Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Variabel Untuk Meningkatan Kepuasan Orangtua Siswa di TK dan KB SAYF EL FALAH Tri Daryanto; Arif Syamsudin; Anas Yusuf Mahmudi
KELOLA Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SAYF EL FALAH adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki 2 layanan PAUD yaitu Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) dengan menerapkan kurikulum berbasis BCCT (Beyond Centers and Circles Time). Kurikulum ini  berupa metode pendidikan yang berpusat pada anak, yang dalam proses pembelajarannya pendidik mampu menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. SAYF EL FALAH akan mengukur dampak penerapan kurikulum tersebut melalui kepuasan orang tua siswa merupakan pelanggan dari suatu lembaga PAUD. Apabila orang tua siswa merasa puas dengan layanan lembaga PAUD, maka kepercayaan dan loyalitas orang tua siswa pada Lembaga PAUD semakin baik. Sampel pada penelitian ini adalah orangtua dari para siswa yang telah lulus atau masih proses belajat SAYF EL FALAH. Data dari kuisioner yang didapatkan akan dilakukan Analisa menggunkan metode prosentase dan Analisa regresi liner untuk mengatahui bagaimana kepuasan para pengguna KB dan TK SAYF EL FALAH.Tingkat kepuasan di KB dan TK SAYF EL FALAH sudah cukup baik. Kepuasan palinggi disebabkan oleh tingkat kualitas pengajaran yang telah diberikan oleh KB dan TK SAYF EL FALAH. Masih ada hal yang belum mampu memberikan kepuasan bagi para orangtua siswa yaitu masih kurangnya kreativitas pengajaran yang diberikan. 
PERBAIKAN METODE DEGENERASI MORFOLOGI GRAFIT BULAT FCD 400 MENGGUNAKAN LADEL SANDWICH Arif Syamsudin; Muhammad Mukti Haikal
JURNAL FOUNDRY Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62944/jf.v5i2.52

Abstract

Morfologi grafit dan bentuk matrik mikrostruktur material mempunyai pengaruh besar terhadap sifat mekanik dan sifat fisik. Degenerasi morfologi grafit kadang masih tidak seperti yang diharapkan, begitu juga susunan matrik mikrostrukturnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki degenerasi grafit dalam pembuatan FCD dari menggunakan metode ladel biasa ke metode ladel sandwich. Peleburan pembuatan cairan FCD dilakukan dengan tanur induksi furnace kapasitas 250kg. sebelum penuangan dilakukan proses mg treatment menggunakan 2 ladel yaitu ladel penuangan type biasa dan ladel penuangan type sandwich, Penuangan dilakukan pada temperature antara 1450 – 1470 0C dan pada sekitar detik ke 16 s/d ke 20 setelah perlakuan mg treatment. Benda cor dalam bentuk Y blok dicetak dengan pasir CO2 proses. Degenerasi grafit dari bentuk serpihan menjadi bulat dengan metode ladel sandwich lebih baik dari metode ladel biasa. Hasil uji kuat Tarik meningkat dari 310.2 N/mm2 menjadi 429.59 N/mm2 dan elongasi bertambah dari 8.51% menjadi 18.82 % kekerasan meningkat dari 139.6 HB menjadi 176HB.
PENGARUH METODE INOKULASI TERHADAP KOMPOSISI DAN KEKERASAN BESI COR KELABU Sutiyoko; Arif Syamsudin; Muhammad Zaky AlJufry
JURNAL FOUNDRY Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62944/jf.v6i2.75

Abstract

Pengecoran besi cor kelabu membutuhkan proses inokulasi untuk lebih banyak membentuk grafit pada benda cor. Grafit yang terbentuk akan berpengaruh pada sifat mekanik benda cor baik kekuatan tarik, kekerasan, dan lainnya. Proses inokulasi dapat dilakukan di tanur peleburan atau di ladel penampung cairan logam. Cara penambahan inokulan ke dalam cairan juga dapat dilakukan dengan beberapa metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh metode inokulasi pada proses pengecoran besi cor kelabu terhadap komposisi kimia dan kekerasan benda cor. Metode inokulasi dilakukan dengan tiga cara yakni inokulan dibungkus, dicurah, dan campuran sebagian dibungkus serta sebagian dicurah. Pengamatan hasil pada benda cor meliputi komposisi kimia yang terjadi dan kekerasan yang diperoleh. Pengecoran besi cor kelabu FC 250 dilakukan penuangan ke cetakan pada suhu 1434 ºС dengan menggunakan cetakan green sand. Hasil uji komposisi menunjukkan kadar karbon besi cor pada inokulasi dengan inokulan dibungkus sebesar 2,40 % atau 0,01% lebih rendah dibandingkan dengan yang dicurah dan campuran antara curah dan bungkus. Kekerasan Brinel pada besi cor dengan metode inokulan dibungkus sebesar 2,32 % atau 0,05 lebih rendah dibandingkan dengan metode inokulasi dengan dicurah dan campuran antara curah serta bungkus. Kekerasan Brinell benda cor yang dibuat dengan cara inokulan dibungkus, dicurah, dan campuran antara bungkus dan curah berturut-turut sebesar 217, 229, 223 HB. Hal ini menunjukkan bahwa karbon yang berubah menjadi grafit dan silikon yang membantu proses penggrafitan akan mendorong penurunan kekerasan benda cor.
PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT UKUR JANGKA SORONG PADA SISWA SMP ISLAM RUMPUN MUSLIM WONOGIRI Ibnu Rosyid Al Hassany; Tri Daryanto; Ridwan Afandi; Arif Syamsudin; Vivin Zulfa Atina; Akhmad Nurdin
Perwira Journal of Community Development Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Unperba Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54199/pjcd.v4i2.344

Abstract

Salah satu kegiatan praktikum pada pelajaran IPA ialah tentang pengamatan dan pengukuran menggunakan jangka sorong. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru IPA Sekolah Menegah Pertama (SMP) Islam Rumpun Muslim Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri., kurikulum IPA dengan materi pengukuran jangka sorong hanya diberikan melalui gambar atau display jangka sorong, dan belum dipraktikkan secara langsung. Hal tersebut menyebabkan siswa cukup kesulitan untuk memahami cara kerja atau penggunaan alat ukur tersebut. Sebagai solusi dari tantangan tersebut, pelatihan dan pendampingan penggunaan alat ukur perlu dilakukan di SMP Islam Rumpun Muslim. Program tersebut terdiri atas pemberian fasilitas jangka sorong dan pelatihan penggunaannya. Pelatihan diawali dengan pemberian soal pre-test, dilanjutkan dengan paparan materi dan diskusi, kemudian praktek mengukur dengan jangka sorong, lalu diakhiri dengan post-test. Soal pre-test dan post-test identik. Pelatihan dilaksanakan kepada siswa kelas 7 SMP Islam Rumpun Muslim, dengan jumlah siswa 42. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mampu menjawab dengan benar dari tiga soal yang diberikan. Akan tetapi setelah paparan materi dan praktek langsung, terjadi perbaikan pemahaman siswa mengenai jangka sorong. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan presentase siswa yang mampu menjawab dengan benar, pada tahapan post-test. Secara kumulatif, pemahaman siswa mengenai fungsi dan penggunaan jangka sorong meningkat sekitar 37,3%. Praktek langsung penggunaan jangka berdampak positif terhadap pemahaman siswa. Penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi yang dipelajari oleh siswa.