Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Evaluating the Usability of Moodle-based Learning Management System Application in Faculty of Engineering UNSIKA Using USE Questionnaire Teguh Pambudi; Hilman Imadul Umam; Edmund Ucok Armin
JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Vol 7, No 3 (2023): Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um025v7i32023p131

Abstract

A Moodle-based LMS has been used by the Faculty of Engineering Universitas Singaperbangsa Karawang to support blended learning. Therefore, it needs to be evaluated in terms of user satisfaction and usability. The USE Questionnaire was used in this study to evaluate Moodle-based LMS usability. The usability was evaluated by analyzing the data from the USE Questionnaire, which was personally filled out by 167 respondents, both students and lecturers. The result showed that USE Questionnaire used in this study possessed excellent validity and reliability with coefficient values above 0.700 and 0.981 respectively. In addition, the percentage of each usability parameter for Moodle-based LMS application was as follows: 70,1% of usefulness, 68,9% ease of use, 73,7% ease of learning, and 67,9% of satisfaction. It can be concluded that this application is worthy to use.
SYNTHESIS OF MAGNETITE-MODIFIED NATURAL ZEOLITE USING COPRECIPITATION AND PHYSICAL MIXING TECHNIQUES Teguh Pambudi; Hilman Imadul Umam
Indonesian Journal of Pure and Applied Chemistry Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/indonesian.v6i3.66363

Abstract

The synthesis of magnetite-modified natural zeolite has been carried out using two techniques, namely coprecipitation and physical mixing. The characteristics (crystallinity, pore characteristics, and recovery capabilities) of the resulting composites are compared. In addition, the effect of the Fe3O4 fraction (25.0% w/w, 33.3% w/w, and 50.0% w/w) on the composite characteristics was also evaluated. The results showed that the natural zeolite/Fe3O4 prepared using the coprecipitation technique showed better distribution of Fe3O4 than the physical mixing technique. It was observed that the natural zeolite's XRD peak intensity decreased as the Fe3O4 content increased. In accordance with the N2 adsorption-desorption isotherm, the pore spaces of the natural zeolite have been found to be filled by suspended Fe3O4 particles. Therefore, both natural zeolite/Fe3O4 prepared by coprecipitation and physical mixing had smaller pore diameters than washed natural zeolite. Then, in terms of recovery ability, natural zeolite/Fe3O4 prepared using the coprecipitation technique has greater recovery ability than natural zeolite/Fe3O4 prepared by physical mixing, with an increase in the Fe3O4 percentage typically enhancing the composite's recovery ability.
PELATIHAN PEMBUATAN HANDSANITIZER BERFORMULASI WHO SERTA EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SDN SUKATANI III KARAWANG Teguh Pambudi; Hilman Imadul Umam; Meka Saima Perdani; Aulia Wahyuningtyas; Alfieta Rohmaful Aeni; Fitri Yuliasari
Share: Journal of Service Learning Vol. 9 No. 2 (2023): AUGUST 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/share.9.2.109-114

Abstract

Telah dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan handsanitizer serta sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa-siswi khususnya kelas empat sampai kelas enam SDN Sukatani III Kab. Karawang. Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan melalui dua sesi yaitu pelatihan terstruktur dan pelatihan partisipatif. Pelatihan terstruktur dilaksanakan melalui metode penyampaian materi aktif dan interaktif melalui ceramah dan demonstrasi mengenai sosialisasi PHBS dan pengarahan cara mencuci tangan yang baik serta demonstrasi pembuatan handsanitizer yang dilakukan oleh pemateri. Selanjutnya pelatihan partisipatif dilaksanakan dengan melakukan praktek langsung pembuatan handsanitizer sesuai dengan prosedur pembuatan handsanitizer yang dikeluarkan oleh WHO. Kegiatan pelatihan pembuatan handsanitizer dan sosialisasi PHBS menjadi salah satu upaya dalam menghadapi kondisi pasca pandemi Covid-19. Hasil dari kegiatan sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah ini mampu meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PHBS yang dapat diterapkan di lingkungan rumah dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar di masa adaptasi pasca pandemi Covid-19. Pada kegiatan praktek langsung pembuatan handsanitizer para peserta mampu meningkatkan keterampilan sains, meningkatkan wawasan peserta mengenai profesi sainstis, serta mampu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai alat dan bahan kimia. Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini supaya terus dilakukan evaluasi berkala terkait PHBS di lingkungan SDN Sukatani III Kab. Karawang. Untuk mengoptimalkan hasil sosialisasi maka perlu didukung dengan berbagai media seperti poster PHBS yang ditempel di lingkungan sekolah.
EDIBLE FILM FOR FOOD PACKAGING Hakimah Nurjanah; Hilman Imadul Umam; Teguh Pambudi
AL ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : UPT Publication and Journal Management, Islamic University of Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jst.v9i3.12639

Abstract

The purpose of this review article is to provide information about edible film, materials used, manufacturing methods, application for food packaging, and opportunities for future benefits of edible film. The method used by the author in reviewing this article, is by reading various journals from other authors and write the conclude using author own language. The conclusion is, edible film has potential to replace plastics (synthetic polymers) as food packaging. The ingredients used for edible film production are hydrocolloid (protein, polysaccharides, and alginates), lipid (polysaccharides, and alginates) and composite (mix of hydrocolloid and lipid). The methods for edible film production are wet process and dry process. Edible film can be used as food packaging, including cheese, meat, fish, vegetables, and fruit. Prospect of edible film has the potential to increase in the future because people are realizing the importance of reducing food waste with ecofriendly material as food packaging.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BRIKET MELALUI KEGIATAN WORKSHOP DAN ANALISIS NILAI EKONOMINYA Saniatun Wilda; Hilman Imadul Umam; Teguh Pambudi
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.4001

Abstract

Tingkat penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi memiliki dampak yang sangat berbahaya terhadap bumi. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi serta mengadopsi sumber energi alternatif. Biomassa dianggap sebagai sumber bahan bakar yang menjanjikan karena ketersediaannya yang melimpah di alam. Desa Telukambulu yang memiliki luas lahan sawah 84% dari total luas wilayahnya sehingga tidak hanya menghasilkan produk hasil pertanian yang bisa diperjualbelikan, tetapi juga menghasilkan limbah pertanian yang cukup besar khususnya limbah sekam padi. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pelatihan dalam memanfaatkan limbah sekam padi menjadi bahan bakar alternatif berupa briket. Kegiatan dirancang melalui dua sesi pelatihan, yakni pelatihan terstruktur dan pelatihan partisipatif. Pelatihan terstruktur mencakup sosialisasi mengenai briket dan pemaparan materi mengenai analisis ekonomi produk briket dengan metode ceramah, sementara pelatihan partisipatif melibatkan demonstrasi langsung pembuatan briket. Hasil kegiatan pelatihan kemudian dievaluasi, hasilnya lebih dari 80% peserta sangat setuju bahwa pelatihan yang dilakukan memberi pengetahuan, memberi gambaran teknis pembuatan briket dari limbah sekam padi, serta memberikan pengetahuan terkait analisis nilai ekonomi dari produk briket ketika dikomersilkan. Selain itu, sekitar 75% peserta terdorong untuk melakukan pengolahan limbah sekam padi menjadi briket untuk dikomersilkan. Sehingga perlu ada upaya tindak lanjut secara berkala untuk memastikan pemanfaatan limbah tetap optimal. Secara keseluruhan, pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada peserta, tetapi juga membuka potensi baru bagi masyarakat desa dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.