Di antara media dukungan psikososial yang diberikan pada anak-anak dan remaja korban gempa cianjur adalah melibatkan mereka dalam permainan tradisional. Jenis permainan yang dipilih sebagai teknik intervensi psikososial untuk memulihkan kondisi psikososial anak-anak dan remaja penyintas gempa Cianjur adalah permainan sondah/engklek, ular naga, batu taba, gembatan, dan gobag sodor. Sebelum memberikan intervensi, dilakukan observasi dan wawancara dan diperoleh gambaran bahwa anak-anak yang pada awalnya menunjukan perilaku yang murung dan pendiam menjadi tampak lebih riang dan aktif karena dapat berinteraksi dengan teman-temannya. Metode Pengabdian kepada Masyarakat menggunakan metode Service-Learning atau SL. Pelaksana pengabdian melakukan aktivitas yang melibatkan pengalaman praktis, pembelajaran akademik dan keterlibatan masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa anak-anak merasa aman dan nyaman saat melakukan aktivitas bermain permainan tradisional. Anak yang mengalami trauma dapat keluar dari trauma. Dengan demikian disimpulkan bahwa permainan tradisional efektif untuk diberikan sebagai media dukungan psikososial bagi anak-anak dan remaja penyintas bencana. Permainan tradisional dapat menurunkan trauma, rasa cemas, dan takut pada anak dan remaja.