Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Hipertensi dan Pelatihan Meditasi untuk Penderita Hipertensi pada Kelompok Prolanis Komang Trisna Sumadewi; Anak Agung Ayu Asri Prima Dewi; Fransiscus Fiano Anthony Kerans
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi yang cukup tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang khususnya penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia karena berkaitan dengan elastisitas dari pembuluh darah. Pada sebagian individu, hipertensi tidak menunjukkan gejala sehingga penderitanya tidak menyadari menderita hipertensi. Kepatuhan mengkonsumsi obat antihipertensi, gaya hidup, serta rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi menjadi faktor risiko penyakit ini. Berdasarkan wawancara dari kader lansia pada Klinik Batubulan Medical Centre, penderita hipertensi cenderung merasa bosan mengkonsumsi obat serta mengabaikan anjuran dari dokter meskipun rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah. Para penderita hipertensi lebih menyukai terapi non-farmakologis. Meditasi merupakan salah satu bentuk terapi non-farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan darah dengan merelaksasikan tubuh dan mengatur pola pernapasan. Tujuan dari program kemitraan ini adalah untuk meningkatkan wawasan lansia mengenai hipertensi serta melatih mitra melakukan meditasi secara mandiri untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Dari permasalahan tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian dengan memberikan edukasi mengenai hipertensi serta melatih mitra melakukan meditasi yang benar. Melalui program ini diharapkan dapat membantu masrayakat dalam mengendalikan hipertensi tanpa merasa bosan. Program ini dilaksanakan di aula Klinik BBMC dengan kehadiran peserta sebanyak 100%. Berdasarkan nilai pretest dan postest didapatkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai hipertensi (53,4%). Keterampilan mitra dalam melakukan meditasi juga semakin membaik yang dilihat dari pelatihan awal dan ketika dilaksanakan follow up. Kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan secara berkala dengan melibatkan mitra yang lebih luas untuk meningkatkan wawasan Masyarakat mengenai pengendalian hipertensi.
Pemberdayaan Kader Posyandu Banjar Tengah Desa Blahbatuh melalui Pelatihan Keterampilan Pembuatan Yoghurt Buah Lokal Fransiscus Fiano Anthony Kerans; Luh Gde Evayanti; Anak Agung Ayu Asri Prima Dewi; Ni Putu Diah Witari
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang mengalami peningkatan angka kasus stunting dari sebanyak 1,2% pada tahun 2021 dan menjadi 6,3% pada tahun 2022. Upaya – upaya pencegahan stunting perlu terus dilakukan, salah satunya dengan cara peningkatan pengolahan bahan pangan lokal dan konsumsi makanan bergizi tinggi. Guna mendukung upaya tersebut, pemberdayaan kelompok – kelompok masyarakat melalui kegiatan edukasi makanan bergizi dan keterampilan pengolahan bahan pangan perlu terus diselenggarakan. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan kader Posyandu Banjar Tengah, Desa Blahbatuh, Gianyar, melalui kegiatan pelatihan keterampilan membuat yoghurt yang diperkaya dengan buah – buahan hasil panen masyarakat setempat. Metode pelaksanaan program meliputi kegiatan optimasi cara kerja pembuatan yoghurt sebelum pelaksanaan pelatihan, yang dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan diskusi serta praktik pembuatan yoghurt secara mandiri. Hasil pelaksanaan program ini menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif seluruh peserta selama kegiatan. Evaluasi pemahaman berdasarkan nilai pre-test dan post-test menunjukkan 100% jumlah peserta mengalami peningkatan pemahaman dengan peningkatan nilai rata – rata pengetahuan keseluruhan peserta sebanyak 40%. Sebanyak 2 dari 5 kader juga telah berhasil membuat yoghurt pada percobaan pertama. Pendampingan lebih lanjut masih dibutuhkan agar meningkatkan keberhasilan membuat yoghurt buah. Keberhasilan program ini diharapkan dapat membekali mitra dengan keterampilan membuat yoghurt juga dapat memicu keluarga dan balita dalam wilayah pelayanannya untuk mengkonsumi yoghurt dengan fortifikasi buah lokal guna meningkatkan gizi dan kesehatan, khususnya pada anak balita.