan, serta penguasaan aspek akademik yang relevan. Dengan demikian, guru agama Kristen dapat memberikan dampak positif yang lebih besar pada proses pembelajaran dan pembentukan karakter peserta didiknya.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Seapril Manurung; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.528

Abstract

Tulisan ini menyajikan teori pembelajaran humanistik dalam meningkatkan kemampuan siswa pencapaian. Belajar merupakan suatu proses memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak ada muaranya yang lain untuk memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan praktis sebagai upaya untuk menjadi sempurna manusia. Di era modern ini pendidikan cenderung bersifat pragmatis. Sebagai hasil dari inilah proses pendidikan yang tidak lagi memperhatikan potensi peserta didik. Teori pembelajaran humanistik merupakan teori yang fokus wacananya terfokus pada perilaku seorang manusia. Teori ini mengasumsikan siswa berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dalam teori pembelajaran ini peserta didik diharapkan bebas, berani, tidak terikat pada pendapat dan pendapat orang lain mengelola miliknya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-haknya orang lain atau melanggar peraturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku serta guru hanya sebagai fasilitator. Dengan adanya kebebasan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar.
SUATU KEGIATAN EVALUASI DALAM TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN SISWA Lastry Rohani Panjaitan; Dorlan Naibaho
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i1.529

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas evaluasi dan pemantauan dalam kejelasan suatu sistem evaluasi hasil pembelajaran.  menggunakan rencana penilaian pendekatan deskriptif kuantitatif. Rencana evaluasi dipilih sesuai dengan itu  mengevaluasi sistem penilaian hasil belajar produktif  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian evaluasi ini adalah model evaluasi yang mencakup evaluasi sebelumnya, suatu dalam sistem dan hasilnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kuesioner atau kuesioner. Pada aspek tingkat kinerja sistem untuk menilai hasil belajar siswa  perencanaan penilaian (informasi sebelumnya)  Raih hasil berikut  penilaian belajar siswa, yaitu. gambaran pelaksanaan penilaian (transaksi) pada aspek tingkat kinerja sistem penilaian hasil belajar siswa pemantauan hasil penilaian atau disebut pencapaian penilaian
Co-Authors Abdel Jesika Lase Agnesia Carmelita Mahulae Alisia Klara Marpaung Andre Ariwesly Sigalingging Andreas Fernando Angelica Bakkara Anggie Pitaloka Munthe Bertha Panggabean Betris S. Simbolon Betris Susi Yanti Simbolon Boho P. Pardede Christian E H Sihite Christoper Agner Sipayung Cinta Rusmauli Simanjuntak Dahlia J. Butarbutar Damaiyanti Nababan Dame Taruli Simamora Dani Gabriel Puwarno David Marthen Pardosi Deva Kusrini Br Manik Dimas Giraldo Purba Dina Infantri Aritonang Duma priscila Munthe Eka Hutagalung Ester Paulina Eunike Perdana T Exaudi Sitanggang Farisca Lumbantobing Feni Sulistiani Sitorus Feni Sulistiani Sitorus Fernidia Br. Siburian Fernidia Siburian Friska Romauli Hutasoit Habel P Simanjuntak Hasudungan Simatupang Ingot Harminto Situmorang Ingrina Simaremare Ira Tripena Silalahi Junita Novita Butarbutar Kevin Martin Sijabat Kevin Martin Sijabat Kristina Veronika Sianturi Lamsari Dameria Situmorang Lasminar Nababan Lastry Rohani Panjaitan Lestari Hutahaean Lince R.T Simamora Louisa Silalahi Malani Simanungkalit Maria Widiastuti Martina Labora Nainggolan Marudut Situmorang Melani Napitupulu Metaledi Esterica Lumbantobing Michael Sihite Monalisa Anesti Juniati Tampubolon Naomi Rose Mariani Silaban Natanael Manullang Nathanael Elsadai Banjarnahor Netti Lorensia Turnip Oktaviani Simbolon Palentina Pebryanti Munte Pebrina Br Ginting Munthe Pestaria Naibaho Philpres Simatupang Philpresdo Simatupang Putri Sinpur Sinaga Redita Manullang Renauli Simajuntak Reza Fahlevi Marbun Rico Herbet Sigalingging Risden Anakampun Riski Aprilia Lumban Tobing Rizki Aprilia Lumbantobing Rona Napitupulu Sabar Rudi Sitompul Sammi Lumbantobing Sandri Yanti Sihotang Saryna Natalia Purba Seapril Manurung Senida Harefa Simion D Harianja Sonia Putri Hutauruk Sri Melati Sinambela Taripar Aripin Samosir Titin Marito Simarmata Tiur.L.R.Butarbutar Tiurma Baras Tiurma Barasa Wesli Edrianto Bancin Widia Aprilia Sinaga Yohana Olivia Sitorus Yohana Olivia Sitorus Yuni S.P. Lumbantoruan Zakaria Panggabean