Zainal Efendi Hasibuan
Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KETERAMPILAN KEAGAMAAN UNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AGAMA SISWA DI MTsN SE WILAYAH PANTAI BARAT KABUPATEN MANDAILING NATAL Jureid; Muhammad Darwis Dasopang; Zainal Efendi Hasibuan
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.568

Abstract

Lembaga pendidikan berbasis agama, memang seyogiyanya mampu mendidik siswa menjadi sosok yang berkarakter Islam. Mampu memahami nilai- nilai keislaman menjadi tolak ukur keberhasilan siswa yang belajar di madrasah. Madrasah tsanawiyah setidaknya mampu membina keterampilan agama siswa untuk meningkatkan pengamalan agama siswa. Namun kenyataannya di lapangan masih jauh mengambang daripada harahapan, seperti yang ditemukan oleh penulis di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Sesuai dengan masalah yang ditemukan penulis di lapangan, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana bentuk pembinaan keterampilan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, strategi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, faktor apa saja yang mendukung dan menghambat guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Supaya hasil penelitian dapat diperoleh sesuai dengan yang ada di lapngan, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang ditemukan penulis di lokasi penelitian yaitu: 1) Bentuk pembinaan keterampilan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal seperti pelaksanaan apel pagi, pembacaan do’a di awal dan diakhir pelajaran, dan melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah, serta pembinaan keterampilan tajhizul mayit. 2) Strategi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa di MTsN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal yaitu strategi pembiasaan dan pemberian nasihat. 3) Faktor yang mendukung dan menghambat guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan keterampilan agama untuk meningkatkan pengamalan agama siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Faktor Pendukung (a) Minat Siswa, (b) Kemampuan Siswa, dan (c) Partisipasi orangtua. Faktor Penghambat (a) Kepribadian siswa, dan (b) Fasilitas ibadah yang kurang memadai.
PELAKSANAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU PAI DI MAN SE WILAYAH PANTAI BARAT KABUPATEN MANDAILING NATAL Henrisal Lubis; Muhammad Darwis Dasopang; Zainal Efendi Hasibuan
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i1.569

Abstract

Latar belakang masalah pada penelitian ini fokus pada Pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam Meningkatkan Kreativitas Mengajar Guru Pai Di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal. Pada teorinya dengan adanya forum MGMP dapat membina guru yang profesional dan kreativitas, namun kenyataanya masih jauh dari apa yang diharapkan, karena masih banyak guru PAI yang monoton dalam mengajar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, bagaimana kreativitas mengajar guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal, dan bagaimana dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di MAN Se Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal Untuk menemukan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif, yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) guru PAI dapat terlaksana dengan baik, yakni dengan waktu yang telah disepakati bersama, dan kadang bisa terlaksana tanpa jadwal yang ditentukan, dikarenakan adanya hal-hal yang harus dituntaskan. Jadwal pelaksanaan yang telah disepakati, yaitu pada awal ajaran baru, menjelang ujian tengah dan akhir semester, dan juga pada moment-moment yang terkait dengan pendidikan guru PAI. Kreativitas mengajar guru PAI berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan yaitu: a) kreativitas dalam mengembangkan strategi, c) Kreativitas dalam memilih dan menggunakan media.Dampak pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kreativitas guru PAI di berdasarkan hasil penelitian yaitu a) Mampu mengidentifikasi masalah dan cara memecahkan masalah yang ditemui dalam proses belajar mengajar, b) Pelaksanaan MGMP guru pendidikan agama mampu meningkatkan kompetensi mengajar, dan juga kreativitas mengajar.
Strategi Lembaga Pendidikan Pesantren Darul Mursyid dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat di Kabupaten Tapanuli Selatan Sri Jumiati; Zulhimma; Rukiah; Zainal Efendi Hasibuan
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.591

Abstract

Pesantren tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Bahkan pesantren berdiri atas kehendak dan kebutuhan masyarakat. Maka dimanapun pesantren didirikan akan memberikan dampak bagi masyarakat disekitarnya. Baik dari segi pendidikan, pengetahuan dan pengamalan agama dan peningkatan ekonomi masyarakat (umat). Maka tidak bisa dipungkiri, semakin maju pesantrennya maka masyarakat disekitarnya juga akan semakin sejahtera. Sebagai Lembaga Pendidikan Keagamaan, disamping membangun Ahlakul Karimah untuk Generasi Muda, Pesantren Darul Mursyid juga menjadi Lembaga Pemberdayaan Ummat dan turut serta dalam pembangunan perekonomian masyarakat, walaupun dalam skala kecil. Adapun sumber dana yang digunakan untuk pemberdayaan perkonomian ini diperoleh dari usaha yang dikelola pesantren, keuntungan oprasional Pesantren, zakat Profesi guru karyawan Pesantren, infaq yang dikumpulkan setiap hari jum?at oleh seluruh warga Pondok Pesantren Darul Mursyidi dan juga infaq hari ulang tahun warga Pesantren Darul Mursyid.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai beriku; Bagaimana Strategi pesantren Darul Mursyid dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Tapanuli Selatan? Bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi ummat kepada masyrakat dan pendidikan di Pesantren Darul Mursyid Tapanuli Selatan dan Apa saja Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pesantren Darul Mursyid dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Tapanuli Selatan ?, dan. tujuan penelitian ini antara lain: untuk Mengetahui Bagaimana Strategi pesantren Darul Mursyid dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Tapanuli Selatan? Bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi ummat kepada masyrakat dan pendidikan di Pesantren Darul Mursyid Tapanuli Selatan dan Apa saja Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Pesantren Darul Mursyid dalam pemberdayaan ekonomi ummat Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk Mengetahui Strategi pesantren Darul Mursyid dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Tapanuli Selatan, dan untuk mengetahui dampak pemberdayaan ekonomi ummat kepada masyarakat dan Pendidikan Pesantren Darul Mursyid Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan field Research dengan menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertumpu pada data-data yang diperoleh dari lapangan yang kemudian dianalisis. Metode kualitatif digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu yang muncul dari data bukan hipotesis-hipotesis dalam metode kualitatif. Atas dasar itu, penelitian bersifat genarating theory bukan hypotesis testing, sehingga teory yang dihasilkan berupa teori subtantifDari hasil penelitian ini, dapat dilihat secara nyata bahwa Pesantren Modern Darul Mursyid telah melaksanakan program pemberdayaan ekonomi ummat yang sangat mendominasi dari pesantren lain sehingga pesantren ini adalah pesantren yang konsisten dalam mencetak prestasi dalam hal Pendidikan dan melaksanakan pemberdayaan ekonomi ummat. Kegiatan ini juga menjadi salah satu bukti kepedulian pihak pesantren dalam mengembangkan ekonomi umat yang lebih baik. Karena kegiatan ini memiliki hal yang positif yang dapat secara langsung dirasakan masyarakat.
Penerapan Ilmu Tasawuf dalam Membentuk Akhlak Mulia di Pondok Pesantren Darul Hadits Huta Baringin Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Manahan Efendi; Zainal Efendi Hasibuan
Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2024): Vol. 2, No. 1 Tahun 2024
Publisher : Yayasan Al-Ahliyah Al-Islamiyah Aek Badak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62086/al-murabbi.v2i1.460

Abstract

The application of Sufism in forming noble morals is an approach based on spiritual and ethical values in Islam. Sufism, or Sufism, is a branch of Islamic religious knowledge that focuses on inner aspects and spirituality, with the main aim of achieving closeness to Allah and forming a nobler character. The science of Sufism, in this case, contributes significantly in forming noble morals. This research aims to investigate the system of applying Sufism in forming noble morals at the Darul Hadits Huta Baringin Islamic Boarding School, Siabu District, Mandailing Natal Regency, as well as identifying factors that can support or hinder its application by students. A qualitative approach with data collection methods through observation, interviews and documentation is the approach used in this research. By combining observations, interviews and document analysis, this is able to achieve a more holistic understanding of the system of applying Sufism in forming noble morals. The results of this research show that it is still less effective in its implementation, because there is a barrier factor in the form of students' laziness in studying their lessons, especially in their application, and supporting factors can be applied in the form of a teacher's approach by explaining the importance of Sufism and the threat approach. The implementation of classroom management by teachers at the Darul Hadits Huta Baringin Islamic Boarding School is still less effective
KETERAMPILAN PENGUASAAN NAHWU DAN SHARAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAI  KITAB TAFSIR DI PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH TAPANULI SELATAN Suhartono; Zainal Efendi Hasibuan; Sawaluddin Siregar
Ahsani Taqwim: Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 2 (2024): Juni: Ahsani Taqwim
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nahwu science is a science that studies the arrangement and position of words in a sentence as well as the final meaning of these words. Meanwhile, neurological science is a branch of science that studies the origin of the formation of changes from one form to another. So these two knowledge are very much needed in the ability to read the book of Tafsir. The level of a person's mastery in the knowledge of nahwu sharaf will make it easier for him to read the book of Tafsir. This research is a type of field research with data collection techniques through evaluation tests. And the test measures mastery of the Nahwu-Sharaf material. Based on the analysis and discussion, the average score for the Nahwu Shorof mastery test is in the very good category