Laura Maisiska
Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Disabilitas Intelektual pada Guru SLB Kota Padang Sunesni Sunesni; Dian Furwasyih; Ilham Akerda Edyyul; Juwanda Padma; Irma Isra Hayati; Laura Maisiska; Sri Rahmadhani; Vivi Putri Analika
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.10497

Abstract

ABSTRAK Anak dan remaja yang menyandang disabilitas intelektual memiliki keterbatasan dalam daya kemampuan, dimana dengan ketidakmampuannya ini, anak tunagrahita memiliki berbagai masalah. Menurut WHO, anak yang mengalami disabilitas intelektual di Indonesia sekitar 5-9% yaitu sekitar 7-11 juta dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020 di Kota Padang terdapat sebanyak 38 Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan jumlah siswa lebih kurang 1585 orang dan jumlah guru lebih kurang 214 orang. Jumlah anak dengan disabilitas intelektual (tunagrahita) menduduki peringkat pertama terbanyak diantara anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Ketidakmampuan untuk bisa hidup mandiri dengan keterbatasan kecerdasan pada anak disabilitas intelektual membuat kelompok ini rentan terhadap masalah, termasuk masalah pendidikan seksual. Informasi mengenai pendidikan seksual sangat penting untuk diberikan kepada remaja, termasuk kepada remaja disabilitas intelektual. Pendidikan seksual bagi remaja disabilitas masih belum mendapatkan perhatian dikalangan pendidik. Media pendidikan dalam sistem mengajar bagi anak berkebutuhan khusus masih sangat terbatas, sehingga penyampaian informasi mengenai pendidikan seksual dilakukan secara interpersonal antara guru dengan murid.   Meningkatkan pengetahuan guru tentang pendidikan seksual, untuk diberikan kepada siswa menghadapi permasalahan yang terkait pendidikan seksual, pelecehan dan kekerasan seksual yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus.  Melaksanakan workshop guna merancang materi yang tepat tentang pendidikan seksual siswa disabilitas intelektual sesuai dengan karakteristiknya, memilih startegi/ metode/ teknik yang cocok untuk menyampaikannya materi pendidikan seksual kepada peserta didik remaja dengan disabilitas intelektual, mengintegrasikan materi Pendidikan seksual pada siswa disabilitas intelektual ke kurikulum SLB. Kegiatan ini dilaksanakan di auditorium STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang pada hari pertama dan metode daring pada hari kedua pelatihan. Pelatihan pada guru SLB dapat meningkatkan rata – rata pengetahuan guru sebanyak 3,55 poin. Luaran dari kegiatan yang telah tercapai antara lain publikasi di media massa Harian Padang pada tanggal 12 September 2022, publikasi video youtube dengan link https://youtu.be/7XlBGnT6COQ.  Diharapkan kegiatan pelatihan kesehatan reproduksi dan seksual pada guru SLB ini dapat menjadi agenda rutin pertemuan MKKS SLB (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kota Padang. Kata Kunci: Guru SLB, Pelatihan, Disabilitas Intelektual, Pendidikan SeksualABSTRACT Children and adolescents with intellectual disabilities have limitations in their abilities, where with this disability, children with intellectual disabilities have various problems. According to WHO, children with intellectual disabilities in Indonesia are around 5-9%, which is around 7-11 million of the total population of Indonesia. Based on data from the West Sumatra Provincial Education Office, in 2020 in Padang City there were 38 Special Schools (SLB) with approximately 1585 students and approximately 214 teachers. The number of children with intellectual disabilities (intellectual disabilities) ranked first among children with special needs. The inability to live independently with limited intelligence in children with intellectual disabilities makes this group vulnerable to problems, including sexual education problems. Information about sexual education is very important to be given to adolescents, including adolescents with intellectual disabilities. Sexual education for adolescents with disabilities is still not getting attention among educators. Educational media in the teaching system for children with special needs is still very limited, so the delivery of information about sexual education is carried out interpersonally between teachers and students.   Increase teacher knowledge about sexual education, to be given to students facing problems related to sexual education, sexual harassment and violence which in turn can improve the quality of life of children with special needs. Conduct workshops to design appropriate material on sexual education of students with intellectual disabilities in accordance with their characteristics, choose suitable strategies / methods / techniques to deliver sexual education materials to adolescent students with intellectual disabilities, integrate sexual education materials for students with intellectual disabilities into the SLB curriculum. This activity was carried out at the auditorium of STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang on the first day and the online method on the second day of training. Training in SLB teachers can increase the average teacher knowledge by 3.55 points. The outputs of the activities that have been achieved include publication in the mass media Padang Daily on September 12, 2022, the publication of a youtube video with a https://youtu.be/7XlBGnT6COQ link. It is hoped that this reproductive and sexual health training activity for SLB teachers can become a routine agenda for the MKKS SLB (School Principals' Work Meeting) meeting in Padang City. Keywords: Junior High School Teacher, Training, Intellectual Disability, Sexual Education
TINGKAT PENGETAHUAN CALON PENGANTIN TENTANG IMUNISASI TETANUS DIFTERI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Gina Muthia; Afrizal Afrizal; Putri Nelly Syofiah; Yulia Fitri; Laura Maisiska
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21919

Abstract

Penyakit tetanus adalah penyakit menular yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia secara langsung tetapi penyebabnya adalah kuman clostridium tetani. Kekebalan terhadap tetanus hanya dapat diperoleh melalui imunisasi tetanus difteri (Td) pada wanita usia subur dan ibu hamil. Wanita usia subur dan ibu hamil yang mendapatkan imunisasi tetanus difteri (Td) akan membentuk antibody tetanus seperti difteri, antibody tetanus termasuk golongan Ig G yang mudah melewati sawar plasenta, masuk dan menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh janin yang akan mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Dari 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, Puskesmas Tarusan merupakan salah satu puskesmas dengan cakupan imunisasi Td1 terendah yaitu 0% dengan jumlah sasaran adalah 4786 orang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan calon pengantin tentang imunisasi Tetanus Difteri di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kabuapten Pesisir Selatan. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 21-25 Juni 2023. Populasi adalah calon pengantin yang sudah menikah pada bulan April 2023, sampel berjumlah sebanyak 30 orang pengantin. Penelitian ini dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil : 22 orang (73,3%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengertian imunisasi Td, 16 orang (53,3%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang tujuan imunisasi Td, 21 orang (70%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang manfaat imunisasi Td, 21 orang (70%) memiliki pengetahuan yang baik tentang efek samping imunisasi Td. Dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang imunisasi Td.